BNPB Paparkan 7 Prioritas Penanganan Dampak Gempa-Tsunami Sulteng

BNPB Paparkan 7 Prioritas Penanganan Dampak Gempa-Tsunami Sulteng

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan penanganan terhadap dampak bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, setidaknya ada enam prioritas dalam penanganan tersebut.

Prioritas pertama, menurut Sutopo, adalah melanjutkan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban. Yakni, dengan mengerahkan 16 unit alat berat, menambah personel SAR, baik dari TNI, Polri, Basarnas, maupun Kementerian ESDM.

Sutopo menjelaskan, saat ini sudah ada total 6.399 personel yang terdiri dari 3.169 TNI, 2.033 Polri, 111 relawan, dan 1.086 K/L dan pemda.

“Sementara, juga telah ada dua KRI, tiga helikopter, dan lima pesawat yang akan terus ditambahkan lagi,” tuturnya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 ‘Bersatu untuk Sulteng’ di Ruang Serba Guna Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Sedangkan, alat berat, menurut Sutopo, akan didatangkan dari Mamuju, Gorontalo, Poso, dan Balikpapan.

Baca juga: Begini Penjelasan LIPI Soal Gempa dan Tsunami di Palu

Prioritas kedua, adalah terkait penanganan medis dan korban meninggal. Dalam hal ini, sambung dia, telah didirikan rumah sakit lapangan, dan bantuan tenaga medis serta obat-obatan pun terus berdatangan.

Prioritas penanganan ketiga adalah percepatan pemulihan jaringan listrik.

“Kini, dua dari tujuh gardu induk (GI) telah opersasi, yakni GI Poso dan GI Pamona. Selanjutnya, dua GI telah dicek dan aman dalam pososo standby menunggu kesiapan transmisi, yaitu GI Silae dan GI Pasangkayu. Sedangkan, tiga GI yang berada dalam proses pemulihan adalah GI Sidera, GI Talise, dan GI Parigi,” paparnya.

Seiring itu, Sutopo menambahkan, sebanyak 371 personel PLN masih memperbaiki GI dan jaringan listrik di wilayah Sulawesi. terkait perbaikan tersebut, sambung dia, 12 alat berat (crane) sudah di lokasi dan 30 genset mobile sudah terkirim dan beroperasi dari rencana total 162 unit. “Dan sisanya dalam proses pengiriman,” katanya.

Prioritas keempat, adalah percepatan pasokan BBM. Dimana, kata dia, pasokan BBM dilakukan dari terminal BBM di Poso, Moutong, Toli-Toli, dan Pare-Pare.

“Pagi ini, 10 tanki BBM dari Pare-Pare telah tiba di Kota Palu. Sedangkan 1 mobil tanki avtur diarahkan ke Bandara Palu. Konvoi BBM itu terus berdatangan dengan pengawalan dari TNI/Polri,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, Sutopo mengungkapkan, masih dalam perjalanan mobil tanki BBM menuju Palu dan Donggala. “Pertamina juga telah menerbangkan 4.000 liter solar dengan pesawat,” kata dia.

Baca juga: Laporan Terbaru BNPB: 1.234 Tewas, 61.867 Mengungsi

Prioritas kelima, terkait distribusi logistik dan makanan bagi pengungi. Selain bantuan logistik yang mulai berdatangan dengan diangkut Herkules TNI-AU dan jalur darat, bantuan juga dikirimkan dengan menggunakan pesawat kargo ke Makassar yang dilanjutkan melalui kapal.

“Selain itu, logistik yang berada di Gudang Bandara Palu juga sudah mulai didistribusikan ke pengungsi. Dan bantuan yang dikirimkan via darat mendapat pengawalan langsung oleh Polri dari Pasang Kayu. Saat ini, Pelabuhan Pantoloan digunakan sebagai terminal penumpang dan guding logistik, dengan dilakukan penjagaan khusus oleh Polri dan Marinir. Terkait makanan juga, sudah didirikan tujuh dapur umum,” papar Sutopo.

Prioritas keenam, yakni percepatan jaringan komunikasi. Sutopo menegaskan, sebanyak tiga operator (Telkomsel, Indosat, XL) sudah beroperasi hingga 49% di wilayah Sulteng. Sedangkan untuk Telkomsel (2G) di wilayah Palu (19%), Donggala (25%), Luwuk (96%), Poso (89%) dan Toli (74%).

“Telkomsel (3G dan 4G) untuk wilayah Palu (15%), Donggala (13%), Luwuk (65%), Poso (93%) dan Toli (55%). Telkom untuk wilayah Palu (100%), Tawili (0%), Donggala (100%), Pasangkayu (100%). Selain itu sebanyak 1.728 BTS juga sudah berfungsi di Sulawesi Tengah,” katanya.

Baca juga: Sebelum Tsunami Warga Sedang Menyaksikan Festival Adat Palu Nomoni

Sedangkan prioritas ketujuh, terkait bantuan luar negeri. Sutopo menjelaskan, Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan akan melakukan koordinasi terkait bantuan luar negeri untuk gempa Sulawesi.

Indonesia, Sutopo menekankan, saat ini hanya membutuhkan enam jenis bantuan, yakni air transportation, tent water treatment, generator, field hospital, dan fogging. Dan sejauh ini, samsung dia, sudah ada 26 negara dan dua organisasi internasional yang menawarkan bantuan.

Kendati demikian, lanjut dia, ada sejumlah mekanisme yang ditempuh terkait penerimaan bantuan, diantaranya, bantuan harus disampaikan secara tertulis. Lalu, kata dia, semua bantuan akan dikoordinasikan dengan K/L terkait untuk kemudian ditindaklanjuti.

Selain itu, Sutopo mengatakan, semua bantuan harus self supporting dan sebisa mungkin tidak membebani tuan rumah. Dan dalam hal ini, dia menekankan, prioritas dari semua bantuan adalah air transportation yakni pesawat angkut jenis herkules C130.

“Ini adalah hal yang wajar bahwa kami menerima bantuan internasional. Kami bukan meminta dan itupun ada syaratnya. Yakni, sesuai enam kebutuhan tadi. Jadi tidak semua negara diterima. Mekanisme pemberian bantuan sendiri sesuai dengan PP 23/2018 tentang Mekanisme Bantuan Internasional,” pungkasnya.

Bagikan

One thought on “BNPB Paparkan 7 Prioritas Penanganan Dampak Gempa-Tsunami Sulteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.