Miris, Oknum Pesilat PSHT Perusak Rumah Warga Mayoritas Usia di Bawah Umur

Miris, Oknum Pesilat PSHT Perusak Rumah Warga Mayoritas Usia di Bawah Umur

SITUBONDO(Jurnalislam.com)– Dalam waktu 2 x 24 jam sebanyak 80 orang oknum pesilat  PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) diciduk Polres Situbondo. Setelah diproses hukum, 45 orang ditetapkan sebagai tersangka. Yang miris, banyak dari mereka di bawah umur (anak-anak)

 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam konferensi pers di Polres Situbondo (13/8), menyampaikan bahwa kepolisian telah bertindak cepat sesuai prosedur saat menangani kasus yang terjadi di dua desa yang berbatasan, Desa Trebungan dan Desa Kayuputih.

 

“Khusus tersangka di bawah umur ada perlakuan khusus, tidak dilakukan penahanan dan dikembalikan kepada orang tuanya. Namun proses hukum terus berjalan,” kata Kabid Humas Polda Jatim.

 

Kasus ini bermula pada Minggu (9/8) sore. Sekelompok anggota perguruan pencak silat itu menggelar konvoi. Saat di lokasi kejadian ada dari mereka berusaha mengambil bendera merah putih milik warga. Warga pemilik bendera,  lantas menegur dan meminta agar bendera dikembalikan.

 

Sayangnya, teguran ini disambut dengan amukan masa dan penganiayaan. Atas kejadian ini lima warga mengalami luka-luka dan dilarikan ke Puskesmas terdekat. Tercatat 10 rumah dan 15 warung milik warga yang berada di sepanjang jalan raya Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, dan Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, rusak parah. Bahkan, tiga unit mobil di halaman rumah warga turut dirusak.

 

Buntut kerusuhan ini, Ketua PSHT Situbondo Tulus Priatmadji bersama   dewan pendekar menyatakan permintaan maaf dan memvakumkan sementara semua kegiatan pasca terjadinya kerusuhan.

 

Tulus membenarkan perihal adanya konvoi PSHT yang diikuti oleh sekitar seratus lebih anggotanya setekah lulus tes sebagai warga PSHT. Namun, ia tak menyangkan jika kemudian berakhir dengan perusakan dan penjarahan. (bud1)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.