Milisi Syiah Houthi Rekrut Wanita untuk Perang Yaman

Milisi Syiah Houthi Rekrut Wanita untuk Perang Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Para perempuan Yaman didampingi oleh anak-anak dan bayi berpartisipasi dalam parade militer pada hari Selasa di Sanaa, bersumpah untuk berjuang bersama pemberontak Houthi yang didukung Republik Syiah Iran dalam konflik 18 bulan di Yaman, Al Arabiya News Channel melaporkan, Rabu (07/09/2016).

Footage dan gambar dari parade – yang diselenggarakan oleh perempuan yang setia kepada pemberontak Houthi – beredar di media sosial, menunjukkan anak-anak dan bocah bersama wanita membawa senapan dan artileri berat saat mereka berparade dari atas truk menyatakan dukungan kepada milisi.

Dalam laporan video saluran berita al-Masirah yang berafiliasi Houthi, anak-anak dan bocahterlihat memegang senapan dan berjanji untuk melindungi tanah air mereka.

“Kami akan mempertahankan negara kita, sampai titik darah penghabisan kami,” seorang gadis muda di parade mengatakan kepada saluran berita Al-Masirah, sementara seorang wanita yang berpartisipasi dalam acara tersebut juga mengatakan: “Pada satu bahu saya membawa anak saya dan di bahu yang lain saya membawa senjata.”

Sebuah sumber yang dekat dengan pemimpin milisi Houthi mengatakan kepada situs Al Arabiya News Channel bahwa parade militer tersebut dihadiri oleh ratusan wanita dan merupakan penampilan publik pertama yang mengungkapkan pembentukan unit milisi perempuan.

Sumber itu juga mengungkapkan bahwa beberapa kamp pelatihan bagi perempuan telah didirikan di beberapa provinsi.

Duta Besar Yaman untuk AS, Ahmed Awad Binmubarak menyebut langkah tersebut sebagai “langkah yang asing bagi tradisi masyarakat Yaman.”

“Itu melanggar semua norma Yaman,” kata Binmubarak kepada Al Arabiya English, berharap bahwa isu merekrut perempuan dan anak-anak untuk melawan akan memimpin masyarakat internasional untuk menempatkan lebih banyak presure pada Houthi untuk mengakhiri perang.

Sementara itu, Menteri Hak Asasi Manusia Yaman Ezz Eddin al-Asbahi, pada hari Selasa menuduh milisi Houthi memaksa anak-anak untuk berperang di perang sipil Yaman, mengatakan milisi telah merekrut sebanyak 4.800 anak laki-laki dibawah umur selama enam bulan terakhir.

Menteri juga mengatakan pemberontak Houthi telah menewaskan sekitar 1.000 warga sipil dalam konflik dua tahun, dan bahwa lebih dari 300 anak meninggal – baik karena tembakan atau roket.

Berbicara dari Kairo, al-Asbahi mengatakan diperkirakan sejumlah 3.000 orang telah ditahan oleh milisi Houthi di daerah yang berada di bawah kendali mereka dan bahwa ada sekitar 70 kasus penyiksaan di dalam penjara yang dikuasai pemberontak Houthi.

Konflik di negara Yaman dilanda perang tersebut, telah menarik kekuatan regional dunia dan menewaskan sedikitnya 10.000 orang, termasuk hampir 4.000 warga sipil, menurut PBB.

Syiah Houthi mempertahankan kontrol atas Sanaa setelah kudeta mereka pada bulan September 2014.

Sebagai balasan, Arab Saudi dan sebagian besar sekutu Teluk Arab campur tangan dalam perang Yaman pada bulan Maret 2015 setelah gerakan bersenjata Houthi mendorong pemerintah Hadi ke pengasingan di Arab Saudi.

Setelah pembicaraan damai bulan lalu yang disponsori PBB di Kuwait berakhir tanpa kesepakatan, koalisi yang dipimpin Arab Saudi kembali melakukan Operasi Memulihkan Harapan (Restoring Hope Operation) terhadap Houthi dan sekutu mereka yang setia kepada Presiden Yaman yang terguling, Ali Abdullah Saleh.

Milisi Syiah Houthi dan Kongres Rakyat Umum (GPC) Saleh menguasai sebagian dari Yaman bagian utara sementara pasukan yang setia kepada Hadi menguasai sisa wilayah negara bersama dengan suku-suku lokal.

Bagikan