Defisit BPJS Kesehatan 2019 Diprediksi Capai Rp 28 Triliun

Defisit BPJS Kesehatan 2019 Diprediksi Capai Rp 28 Triliun

JAKARTA (Jurnalislam.com)– Defisit anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diperkirakan kian membesar tahun ini. Tidak main-main, angka defisit BPJS Kesehatan pada 2019 diperkirakan mencapai Rp 28 triliun.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan persoalan defisit anggaran BPJS Kesehatan harus tuntas tahun ini.

Dengan demikian, tahun depan tidak ada lagi masalah defisit dan tunggakan ke rumah sakit dan perusahaan farmasi oleh BPJS Kesehatan.

Kemenkeu menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi hal ini.

Pernyataan Kemenkeu ini menyikapi masalah defisit anggaran BPJS Kesehatan yang tahun ini masih merongrong.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah diminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melalukan sejumlah langkah strategis.

Kedua lembaga tersebut, menurut Askolani, diberikan masukan agar bisa mengatasi masalah keuangan.

Hasil dari langkah-langkah yang ditempuh bakal dijadikan bahan evaluasi pemerintah untuk menentukan kebijakan.

“Kita akan koordinasikan dengan lintas kementerian lembaga dan BPJS Kesehatan agar bisa selesaikan ini dengan komprehensif,” kata Askolani, Rabu (1/7).

Kendati begitu, Askolani tak menjelaskan rencana terdekat Kemenkeu untuk menolong kondisi keuangan BPJS Kesehatan. Hal yang pasti, kata dia, persoalan defisit mesti diselesaikan secepatnya.

“Kita akan melakukan review atas langkah-langkah pengendalian agar dapat menyelesaikan potensi defisit pada tahun ini,” ujar dia. Askolani juga tak menjawab secara tegas ketika ditanya mengenai ketersediaan dana talangan untuk menambal defisit BPJS Kesehatan pada tahun ini. “Nanti dilihat kondisinya,” jawab dia singkat.

sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.