JFS dan Ribuan Warga Sipil Mulai Meninggalkan Perbatasan Libanon Menuju Idlib

JFS dan Ribuan Warga Sipil Mulai Meninggalkan Perbatasan Libanon Menuju Idlib

SURIAH (Jurnalislam.com) – Bus yang membawa warga Suriah mulai meninggalkan kamp-kamp pengungsian di daerah perbatasan Lebanon Jroud Arsal pada hari Rabu (2/8/2017) di bawah kesepakatan gencatan senjata antara milisi Syiah Hizbullah Libanon dan Jabhat Fateh al-Sham (JFS).

Ribuan warga Suriah, termasuk jihadis, keluarga mereka dan para pengungsi lain, meninggalkan zona perbatasan menuju benteng kuat mujahidin di provinsi Idlib di Suriah berdasarkan kesepakatan tersebut.

Stasiun televisi Lebanon al-Manar mengatakan bahwa 26 bus telah menyeberang lebih jauh di timur laut dari daerah Arsal sampai Wadi Hmeid, ke arah perbatasan Suriah.

Reporter Al Jazeera Imtiaz Tyab, yang melaporkan dari Labweh, mengatakan bahwa logistik konvoi yang panjang akan menjadi tantangan.

“Palang Merah Lebanon akan mengawal konvoi ini ke perbatasan Suriah,” katanya. “Mereka kemudian akan bertemu dengan Bulan Sabit Merah Suriah, yang akan mengantar konvoi ke Provinsi Idlib, sebuah daerah yang dikuasai faksi-faksi jihad dan kelompok oposisi anti-Assad.

“Di sanalah para pengungsi ini, para pejuang dan keluarga mereka akan pergi, tapi kami mengerti ini bisa memakan banyak banyak waktu.”

Hampir 7.000 warga Suriah diperkirakan akan meninggalkan daerah tersebut di bawah kesepakatan gencatan senjata, menurut media yang disiarkan Hizbullah.

Kesepakatan itu juga termasuk pelepasan sejumlah pasukan Syiah Hizbullah oleh Jabhat Fateh al-Sham, yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhah Nusrah, yang berlangsung dalam semalam.

Gencatan senjata mulai berlaku pekan lalu, beberapa hari setelah milisi Syiah Hizbullah dan rezim Syiah Suriah melancarkan serangan ke Jabhat Fateh al-Sham dan kelompok bersenjata lainnya di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon.

Sumber keamanan mengatakan bahwa sekitar 1.000 pejuang Jabhat Fateh al-Sham termasuk di antara mereka yang akan meninggalkan kawasan itu menuju Idlib di atas puluhan bus.

Namun, dalam sebuah wawancara dengan Al Jadeed pada hari Rabu, sebuah saluran berbasis Lebanon yang dipandang sebagai pendukung rezim Syiah Bashar al-Assad, seorang kepala Keamanan Umum Lebanon mengklaim bahwa jumlah pejuang jauh lebih rendah.

“Yang kita tahu adalah 120 pejuang,” kata Mayor Jenderal Abbas Ibrahim kepada reporter Al Jadeed.

Bagikan