GAZA (jurnalislam.com) – Izuddin al-Qassam, sayap bersenjata faksi Palestina Hamas, telah meminta negosiatornya untuk menarik diri dari pembicaraan di Kairo jika Israel gagal memenuhi tuntutan Palestina, termasuk mencabut blokade yang telah berlansung lama di Jalur Gaza.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, termasuk pembangunan pelabuhan, negosiator kami harus menarik diri dari negosiasi dan mengakhiri permainan ini," kata juru bicara Qassam, Abu Ubaydeh dalam pidato televisi pada hari Kamis, 7 Agustus 2014.
Dia meminta negosiator Palestina untuk tidak memperpanjang gencatan senjata dengan Israel jika negara Yahudi tersebut gagal memenuhi tuntutan Palestina.
Gencatan senjata tiga hari yang disponsori Mesir di Jalur Gaza antara faksi-faksi Palestina dan Israel akan berakhir pukul 08.00 am pada hari Jumat, 8 Agustus 2014.
Gencatan senjata itu ditengahi setelah sebulan lebih serangan brutal dan tak henti-hentinya oleh zionis Israel terhadap Jalur Gaza yang menewaskan 1.886 warga Palestina tewas dan 9800 lainnya terluka. Serangan tersebut juga telah mengubah ribuan bangunan Gaza menjadi puing-puing.
Faksi Palestina dan Israel saat ini mengadakan pembicaraan tidak langsung di Kairo untuk mengupayakan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza, dengan beberapa tuntutan warga palestina di Gaza yang selama ini dijajah oleh zionis Israel.
Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi 1,8 juta warga Palestina, telah menderita di bawah blokade penjajah Israel yang melumpuhkan mereka sejak tahun 2006, dan telah sangat mempengaruhi kehidupan warga pelestina di daerah pantai tersebut . [ded412/AA]