SURIAH (jurnalislam.com) – Pemberontak Suriah yang berafiliasi dengan oposisi yang didukung Barat (FSA), pada hari Selasa (23/09/2014) mengatakan bahwa mereka khawatir serangan udara AS terhadap IS bisa menguntungkan rezim Bashar al-Assad.
Koalisi oposisi utama menyambut serangan tersebut, sedangkan beberapa komandan yang dihubungi oleh Reuters mengatakan bahwa kampanye melawan IS bisa menjadi bumerang karena memungkinkan pasukan yang setia kepada Assad mengambil alih wilayah yang di tinggalkan IS.
"Ada ketakutan bahwa rezim akan mengeksploitasi kekosongan militer di daerah kontrol IS untuk mewujudkan kemajuan militer Assad," kata seorang komandan di Suriah barat mengatakan melalui pesan online. "
Komandan, yang terkait dengan pemberontak utama Tentara Pembebas Suriah (FSA) itu mengatakan bahwa pasukan pro-Assad akhirnya diuntungkan, dan serangan itu bahkan bisa meningkatkan popularitas IS.
Sasaran serangan udara dan rudal termasuk kota Raqqa di bagian utara Suriah, kubu utama IS di Suriah.
Bagian dari strategi Presiden AS Barack Obama terhadap IS tergantung pada hasil mereka melengkapi dan melatih para Tentara Pembebas Suriah (FSA) yang lebih moderat untuk memperkuat oposisi sebagai penyeimbang terbaik.
FSA, yang telah berperang melawan IS dan pasukan pemerintah Suriah, mengatakan mereka sangat membutuhkan persenjataan berat daripada pelatihan dan senjata ringan yang akan mereka dapatkan.
Kelompok "Free Syrian Army" (FSA) mengatakan bahwa kami sementara mendukung serangan AS terhadap IS, solusi yang sebenarnya adalah juga menyerang Assad, "kata sumber FSA."
Dalam pernyataan sebelumnya pada hari Selasa, oposisi politik Suriah yang didukung Barat menyambut penyerangan tersebut dan mengatakan mereka akan meningkatkan perjuangan melawan rezim Assad.
"Ini akan membuat kita lebih kuat dalam memerangi Assad … Kampanye harus berlanjut sampai IS benar-benar diberantas dari tanah Suriah," Monzer Akbik, utusan khusus Presiden oposisi Koalisi Nasional Suriah, kepada Reuters . [ded412/news desk/reuters/daily mail]