Menag Kembali Bicara Tentang Radikal, Kali Ini Sebut Penyebabnya

Menag Kembali Bicara Tentang Radikal, Kali Ini Sebut Penyebabnya

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi memaparkan ciri-ciri paham radikalisme dan penyebab seseorang menjadi radikal.

Secara umum, kata dia, ada dua hal yang mendorong seseorang menjadi radikal. Pertama, karena faktor ekonomi atau kemiskinan. Kedua, karena keterbatasan pendidikan atau minimnya ilmu agama dalam memaknai sebuah ajaran.

Menag menyebutkan, secara teoritik banyak unsur yang bisa membentuk seseorang menjadi radikal atau ekstrem. Ada perspektif ekonomi dimana kemiskinan mendorong seseorang nekat melakukan tindakan-tindakan di luar pakem.

“Bisa juga minimnya pendidikan, bacaan yang terbatas dan pemahaman yang salah, yang mendorong seseorang menjadi radikal,” katanya saat membuka acara Sarasehan Disbintalad di Matraman, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Adapun dari perspektif agama bisa karena salah paham atau paham yang salah. Salah paham bisa jadi karena saat belajar agama tanpa guru yang hanya menelusuri dunia maya.

“Menafsir ayat tanpa guru memadai dan guru yang otoritatif sehingga menafsirkan ayat-ayat tentang perang di masa damai atau di negara keberagaman seperti Indonesia misalnya dan sebagainya,” katanya.

Sementara itu, sebelumnya Ketua PP Muhammadiyah meminta pemerintah untuk menghentikan narasi radikalisme. Ia meminta definisi radikalisme itu sendiri harus diperjelas, khususnya hal ini kini menjadi narasi tunggal pemerintah.

“Apapun definisi radikal itu yang itu perlu dipertajam dan diperjelas, tapi problem bangsa ini bukanlah radikalisme sebagaimana yang menurut narasi tunggal dari pemerintah,” kata Busyro kepada Jurnalislam.com beberapa waktu lalu.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.