ANKARA (Jurnalislam.com) – Turki menyatakan keprihatinannya pada hari Senin (26/11/2018) atas laporan bahwa militer Rusia melepaskan tembakan ke kapal angkatan laut Ukraina dan melukai melukai awaknya.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Turki mengikuti perkembangan dan ketegangan yang meningkat di Laut Azov dan Selat Kerch.
“Sebagai negara pesisir Laut Hitam, kami menekankan bahwa kebebasan melintas (freedom of passage) di Selat Kerch tidak boleh terhalang.
“Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah yang membahayakan perdamaian dan stabilitas regional, untuk menghormati hukum internasional dan bertindak dalam akal sehat dan menahan diri untuk menghindari meningkatkan ketegangan,” tambah pernyataan itu.
Rusia menyita tiga kapal perang angkatan laut Ukraina dari Crimea di Laut Azov pada hari Ahad.
Baca juga:
Kapal Perang Turki ke Laut Hitam dan Marmara
Hadapi Turki, Rusia Gunakan Propaganda Era Perang Dingin “Pravda”
Anggota Parlemen Rusia Tewas Ditembak di Ibukota Ukraina
Rusia Gelar Sistem Pertahanan Udara S-400 di Crimea
Kremlin mengatakan kapal-kapal itu mengabaikan panggilan untuk berhenti di perbatasan, hingga memicu aksi militer.
Angkatan Laut Ukraina sebelumnya menuduh Rusia melepaskan tembakan ke kapal perangnya dari Crimea, menegaskan bahwa anggota awak terluka dan kapalnya disita oleh Rusia.
Eskalasi itu menyusul pemblokiran Rusia terhadap Selat Kerch, satu-satunya jalan ke Laut Azov, dengan menempatkan kapal kargo di bawah Jembatan Krimea.