Kronologis Pelecehan Santriwati oleh Oknum Satpam Toko Asesoris di Tasikmalaya

Kronologis Pelecehan Santriwati oleh Oknum Satpam Toko Asesoris di Tasikmalaya

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan pasca kasus pelecehan oleh petugas security (satpam) toko asesoris terhadap seorang pengunjung bernama Aq (16). Aq dituduh mencuri di toko tersebut, kemudian diperiksa dengan cara ditelanjangi oleh seorang satpam wanita di kamar pas.

Kepada wartawan, Devi, ibu korban menjelaskan kronologis kejadian pelecehan yang dialami anaknya. Kejadian bermula saat Aq besama temannya, Kamis (21/12/2017) sore pergi belanja ke Ratu Paksi, salah satu toko assesoris di Jl. Sukalaya 1, Kel. Argasari, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya. Usai membeli barang yang dicari, Aq bergegas pulang. Namun saat di pintu keluar, detektor berbunyi. Petugas keamanan di toko itu pun kontan menghampiri Aq dan temannya.

Oleh si petugas, Aq pun digeledah. Namun, barang yang dicari (curian) petugas tak diketemukan. Aq pun jadi perhatian pengunjung lainnya.

Tak puas sampai disitu, siswi kelas dua SMA ini lantas digelandang petugas ke kamar mandi lantaran masih tak percaya kalau Aq tak mencuri. Di kamar mandi, Aq ditelanjangi petugas lalu ditinggalkan. Yang menelanjangi memang petugas keamanan wanita.

“Kamu tunggu di sini, ini pakaian saya bawa dulu untuk diperiksa detektor. Biar tidak bolak-balik” ujar Devi Badrudin, ibunda Aq menirukan perkataan petugas kepada Aq, kala itu.

Setelah diperiksa, Aq ternyata tidak mencuri. Adapun yang membuat detektor bunyi lantaran Aq memakai celana yang akan berbunyi jika terkena detektor. Aq pun dibolehkan pulang.

Sepulang dari sana, Aq tak henti-hentinya menangis. “Semalaman anak saya menangis. Terus anak saya juga curhat, mamah gimana kalau aku nanti di bully sama teman-teman di sekolah karena dituduh mencuri,” lirih Devi diwawancarai di rumahnya, Jl. Kapt. Naseh, Jum’at (22/12/2017) siang.

Devi berencana membawa persoalan ini ke ranah hukum. Apalagi, dari pertemuan yang dimediasi oleh polsek Cihideung saat malam kejadian, pihak Ratu Paksi mengatakan bahwa tidak ada prosedur seperti itu (menelanjangi).

“Mereka kan saklek (menelanjangi) ke anak saya. Makannya saya juga akan saklek melaporkan mereka. Ibu mana coba yang terima kalau anaknya dituduh mencuri terus udah gitu sampai ditelanjangi. Lihat anak saya sekarang, syok berat. Semalaman dia menangis. Tadi pagi juga nggak mau makan,” ungkapnya.

Bagikan