Dituduh Teroris, Roni Ditembak Densus 88 Hingga Tewas

KEDIRI (Jurnalislam.com) – Tim Densus 88 menembak mati seorang pria yang dituduh teroris saat hendak beli rokok di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat pagi, 16 Januari 2015, sekitar pukul 09.00 WIB.

Pria yang ditembak mati itu bernama Roni alias Jaka alias Fuad. Dia dituding sebagai jaringan Santoso yang menembak mati Kapolsek Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kanit Reskrim Polsek Bima, NTB.

Menurut Kepala Dusun Nglarangan, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung Siswo, operasi penangkapan Roni berlangsung singkat. Semula Roni pulang dari sawah sekitar pukul 09.00 WIB.

Roni masuk rumah dari pintu belakang. Tidak lama kemudian, dia keluar dari pintu depan. “Mungkin hendak pergi beli rokok, karena di tangannya memegang uang Rp 50 ribu,” ujar Siswo ditemui di rumahnya.

Saat Roni berada pada jarak sekitar 50 meter dari rumah, dari arah timur Tim Densus datang naik sepeda motor. Jumlah mereka diperkirakan 8 orang dengan 4 unit sepeda motor.

Densus langsung melepaskan tembakan ke arah Roni yang berjalan di tepi jalan. “Saya mendengar ada lima kali tembakan, dan terakhir ada satu tembakan lagi,” imbuh Siswo yang saat itu melihat dari kejauhan, karena rumahnya ada di belakang rumah Suyadi (52), orang tua Roni.

Roni langsung tumbang. Ia tersungkur ke jalan dengan kondisi berlumuran darah. Dari arah barat, kemudian datang dua mobil Densus. Jenazah Roni lantas dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri. “Dari tangannya (Roni, red) masih memegang uang Rp 50 ribu yang sudah berlumuran darah, seperti hendaknya, beli rokok,” jelas Siswo.

Melihat suaminya tersungkur usai ditembak Densus, istri Roni langsung keluar menangis histeris. Suyadi, ayahnya yang baru pulang dari sawah berusaha menolong. Tetapi petugas melarangnya dengan menodongkan senjata.

“Ditembak pada bagian perutnya, kurang lebih ada lima kali. Saya dilarang mendekat. Saya pun kembali ke rumah. Dan polisi langsung membawanya,” ujar Suyadi.

Ally | Beritajatim | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.