Hari Terakhir Evakuasi, Tim SAR Masih Temukan Jenazah di Perumnas Balaroa

Hari Terakhir Evakuasi, Tim SAR Masih Temukan Jenazah di Perumnas Balaroa

PALU (Jurnalislam.com) – Masa tanggap darurat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah akan selesai pada hari ini, Kamis (11/10/2018). Sehingga proses evakuasi korban pada titik bencana di Kota Palu, Donggala dan Sigi selesai dilakukan.

Hingga saat ini, diduga masih banyak korban belum ditemukan seperti di Perumnas Balaroa, Petobo dan Jonooge. Wilayah tersebut dilanda likuifaksi atau pencarian tanah akibat gempa 7,4 SR.

Pantauan Jurnalislam.com, di hari terakhir ini Tim SAR masih menemukan jenazah. Seperti di Perumnas Balaroa Kota Palu, hingga pukul 10.00 WITA, 3 jenazah berhasil ditemukan.

“Sampai saat ini sudah tiga kantong,” kata Danru 2 Tim Rescue ACT, Tejo Kuntoro di lokasi, Kamis (11/10/2018).

Terkait penghentian evakuasi, Tejo mengatakan, ACT tetap satu komando dengan Basarnas. Namun, pihaknya tetap siaga jika masih diperlukan.

“Kalau hari ini dihentikan kita tetap siap untuk membantu,” ujar Tejo.

Oleh karena itu, pihaknya masih menerima informasi dari masyarakat jika menemukan jasad korban dari reruntuhan akibat gempa dan tsunami.

“ACT masih menerima informasi untuk melakukan evakuasi,” jelasnya.

Sementara itu, personel Basarnas yang datang dari berbagai daerah dikurangi jumlahnya.

“Evakuasi masa tanggap darurat berakhir hari ini, cuma kelanjutannya koordinasi dengan pemerintah daerah,” kata anggota Tim 5 Basarnas Dwi Adi saat ditemui Jurnalislam.com di lokasi, Kamis (11/10/2018).

Kendati demikian, Tim SAR dari Basarnas masih menerima informasi jika terdapat keluarga korban yang tahu informasi mengenai keberadaan jasad korban.

“Untuk Basarnas sendiri masih menerima informasi apabila menemukan jasad korban, maka akan diaktifkan kembali untuk tanggap darurat,” ujarnya.

Reporter: Ally Muhammad Abduh

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.