Kasus Aktif Melonjak, Bandung Waspada Tinggi Corona

Kasus Aktif Melonjak, Bandung Waspada Tinggi Corona

BANDUNG(Jurnalislam.com)–Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui situasi pandemi saat ini di Kota Bandung dalam kondisi waspada tinggi. Hal itu terlihat dari angka kenaikan kasus positif Covid-19 baik secara kumulatif maupun aktif.

Saat ini, kata Ema, jumlah kasus aktif mencapai 1.188 orang atau ada kenaikan 86 orang. Jika diakumulasikan, sudah mulai rata-rata di atas 100 orang.

Selain kenaikan kasus virus corona, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) saat ini sedang bergerak dalam kondisi mengkhawatirkan yaitu 88,8 persen.

“Ini sudah masuk kategori harus super waspada,” kata Ema di Bandung, Senin (14/6/2021).

Menurut Ema, dari angka terkonfirmasi positif yang di atas 100, ada yang potensinya harus dirawat. Namun, ada juga yang cukup melakukan isolasi mandiri.

“Ada jenisnya berat, menengah, dan ringan. Kalau ringan, kami sarankan itu tidak masuk ke fasilitas kesehatan. Mereka bisa melakukan isoman,” katanya.

Ema mengatakan, dua hotel yang disiapkan untuk isolasi mandiri juga telah penuh. Untuk itu, Pemkot Bandung tengah menegosiasikan untuk menambah satu hotel lagi.

“Karena saya khawatir juga kalau nanti ada masyarakat yang ekonomi belum beruntung, secara tempat tinggalnya juga tidak layak, tapi mereka terkena. Kemudian membutuhkan tempat isoman, kita harus mengakomodasi,” katanya.

Sementara tempat isolasi di Secapa AD, keterisian tempat tidur di angka sekitar 60-70 persen. Namun, di Secapa secara umum untuk yang OTG atau gejala ringan.

“Kalau gejala berat saya pikir tidak untuk di sana, atau pun di BPSDM,” ucap Ema.

Ema mengatakan Kota Bandung saat ini masih zona oranye dengan skor di angka 2,04. Bila dilihat secara detail, zona hijau di tingkat RT masih di angka 90 persen.

“Tapi kita berbicara bukan hanya persoalan masalah zona, yang kami perhatikan adalah mengenai masalah dinamika pandemi yang sekarang ini harus diwaspadai,” katanya.

Ema menambahkan, untuk work from home (WFH) Kota Bandung yang kebijakan sebelumnya 50:50 maka idealnya harus berubah menjadi 75 persen WFH. “Kemarin kami mengikuti rapat virtual dengan Pak Presiden, kalau yang zonanya sudah mulai seperti ini idealnya 75 persen,” katanya.

Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan segera memutuskan sejumlah keputusan terkait kondisi saat ini. “Saya sudah rapat kecil dan menyiapkan beberapa masukan untuk bahan kebijakan pimpinan. Termasuk kita tarik lagi mengenai relaksasi, pengetatan, dan lain sebagainya,” tutur Ema.

Sumber: liputan6.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.