Harlah ke-92 Al-Khairiyah, Menjaga Kemaslahatan Menuju Ummatan Wasaton

Harlah ke-92 Al-Khairiyah, Menjaga Kemaslahatan Menuju Ummatan Wasaton

CILEGON (Jurnalislam.com) – Pengurus Besar Al-Khairiyah menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Al-Khairiyah ke-92 tahun. Bertemakan 92 tahun Al-Khairiyah menjaga kemaslahatan menuju ummatan wasaton, diharapkan dalam peringatan Harlah ini dapat menggalang semangat kebersamaan dalam rangka memperkuat keadaban masyarakat Indonesia.

Ketua Panitia Harlah Al-Khairiyah Ke-92 Sayuti Zakaria menjelaskan Perguruan Islam Al-Khairiyah merupakan identitas sebuah karya besar dari perjuangan panjang yang lahir dari gagasan KH. Syam’un yang dibangun sebagai media “Perubahan” Sumber Daya Manusia. Nama “Al Khairiyah”, diambil dari nama salah satu “bendungan di sungai Nil” di Mesir.

“Filosofi bendungan tersebut mencurahkan aliran air yang dapat memberikan manfaat bagi banyak kehidupan, dan diharapkan dapat terus menerus mengalir sehingga dapat dinikmati bagi kehidupan setiap mahluk dimuka bumi ini,” kata Sayuti.

Al Khairiyah didirikan oleh KH. Syam’un pada tanggal 5 Mei 1925 di Citangkil dengan sistem tradisional shalafi, hingga kemudian telah dikembangkan menjadi sistem pendidikan modern. “Seiring dengan berbagai dinamika dan berbagai perkembangan waktu, Al-Khairiyah terus berbenah maju dan berkembang dan diharapkan dapat terus menerus menjadi pelopor perubahan bagi generasi Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia,” kata Sayuti.

Adapun rangkaian kegiatan Harlah sudah mulai dilaksanakan sejak 9 Mei 2017 dengan diisi oleh berbagai Lomba Kreasi dan Seni, disebutkan Sayuti, perlombaan tersebut diantaranya adalah lomba Tahfidz Quran, doa harian, Pildacil, Cerama Agama, Marawis, Qosidah, Hijab Fashion, Futsal, Sepak bola, Tari kreasi, Mewarnai, dan menggambar dengan jumlah peserta sekitar 1.000 orang yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Banten.

“Perlombaan ini merebutkan piala Brigjen KH. Syamun dan uang pembinaan dengan total puluhan juta rupiah. Para pemenang lomba akan diumumkan dan sekaligus penyerahan hadiah pada hari puncak 23 Mei 2017 bertempat di Gedung Serbaguna Al-Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon,” kata Sayuti.

Sementara itu, pelaksanaan dihari puncak Harlah, 23 Mei 2017 mendatang akan diselenggarkan secara meria. 2.000 undangan akan menghadiri acara tersebut, diantaranya adalah 3 mentri yaitu Mentri Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Prof. H. Mohamad Nasir, Mentri Pemuda dan Olahraga H. Imam Nahrawi, S.Ag, dan Mentri Agama Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin.

“Wakil Gubenur Banten Adika Hazrumi rencananya akan datang menyampaikan sambutan. Seluruh pejabat di Provinsi Banten dan juga Kota Cilegon khusunya sudah diundang,” kata Sayuti.

Sayuti berpesan, yang paling penting momentum Harlah ini menjadikan Al-Khairiyah tetap konsisten untuk senantiasa memberikan maslahat untuk umat diusianya yang hampir satu abad ini.

Wakil ketua umum 1 Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Pembinaan Pengurus Besar Al-Khairiyah Alwiyan Qosid Syam’un mengatakan momentum Harlah Al-Khairiyah ke-92 diharapkan dapat menjadi untuk semakin mempererat persatuan warga al-khairiyah dan tetap menjaga kemaslahatan serta insan Al-Khairiyah harus mengupayakan dirinya menuju ummatan wasaton.

“Dengan demikian, dimasa yang akan datang, Al-Khairiyah akan sanggup menjadi pusat peradaban islam. Spirit dar’ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih, akan tetap dipegang tegu sebagai bagian dari spirit islam rahmatan lil alamin,” kata Alwiyan.

Pelaksanaan agenda-agenda Al-Khairiyah tentu saja dibutuhkan kordinasi dengan seluruh cabang-cabang yang merupakan bagian dari organisasi Al-Khairiyah secara struktural maupun kultural.

Lebih lanjut, Alwiyan mengatak tugas Pengurus Besar Al-Khairiyah adalah menjalankan amanat muktamar dan rakernas yang menghasilkan butir-butir program kerja diantaranya adalah mendaftarkan Al-Khairiyah di pemerintah pusat untuk dicatat sebagai ormas Islam nasional.

“Usia Al-Khairiyah sudah hampir satu abad dengan melahirkan kader-kader yang telah tersebar di seluruh indonesia. Insyallah dengan keyakinan dan dukungan pengurusserta Keluarga Besar Al-Khairiyah, niat menjadikan Al-Khairiyah sebagai organisasi islam nasional bisa terwujud,” kata Alwiyan.

 

Bagikan