Mujahidin Suriah: Pertempuran Sengit untuk Patahkan Pengepungan di Aleppo Kembali Berkobar

Mujahidin Suriah: Pertempuran Sengit untuk Patahkan Pengepungan di Aleppo Kembali Berkobar

ALEPPO (Jurnalislam.com) – Pertempuran sengit di kota Aleppo Suriah yang terbagi kembali meningkat, sehari setelah jeda “kemanusiaan” yang diumumkan Rusia berakhir, kelompok monitoring dan mujahidin Aleppo mengatakan.

Jet tak dikenal membombardir wilayah yang dikuasai mujahidin Suriah dan kelompok oposisi di bagian selatan-barat Aleppo pada hari Ahad (23/10/2016), Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (the Syrian Observatory for Human Rights) mengatakan pada Aljazeera.

Al-Manar TV Lebanon, yang dijalankan oleh kelompok bersenjata Hizbullah aliansi Suriah, menyiarkan gambar tank dan pasukan mereka maju di bawah serangan berat di sepanjang punggung bukit di pedesaan Aleppo.

Para pejuang juga telah mengkonfirmasi pemboman di daerah kota yang dikuasai oposisi.

Shahba Press milik para ktivis melaporkan bahwa artileri rezim Nushairiyah menembaki lingkungan desa, Khan Touman, yang menghadap jalan raya yang menghubungkan Aleppo dan kota-kota yang dikuasai pemerintah di tengah negara.

Tapi seorang komandan dari kelompok oposisi moderat, Tentara Pembebasan Suriah, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pejuang Suriah telah memukul mundur serangan itu dan menimbulkan “kerugian besar” pada pasukan rezim Syiah Assad.

Sementara itu, faksi-faksi jihad dan kelompok oposisi juga telah meluncurkan serangan balik, menyerang distrik selatan al-Hamadaniyah yang dikuasai rezim. Belum ada korban dilaporkan sejauh ini.

Sebuah koalisi mujahidin Suriah utara terkemuka memperingatkan warga sipil di Aleppo untuk menjauh dari posisi pemerintah di seluruh kota, saat kelompok oposisi dan pasukan pro-rezim Assad bentrok di sepanjang pinggiran kota.

Yasser al-Yousef, seorang juru bicara kelompok Nour el-Din al-Zinki di Aleppo mengatakan operasi militer untuk mematahkan pengepungan rezim Assad dan sekutunya di kabupaten timur yang dikuasai para pejuang Aleppo itu telah datang.

Yousef mengatakan kami tidak akan menargetkan warga sipil di distrik yang dikuasai rezim Assad, tapi memperingatkan timbulnya kerusakan akibat operasi.

Pada hari Kamis, Rusia, sekutu militer utama Suriah, telah mengumumkan gencatan senjata 11 jam untuk memungkinkan warga sipil, pejuang kelompok oposisi dan orang-orang yang terluka untuk meninggalkan daerah timur Aleppo yang dikuasai mujahidin Suriah, dengan menjanjikan perjalanan yang aman.

Mereka kemudian memperpanjang gencatan senjata selama dua hari. Namun warga Aleppo dan para pejuang menolak tawaran itu.

Pejuang Suriah mengatakan tidak ada jaminan bahwa pengungsi yang terluka tidak akan ditangkap oleh pasukan rezim Syiah Assad dan tidak ada ketentuan untuk memasok bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang tersisa di wilayah tersebut.

Bagikan