Komandan Pemberontak Yaman Tewas dalam Serangan Koalisi Arab di Suhar

Komandan Pemberontak Yaman Tewas dalam Serangan Koalisi Arab di Suhar

YAMAN (Jurnalislam.com) – Seorang pemimpin militer yang loyal kepada Presiden terguling Yaman Ali Abdullah Saleh beserta orang-orang yang sedang bersamanya tewas dalam serangan koalisi pimpinan Arab Saudi yang menargetkan konvoi kendaraannya di Suhar, sebuah distrik pusat di provinsi Saada, Al Arabiya News Channel melaporkan pada Jumat (16/09/2016).

Terbunuhnya Abdullah Yahya al-Sana’ani, yang bertanggung jawab sebagai motivator para milisi anti-pemerintah Yaman, adalah kerugian terbaru yang diderita pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran dan sekutunya, loyalis Saleh, yang memaksa pemerintah Yaman, Abedrabbu Hadi Mansour yang diakui secara internasional, mengungsi ke pengasingan setelah kudeta pada akhir September 2014.

Sementara itu tentara Yaman yang didukung Koalisi Arab, telah maju di distrik Hayfan di provinsi barat daya Taiz dan mengepung milisi di desa al-Anawir.

Selain itu, sedikitnya 12 milisi Syiah Houthi juga tewas dalam penyergapan dieksekusi di distrik Thi Na’im di gubernuran barat daya al-Bayda.

Krisis Yaman dimulai pada September 2014 ketika pemberontak Syiah Houthi merebut ibukota Sanaa. Aliansi yang dipimpin Arab Saudi ikut campur dalam mendukung pemerintah Hadi yang diakui secara internasional. Negosiasi yang disponsori PBB untuk mengakhiri pertempuran runtuh bulan lalu.

Pembicaraan damai kandas setelah Syiah Houthi dan sekutunya, partai Kongres Rakyat Umum (General People’s Congress-GPC) – yang dipimpin oleh Saleh – mengumumkan pembentukan sebuah dewan gubernur dengan 10-anggota pada 6 Agustus, mengabaikan peringatan PBB bahwa langkah tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan mengenai penyelesaian konflik.

Sementara itu, seorang diplomat senior AS telah menyajikan proposal gencatan senjata luas di Yaman untuk pemberontak Houthi yang mendominasi negara pada pertemuan di Oman, Reuters melaporkan pernyataan anggota tim negosiasi Houthi pada hari Kamis.

Negosiator akan kembali ke Sana’a yang dikuasai pemberontak Syiah Houthi pada hari Jumat membawa rencana yang ditawarkan oleh Wakil Menlu AS untuk Urusan Politik Thomas Shannon dalam pembicaraan di Muscat, katanya.

Shannon bertemu tim Houthi, pejabat GPC dan mediator Oman di Muscat pada 8 dan 9 September untuk membahas cara mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan membuat lebih dari 3 juta lainnya mengungsi.

Di Washington, para pejabat AS mengatakan rencana itu merupakan “perpanjangan dari upaya Sekretaris Negara John Kerry yang dimulai di Jeddah.”

Kerry mengatakan bahwa pada 25 Agustus di Arab Saudi dia menyepakati dalam pembicaraan dengan negara-negara Teluk Arab dan PBB mengenai rencana untuk memulai kembali perundingan perdamaian di Yaman dengan tujuan membentuk pemerintah persatuan.

Bagikan