Manuver Jet AS pada Latihan Perang dengan Korsel, Korut: Ini Ambang Perang Nuklir

Manuver Jet AS pada Latihan Perang dengan Korsel, Korut: Ini Ambang Perang Nuklir

KOREA SELATAN (Jurnalislam.com) – AS dan Korea Selatan akan menggelar latihan angkatan udara besar yang melibatkan ratusan pesawat pada hari Senin (4/12/2017) , sebuah langkah yang dikecam oleh Korea Utara karena membawa wilayah tersebut ke “jurang perang nuklir”.

Simulasi perang tersebut melibatkan 12.000 personil militer AS dan 230 pesawat – termasuk jet tempur siluman AS F-22 Raptor – dan akan berlangsung hingga Kamis. Pesawat jempur Korea Selatan F-15K, KF-16, dan F-5 juga akan ambil bagian.

Dinamakan Vigilant Ace, manuver udara tersebut akan mensimulasikan serangan terhadap “target nuklir dan rudal Korea Utara tiruan juga peluncur erektor pengangkut yang menggerakkan rudal Korea Utara,” Angkatan Udara Korea Selatan seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap, mengatakan pada hari Ahad.

Latihan tersebut dilakukan setelah Korut meluncurkan uji coba rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile-ICBM) mereka yang tampak paling kuat pekan lalu, walaupun latihan AS-Korea Selatan telah direncanakan.

ICBM Hwasong-15 secara teoritis dapat menempuh perjalanan sekitar 13.000 km – cukup jauh untuk mencapai target manapun di daratan AS.

AS Sesumbar akan Hancurkan Korea Utara

Walaupun latihan di hari Senin hingga Kamis nanti adalah acara pelatihan dua tahunan, namun pesawat siluman canggih seperti F-22 dan F-35 biasanya tidak ikut berpartisipasi, Yonhap melaporkan.

Korea Utara bereaksi penuh kemarahan pada hari Ahad atas manuver udara, menuduh AS dan Korea Selatan melakukan “provokasi militer berat” yang akan “mendorong situasi yang memang sudah akut di Semenanjung Korea ke ambang perang nuklir.

“Yang penting adalah fakta bahwa simulasi perang yang nyata tersebut dipentaskan pada saat Presiden Trump yang tidak waras semakin bertindak liar,” sebuah komentar yang dibawa oleh kantor berita resmi Korean Central News Agency.

“Situasi tersebut dengan jelas membuktikan bahwa boneka maniak perang AS dan Korea Selatan hanyalah penyerang dan provokator yang melanggar perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.”

Simulasi perang itu dilakukan setelah laporan pada hari Sabtu mengenai pembentukan unit “decapitation” Korea Selatan yang ditugaskan untuk menetralisir kepemimpinan Utara – termasuk Kim Jong-un – dan menghancurkan fasilitas nuklir dan rudal jika perang pecah.

Menteri Pertahanan AS Tegang Lihat Kekuatan Nuklir Korea Utara

Unit tersebut, yang terdiri dari 1.000 personel pasukan khusus, mengikuti model Rangers Angkatan Darat AS, Delta Force, SEAL Team Six, dan Green Berets, menurut sebuah laporan oleh surat kabar Korea Times.

Unit ini awalnya akan diluncurkan pada 2019, namun militer mempercepat langkah mereka karena Korea Utara “terus meningkatkan ketegangan regional dengan peluncuran rudal balistik dan eksperimen nuklirnya,” kata laporan tersebut.

Pada hari Ahad, Penasihat Keamanan Nasional AS HR McMaster mengatakan bahwa Presiden Donald Trump siap “mengatasi” program senjata di North – tapi dia tidak menentukan bagaimana caranya.

“Jika perlu, presiden dan Amerika Serikat yang menanganinya karena dia telah mengatakan tidak akan membiarkan rezim pembunuh yang jahat ini mengancam Amerika Serikat dengan senjata paling merusak di planet ini,” kata McMaster kepada Fox News hari Ahad.

Bagikan