DinarStandard Kembangkan Industri Halal Antar Negara Muslim

DinarStandard Kembangkan Industri Halal Antar Negara Muslim

UEA(Jurnalislam.com)– Kajian DinarStandard menjad salah satu referensi penting bagi Indonesia dalam menyusun kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada tiap sektor unggulan.

Salah satunya, Indonesia menggunakan State of the Global Islamic Economy (SGIE) beserta indikatornya yang dikeluarkan DinarStandard untuk memacu berbagai sektor unggulan mulai dari fesyen muslim, makanan dan kosmetik halal, perbankan syariah, dana sosial syariah, hingga pariwisata ramah muslim agar dapat tumbuh lebih cepat.

Untuk itu, saat bertemu Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, Peneliti Senior DinarStandard Mohamed Ali Mechraoui memaparkan pengalamannya dalam membantu beberapa negara muslim seperti Arab Saudi dan Malaysia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya melalui pengembangan industri halal.

“Kami telah membantu Saudi Arabia dalam salah satu proyek halal yang besar,” tutur Ali saat bertemu Wapres di Turkish Suit Lt. 15, Hotel Raffles Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Kamis (03/11/2022).

Di Saudi Arabia, sambung Ali, kami menganalisa perdagangan mereka dan membuat suatu peta jalan serta menunjukkan sektor-sektor tertentu yang harus diprioritaskan.

“Apakah itu berkaitan dengan masalah industri daging, unggas, atau bahkan sistem pengemasan,” terangnya.

Selanjutnya, Ali memaparkan bahwa salah satu prinsip dasar dalam mengembangkan industri halal adalah kerja sama dan saling menolong antarnegara muslim.

“Semestinya tidak ada kompetisi antara negara-negara muslim, namun yang perlu ada adalah kerjasama dan saling menolong satu sama lain,” tuturnya.

Pentingnya kerja sama ini, kata Ali, karena tidak semua negara memiliki komoditas yang sama. Misalnya, Malaysia dan Indonesia memiliki kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan untuk membantu negara-negara lain yang tidak memilikinya.

“Negara-negara besar seperti Kazakhstan dan Pakistan, mereka memproduksi gandum, yang harus dilakukan adalah menciptakan suatu pasar antarnegara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk komoditas ini, sehingga yang kuat dapat membantu yang lemah,” contohnya.

 

 

Bagikan