Kerap Dijadikan Tempat Maksiat, Aktivis Islam Tasikmalaya Tutup Hotel Mesum

Kerap Dijadikan Tempat Maksiat, Aktivis Islam Tasikmalaya Tutup Hotel Mesum

JAKARTA(Jurnalislam.com)–Aktivis Islam Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam AL-MUMTAZ dan Forum Mujahid Tasikmalaya (FMT) mengadakan aksi amar ma’ruf nahi munkar sebagai tanggapan atas lambatnya penanganan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menutup hotel-hotel yang kerap dijadikan tempat maksiat.

Adapun beberapa hotel yang didatangi diantaranya Hotel Lingga Jaya, Hotel Daya Prima dan Hotel Daya Grand. Semua hotel tersebut berada di kawasan Kota Tasikmalaya. Hotel tersebut terbukti memberikan fasilitas kepada para pelaku maksiat untuk melakukan praktek mesum.

“Tiga hotel ini kerap dijadikan tempat prostitusi dan tempat mesum oleh pasangan non-muhrim. Bahkan mereka melakukannya di hari jumat pada bulan suci Ramadhan, ketika kaum muslimin sedang melaksanakan shalat Jum’at.” Ucap Ustadz Asep Lugeza sebagai perwakilan dari AL-MUMTAZ.

H. Nanang Nurjamil sebagai Ketua Forum Mujahid Tasikmalaya juga menegaskan untuk segera menutup ketiga hotel tersebut, karena telah terbukti dijadikan tempat maksiat.

“Dalam catatan kami, di waktu setahun ini ditemukan 22 kasus pelanggaran di 3 hotel tersebut.”

“Sebelumnya kami juga telah mengadakan koordinasi dengan Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, Kepolisian, TNI juga Satpol PP selama proses izin hotel belum terbit maka kami meminta untuk menutup sementara hotel-hotel tersebut.” Tambahnya.

Dalam aksi ini turut serta hadir pihak kepolisian. Di ketiga hotel tersebut ditemukan alat kontrasepsi bekas pakai, botol minuman keras, hingga sabu bekas pakai.

Harapannya setelah ditutup, ketiga hotel tersebut bisa dialih fungsikan menjadi tempat yang lebih bermanfaat untuk masyarakat Kota Tasikmalaya.

“Kami berharap agar Walikota Tasikmalaya memanggil dinas-dinas terkait untuk segera menutup hotel-hotel tersebut dan mengalih fungsikan menjadi tempat yang lebih bermanfaat.”

“Mudah-mudahan dengan ikhtiar ini kami berharap, Icon Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri tidak sampai hilang.” Ucap Ustadz Ucu sebagai Korlap Aksi.

(Muhammad Rifqi)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.