Mantan Aktivis Gereja Sebut ‘Salib’ di Koridor Jensud Disengaja

Mantan Aktivis Gereja Sebut ‘Salib’ di Koridor Jensud Disengaja

SOLO (Jurnalislam.com) – Mantan aktifis Gereja, Ustazah Dewi Purnamawati menilai, penataan batu andesit yang diduga mirip bentuk ‘salib raksasa’ di jalan Jendral Sudirman depan Balaikota Solo adalah sebuah kesengajaan. Bentuk mirip lambang Salib Raksasa ini sendiri dapat terlihat jika difoto mengunakan drone dari atas.

“Kalau menurut saya pribadi itu sebuah kesengajaan, karena salib itu lambang Kristen, seluruh dunia tau bahwa salib itu lambang Kristen,” katanya saat ditemui wartawan di Solo, Selasa (15/1/2019).

“Dan salib menurut orang Kristen sekarang melambangkan yang ke atas hubungan manusia dengan tuhan, yang ke samping hubungan manusia dengan manusia,” sambungnya.

Ustazah Dewi yang juga Inisiator Komisi Nasional Anti Pemurtadan (KNAP) menyebut bahwa mayoritas masyarakat jika melihat foto dari atas pasti akan mengatakan paving batu andesit tersebut berbentuk lambang mirip Salib raksasa.

“Kalau kita melihat paving di depan balaikota bila di foto dengan drone dari atas, secara Bodon (orang bodoh pun tau-red) itu menunjukan salib. Itu tidak mungkin tidak sengaja pasti kesengajaan,” ujarnya.

“Ditambah lagi patung yang ada di slamet riyadi, itu ada kesinambungan antara itu,” tandasnya.

Sementara Walikota Solo FX Hadi Rudiyatmo sendiri membantah tudingan adanya simbol salib, ia juga menjelaskan bahwa perencanaan penataan batu andesit tersebut bukan dirinya namun dari konsultan perencana.

“Kalau saya menggambar salib di jalan, saya melecehkan agama saya sendiri. Salib itu benda sakral yang dihormati umat Kristen dan Katolik. Pasti saya akan diprotes umat Kristen dan Katolik,” katanya dilansir dari Solopos.com, Selasa (15/1/2019).

Bagikan

5 thoughts on “Mantan Aktivis Gereja Sebut ‘Salib’ di Koridor Jensud Disengaja

  1. Gue bingung kok kalian ini ketakutan sekali dengan simbol ya?
    Apakah dengan simbol itu kalian auto murtad?
    Atau kalian sejenis vampir yg bakal terbakar jadi abu kalo menyentuh salib?

  2. Sudah pasti mereka membantah,dan selalu begitu bila ide pembusukan itu tercium pihak lain,kalau mereka gentleman,dan itu sakral dan cepatlah dibongkar jangan hanya komentar dan bela diri,jangan selalu berlindung dibelakang sifat licik dan pengecut,kalau ingin damai jangan memancing rusuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.