Grand Syaikh Al Azhar Sampaikan Pidato terkait Corona

Grand Syaikh Al Azhar Sampaikan Pidato terkait Corona

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Pemimpin Tertinggi Al Azhar Mesir, Syekh Ahmad Al Tayyeb mengatakan setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memerangi virus Corona atau Covid-19 dan melindungi umat manusia dari bahaya. Al Azhar menyebut dan mengingat dengan bangga pengorbanan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Syekh Ahmad Al Tayyeb mengingatkan, mengikuti protokol kesehatan dan imbauan pemerintah adalah kewajiban agama, berdosa hukumnya bila dilanggar. Membuat dan menyebarkan berita-berita hoaks serta menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya-upaya pemerintah haram hukumnya menurut agama.

Grand Syekh Al Azhar mengungkapkan solidaritasnya kepada semua negara dan orang-orang yang memerangi Covid-19.

Dia menyerukan untuk mengulurkan bantuan kepada semua pihak yang terkena dampak Covid-19.

Dia juga mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak sedekah, mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan dalam rangka memberantas Covid-19. Berikut ini naskah pidato Grand Syekh Al Azhar untuk dunia:

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saudara tahu bahwa dunia kita saat ini berada dalam kecemasan dan kesulitan yang dahsyat, sebagai akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat. 

Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meregang nyawa. Kehidupan normal tidak berjalan mulus setelah terputus hubungan di seluruh dunia.

Dalam kondisi yang genting ini, kita sebagai negara, bangsa, individu, institusi dan badan, masing-masing dari kita, harus memikul tanggung jawab untuk memainkan peran dalam memerangi wabah ini, mengendalikannya, dan melindungi umat manusia dari bahaya.

Kita juga harus mengingat dan menyebut dengan penuh kebanggaan dan penghargaan terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh para dokter, perawat dan semua tenaga kesehatan, yang telah mempertaruhkan nyawa dan diri mereka sendiri, untuk menghadapi bahaya yang mengancam kemanusiaan.

Upaya luar biasa para pejabat untuk mengepung virus ini memberi harapan bahwa kita akan dapat mengalahkan wabah ini dan menyingkirkannya. Tetapi, keberhasilan dalam pertempuran ini sangat bergantung pada tekad kita untuk terus memikul tanggung jawab dengan keinginan kuat yang tiada henti, dengan ketegaran yang tidak mengenal lesu dan mundur. 

Sesuai tanggung jawab saya di Al Azhar Al Syarif, dan berdasarkan pada kaidah hukum: dar’ul mafasid muqaddammun ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan didahulukan atas mewujudkan kemaslahatan), dan kaidah lainnya: yuzalu al-dharar al-akbar bi al-dharar al-ashgar (bahaya yang lebih besar dihilangkan dengan yang lebih sedikit mudaratnya), berdasarkan semua ini, saya menegaskan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan yang dikeluarkan otoritas resmi yang berkompeten, di antaranya menjaga kebersihan pribadi, mematuhi kebiasaan phsycal distancing (jaga jarak kontak fisik), komitmen untuk tinggal di rumah, menangguhkan sholat Jumat dan sholat jamaah, baik sedikit maupun banyak, sambil berkomitmen untuk melakukan shalat tepat waktu di rumah tanpa berkerumun, semua ketentuan ini dan lainnya, baik di Mesir atau negara lain yang melaksanakan sholat, semua itu adalah kewajiban agama yang harus ditaati, dan berdosa bila dilanggar. 

Melanggar aturan tersebut berarti melanggar firman Allah: … dan janganlah menjerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan (QS Al Baqarah[2]: 195).

Pesan saya kepada saudara-saudara kami yang terinfeksi Covid-19 di Mesir dan di seluruh dunia, bahwa hati dan doa kami yang tulus selalu menyertai saudara. 

Kami selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT semoga semuanya cepat pulih. Kepada yang meninggal dunia karena penyakit ini semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka, dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa saya menyampaikan solidaritas Al Azhar Al Syarif kepada semua negara dan bangsa yang sedang memerangi penyebaran virus ini. Saya menegaskan bahwa memberikan bantuan, dari mereka yang mampu kepada semua pihak yang terdampak, di belahan dunia mana pun, adalah kewajiban agama dan kemanusiaan. 

Bahkan, ini adalah bentuk konkret dari persaudaraan kemanusiaan, yang tengah diuji oleh krisis ini, untuk mengungkap ketulusan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang agung.

Pesan saya dalam upaya menghilangkan kerisauan ini adalah mari kita lakukan tindakan pencegahan dan taati protokol kesehatan serta temuan ilmu pengetahuan yang wajib diikuti dan ditaati menurut agama. 

Selain itu, mari kita perbanyak sedekah, dan kembali berserah diri kepada Allah melalui sholat dan doa, dengan harapan semoga Allah segera mengangkat musibah ini, menghilangkan keresahan dari hamba-hamba-Nya, memberikan inspirasi kepada para ilmuwan dan peneliti agar lahir dari tangan mereka obat yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya ini. Dialah Allah, Tuhan Yang Mahamelindungi dan Kuasa atas itu.

Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan atas kami, karena dosa-dosa kami, orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mengasihi kami, wahai Dzat yang Maha Penyayang. Ya Allah, Tuhan Yang Mahalembut lagi Mahamemberi, wahai Dzat yang Maha-ihsan, wahai Dzat Yang Mahamengasishi dan Menyayangi di dunia dan akhirat, wahai Dzat Yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang berlindung, Penolong bagi orang-orang yang meminta pertolongan, Pemberi rasa aman kepada orang-orang yang cemas, wahai Dzat Yang Menyingkap Kemudaratan, Yang Menolak bala bencana, kami memohon kepada-Mu agar segera sirna segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau Maha Mengetahui itu semua. 

Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Mahamulia. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.