Demonstrasi Anti-Charlie Hebdo Terjadi di Beberapa Negara, Termasuk Indonesia

JURNALISLAM.COM  – Unjuk rasa terjadi di berbagai negara pada hari Jumat kemarin (16/01/2015) untuk memprotes keluarnya edisi terbaru majalah satir Perancis Charlie Hebdo, yang kembali menampilkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Edisi pertama setelah serangan itu, yang dirilis pada hari Rabu 14 Januari, menampilkan karikatur Nabi Muhammad di sampul depannya.
Padahal Charlie Hebdo telah menjadi sasaran mujahidin, setelah pekan lalu mendapatkan serangan yang menewaskan 12 orang awak redaksi termasuk pemimpin redaksinya.

INDONESIA

Ratusan umat Islam Solo berkumpul di Bundaran Gladag Jalan Slamet Riyadi untuk mengecam majalah Charlie Hebdo yang kembali melecehkan baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam edisi terbarunya. Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk-spanduk berisi kecaman terhadap Charlie Hebdo dan pemerintah Perancis serta dukungan terhadap dua mujahid Perancis yang telah membunuh para penghina Nabi di negara tersebut.

Massa terdiri Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Jamaah Ansharusyariah, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Laskar Umat Islam Solo (LUIS) dan elemen umat Islam lain di Jawa Tengah.

PALESTINA

Ratusan warga Palestina berkumpul di Yerusalem Timur di kompleks Masjid Al-Aqsa, sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "Allah Maha Besar" dan "Muhammad adalah pemimpin kami," sementara pasukan Israel tetap ditempatkan di luar kompleks.

"Semoga hidup kita harus dikorbankan untuk Nabi Muhammad," teriak pengunjuk rasa sambil berbaris melalui kompleks masjid setelah shalat Jumat.

Para pengunjuk rasa juga membawa bendera kelompok Palestina Hamas dan meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas, yang mengambil bagian dalam pawai "anti-terorisme" di Paris pada hari Minggu setelah serangan mematikan di kantor majalah Charlie Hebdo.

JORDAN

Ribuan demonstran Yordania, sementara itu, melakukan protes di pusat kota Amman. Pawai ini diselenggarakan oleh Komite Nasional Yordania untuk Membela Nabi, yang mencakup mantan anggota parlemen dan pemimpin Ikhwanul Muslimin.

"Prancis harus mempertimbangkan kembali sikapnya yang membiarkan Charlie Hebdo menerbitkan karikatur yang menyinggung nabi," kata mantan MP dan pengunjuk rasa Ali al-Sanid kepada The Anadolu Agency.

"Yordania akan terus menunjukkan dukungan bagi nabi dalam segala hal yang mereka bisa," katanya.
Perkelahian meletus antara polisi dan pengunjuk rasa, mencegah pawai di markas Kedutaan Besar Prancis di Amman.

SUDAN

Lebih dari seribu demonstran juga berkumpul di ibukota Sudan, Khartoum, dengan beberapa tulisan yang mengatakan "Kematian bagi Charlie Hebdo" dan "Kami menuntut permintaan maaf dari Prancis."
Di Khartoum, pasukan keamanan juga mencegah demonstran mencapai kedutaan Perancis.

MESIR

Sementara itu di Mesir, ratusan pendukung Presiden Islam yang digulingkan, Mohamed Morsi, menambahkan slogan yang mendukung nabi saat demonstrasi mingguan mereka tiap hari Jumat dengan protes terhadap pemerintah. Mereka memprotes pemerintahan yang didukung militer Mesir.

AFGHANISTAN

Di Afghanistan, sekelompok pengunjuk rasa yang marah, berkumpul setelah shalat Jumat di ibukota Kabul untuk memprotes majalah satir Perancis Charlie Hebdo.

Unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Abu Bakr e-Sediq Masjid meneriakkan slogan anti-Perancis, membakar bendera Perancis dan memuji dua orang bersenjata yang menewaskan 12 orang di kantor Charlie Hebdo pekan lalu.

"Kami sangat mengutuk gambar dan penerbitan kartun Nabi Muhammad dan kami memuji Mujahidin yang melakukan serangan terhadap surat kabar Perancis yang menginginkan hukuman ini," Imam masjid, Maulawi Salahuddin, mengatakan kepada jamaah selama khotbah Jumat.

Dia juga meminta kepada pemuda Afghanistan untuk meniru serangan tersebut. "Anda juga harus menyerang para penyerbu asing di Afghanistan," tambahnya.

Serangan itu sebelumnya dipuji olehImarah Islam Afghanistan, yang menyebut gambar Charlie Hebdo itu "menjijikkan" dan mengatakan mereka menyakiti umat Islam sedunia.

PAKISTAN
Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di kota pelabuhan Pakistan, Karachi, saat mereka turun ke jalan untuk mengutuk publikasi terbaru kartun satir oleh surat kabar Prancis Charlie Hebdo.

Pasukan keamanan menembakkan meriam air dan gas air mata pada pengunjuk rasa yang melemparkan batu di luar konsulat Perancis pada hari Jumat, selama demonstrasi marah yang mencela kartun mengejek Nabi Muhammad.

Reporter Al Jazeera Kamal Hyder, melaporkan dari Islamabad, mengatakan bahwa seorang fotografer yang bekerja dengan kantor berita Prancis, AFP, ditembak dan terluka dalam bentrokan.

Deddy | World Bulletin | Aljazeera | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.