Mustofa Nahra Apresiasi Pernyataan Wakalpolri Soal Masjid Radikal

Mustofa Nahra Apresiasi Pernyataan Wakalpolri Soal Masjid Radikal

SOLO (Jurnalislam.com) – Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya mengapresiasi pernyataan Wakapolri Jenderal Syafruddin yang membantah tudingan adanya 41 Masjid terpapar radikalisme di Jakarta.

Ia juga meminta tokoh nasional lainnya untuk membantah hasil survei Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) tersebut.

“Alhamdulillah ini sudah dibantah oleh Wakapolri Pak Syafruddin, bahwa barang siapa memfitnah masjid sebagai tempat radikal maka ia kena kutuk dan diazab oleh Allah,” katanya kepada Jurnalislam.com di Masjid Baitul Makmur Solo Baru, Ahad (15/7/2018).

“Ini bagus bahwa ada seorang Polisi yang berani mengatakan bahwa terus terang. Ini seorang pejabat ngomong seperti itu, yang lain harusnya ngomong juga, jangan hanya Wakapolri, kalau perlu pak Kapolri, ‘hey hati-hati kalau ngomong soal Masjid, masjid ini kan tempat ibadah bukan orang,” sambung Mustofa.

Aktivis #2019GantiPresiden ini melihat adanya sebuah upaya menyudutkan umat Islam dalam survei tersebut. Sebelumnya simbol Islam lainnya seperti bendera Al Liwa tidak luput dari tudingan- tudingan serupa.

“Kenapa yang diteliti hanya umat islam, masjid, gereja nggak pernah Pura nggak pernah. Memang umat islam ini ujiannya memang besar dan ini umat pilihan, umat akhir zaman banyak ujiannya,” paparnya.

Lebih lanjut Mustofa meminta umat Islam untuk bersabar dan mempersiapkan diri menjelang munculnya banyak fitnah di akhir zaman.

“Salah satunya adalah tempat ibadah, yang semuanya difitnah tidak hanya orang yang teroris, intoleran dan radikal, tapi masjid sekalipun difitnah bahwa sebagian besar masjid itu dianggap adalah radikal,” pungkasnya.

Bagikan