KH Hasyim Muzadi : Konflik Agama pada Kasus Tolikara Hanya 30%

DEPOK (Jurnalislam.com) – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH. Hasyim Muzadi mengatakan tragedi Tolikara terjadi akibat banyak faktor. Mulai dari faktor politik, ekonomi hingga separatisme yang menyatu menjadi sebuah konflik.

"Dan konflik itu bisa diformat segala macam. Maka sejak awal saya sudah mentakan harus ada infestigasi yang cermat untuk melihat masalah ini secara komprehensip", katanya dalam sebuah dialog Wantimpres bertema "Fakta Dibalik Kerusuhan Tolikara" di Pesantren Al Hikam, Depok, Sabtu (19/9/2015). 

Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa investigasi harus dilakukan oleh POLRI, Kejaksaan dan BIN. "Sehingga informasi akurat. Benarkah masalah ini kriminal murni, atau ada faktor intelijennya," lanjutnya.

Ketika ditanya apakah tragedi Tolikara merupakan konflik agama, menurutnya, dalam kasus Tolikara konflik agama murni sangat sedikit. 

"Konflik agama murni sesungguhnya sangat sedikit hanya 30% saja, yang 70% konflik non agama yang menggunakan format agama, disini ummat harus waspada," terangnya.

Pertemuan dengan KH Asyim Muzadi di Pondok Pesantren Al Hikam depok itu juga dihadiri oleh anggota Gereja Injili di Indonesia (GIdI) yang datang untuk meluruskan tragedi Tolikara. Menurut mereka, tragedi Tolikara merupakan masalah politik dan ekonomi yang diformat menjadi konflik agama. Mereka juga meminta kasus Tolikara diselesaikan dengan hukum nasional bukan hukum adat.

Reporter : Irfan | Editor : Ally | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.