Masjid di Turki Dihantam Roket dari Suriah

Masjid di Turki Dihantam Roket dari Suriah

KILIS (Jurnalislam.com) – Sedikitnya dua warga sipil terbunuh dan enam lainnya terluka saat sebuah roket yang ditembakkan oleh milisi PYD/PKK dari Suriah menghantam sebuah Masjid di provinsi Kilis, Turki, Rabu (24/1/2018), menurut gubernur provinsi tersebut.

Serangan roket itu terjadi setelah Turki melancarkan operasi di Afrin Suriah melawan kelompok PKK/KCK/ PYD-YPG dan IS pada hari Sabtu.

Sebuah roket menghantam Masjid Calik di Kilis sekitar pukul 6.10 malam (1510GMT), Gubernur Kilis Mehmet Tekinaslan mengatakan kepada Anadolu Agency.

Tekinaslan mengkonfirmasi korban tewas pertama, mengatakan seorang warga sipil, yang terluka parah, telah meninggal di rumah sakit. Sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan dari kantor gubernur pada hari Rabu mengatakan bahwa seorang warga sipil kedua juga menderita luka.

“Roket dari Suriah menghantam Masjid Calik saat sholat Isya,” kata gubernur tersebut.

Sementara itu, roket lain menabrak sebuah rumah, di mana lima orang, termasuk empat anak, menderita akibat asapnya dan dilarikan ke rumah sakit, tambahnya.

Pertempuran Turki vs Amerika di Ambang Pintu Kota Manbij, Suriah

Pasukan Angkatan Bersenjata Turki, yang ditempatkan di perbatasan, membalas serangan tersebut, menurut sebuah sumber militer.

Sumber tersebut mengatakan bahwa target penyerang terdeteksi oleh radar.

Turki pada hari Sabtu meluncurkan Operation Olive Branch untuk membersihkan teroris PYD/PKK dan Daesh dari Afrin, Suriah barat laut.

Menurut militer, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dan wilayah Turki serta melindungi warga Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.

Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas wilayah Suriah, katanya.

White Helmets: 200 Lebih Warga Sipil Ghouta Timur Dibantai Rezim Assad

Militer juga mengatakan bahwa hanya target pasukan PYD/PKK yang dihancurkan dan “sangat ditekankan” agar tidak merugikan warga sipil manapun.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi milisi PYD/PKK sejak Juli 2012, ketika rezim Syiah Assad menyerahkan kota itu ke kelompok teror dengan cuma-cuma.

Bagikan