Militer Israel Serang Wartawan Al Jazeera di Gaza, Tewaskan Sedikitnya 7 Orang

Militer Israel Serang Wartawan Al Jazeera di Gaza, Tewaskan Sedikitnya 7 Orang

GAZA CITY (jurnalislam.com)– Militer Israel dilaporkan melakukan serangan udara yang menewaskan wartawan Al Jazeera, Anas al-Sharif bersama empat rekannya, pada Ahad malam (10/8/2025). Serangan terarah itu menghantam sebuah tenda yang menampung para jurnalis di luar gerbang utama Rumah Sakit al-Shifa, Kota Gaza.

Sedikitnya tujuh orang gugur dalam insiden tersebut, mereka termasuk koresponden Al Jazeera, Mohammed Qreiqeh, dan juru kamera, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa. Dua warga sipil yang berlindung di sekitar lokasi juga menjadi korban.

Direktur administrasi Rumah Sakit Shifa, Rami Mohanna, mengatakan serangan tersebut turut merusak pintu masuk gedung instalasi gawat darurat rumah sakit. Baik pihak rumah sakit maupun pejabat Israel mengonfirmasi kematian para korban.

Al Jazeera menyebut serangan itu sebagai “pembunuhan yang ditargetkan” dan menuding pejabat Israel melakukan penghasutan terhadap jurnalis. Jaringan berita asal Qatar itu menyatakan al-Sharif bersama rekan-rekannya merupakan “suara-suara terakhir dari Gaza” yang memberikan liputan langsung mengenai kondisi warga setempat.

Beberapa menit sebelum tewas, al-Sharif sempat melaporkan adanya pemboman di dekat lokasinya. Dalam unggahan yang disiapkan untuk dipublikasikan bila ia gugur, jurnalis berusia 28 tahun itu menyampaikan perpisahan kepada istri dan dua anaknya serta menegaskan komitmennya menyampaikan kebenaran tanpa distorsi.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mencatat, hingga Ahad (10/8), sedikitnya 186 jurnalis gugur di Gaza sejak perang pecah. CPJ sebelumnya menuduh Israel melabeli jurnalis sebagai militan tanpa bukti kredibel, yang dinilai mengancam kebebasan pers.

Al-Sharif mulai meliput untuk Al Jazeera tak lama setelah perang dimulai. Ia dikenal memberitakan pemboman di Gaza utara dan krisis kelaparan akibat blokade Israel. Pada Juli lalu, ia sempat menangis saat siaran langsung ketika seorang perempuan pingsan karena kelaparan di belakangnya.

Al Jazeera diblokir di Israel, dan pada tahun lalu militer menggerebek serta memerintahkan penutupan kantornya di Tepi Barat yang diduduki. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan