PALU (Jurnalislam.com) – Ketua Tim Sektor 6 Basarnas Reppind, mengaku cukup mengalami kesulitan saat mengevakuasi jenazah para korban bencana gempa dan tsunami yang menyebabkan likuifaksi di wilayah Petobo, Palu Selatan. Kondisi lumpur yang cukup dalam sempat membuat proses pencarian jenazah terganggu dan berjalan cukup lama.
“Untuk kendala di lapangan selama kami disini, yang dimana daerah operasi kita daerah berlumpur, sementara lumpur tersebut dari arah timur ke barat, kami sendiri mencari pencarian kearah barat, otomatis lumpur yang ada sudah mencapai 3 meter rata rata seperti itu,” katanya kepada jurnalislam.com usai melakukan evakuasi, Selasa, (9/10/2018).
Hingga memasuki hari kesebelas, Reppind mengatakan dirinya bersama tim gabungan Basarnas, BNPB, Potensi SAR, Kostrad dan Brigif berhasil mengevakuasi 53 jenazah yang 4 diantara berhasil di indentifikasi.

“Untuk jenazah yang berhasil di evakuasi selama saya di Petobo bagian selatan, sudah 53 berhasil kami evakuasi, ada 4 jenazah yang berhasil di identifikasi dan itu langsung diserahkan kepada keluarganya,” ujarnya.
Menurut keterangan Reppind, kondisi jenazah yang berhasil di evakuasi sudah rusak dan mulai membusuk.
“Jenazah sudah tidak utuh dan kadang kita berfikir kasihan juga dan penggalian kita sekitar 3 sampai 4 meter,” paparnya.
Lebih lanjut, Reppind menjelaskan jenazah yang tidak berhasil di indentifikasi dimakamkan secara massal. Reppind juga akan terus melakukan pencarian selama status tanggap darurat bencana belum dihentikan.
One thought on “Basarnas: Likuifaksi Persulit Proses Evakuasi Korban Gempa-Tsunami Palu”