Inggris Pasok Senjata ke Israel Untuk Serang Palestina

JURNALISLAM.COM – Inggris ditengarai menyetujui penjualan senjata ke Israel senilai 7 miliar Poundsterling, dalam enam bulan sebelum serangan di Gaza musim panas ini. Penjualan senjata ini meliputi drone, pesawat tempur, helikopter beseerta suku cadang untuk sniper. 

The Independent melansir peralatan buatan Inggris yang digunakan oleh militer Israel selama operasi di Gaza pada Juli dan Agustus lalu. Operasi militer itu telah menyebabkan kematian lebih dari 2000 warga Palestina, 73 warga Israel dan 66 tentara.

The Independent mengungkapkan menteri Departemen Inovasi Bisnis dan Ketrampilan (BIS) telah memerintahkan peninjauan izin ekspor alat-alat militer ke Israel. Penolakan Pemerintah Inggris untuk menangguhkan lisensi tersebut menyebabkan perpecahan koalisi serta menyebabkan pengunduran diri Menteri Luar Negeri Baroness Warsi. 

Data resmi Campaign Against Arms Trade (CAAT) menunjukkan bahwa Inggris diberikan 68 izin ekspor senilain 6,96 milyar Pound untuk barang-barang militer  yang akan dikirim ke Israel antara Januari dan akhir Juni tahun ini.

Izin ekspor ini meliputi komponen peperangan elektronik serta  sniper bagian senapan. The Independent mengungkapkan sejak tahun 2010, Inggris telah diberikan izin ekspor ke Israel senilai  42 juta Pound untuk 131 perusahaan pertahanan Inggris. 

Andrew Smith, dari CAAT mengatakan data yang ditemukan menunjukkan bahwa Inggris mendukung lisensi senjata yang digunakan untuk menyerang Gaza. (rol)

Para Aktivis Syiah Mulai Intimidasi Ulama Persis

GARUT (Jurnalislam.com) – Teror yang dilakukan Syiah di Indonesia semakin menjadi-jadi. Setelah beberapa hari yang lalu diberitakan bahwa sekelompok Syiah meneror salah seorang ikhwan Sunni di Garut, kini Syiah kembali membuat onar dengan mendatangi beberapa ulama-ulama Persis dan mengintimidasi mereka.

Beberapa waktu lalu untuk keempat kalinya aktifis Syi'ah mengintimidasi 'ulama Persis. Untuk kali ini mereka meminta bertemu dengan Ustadz KH. Aceng Zakaria di waktu malam kira-kira Pkl. 22.00. Sebelumnya beberapa bulan lalu mereka mendatangi kampus STAI Persis dengan membawa beberapa orang berpenampilan preman hendak menemui dua orang dosen.

Belakangan juga Syi'ah menyebarkan buku Polemik Sunni Syi'ah yang isinya bantahan terhadap Prof. Maman Abdurrahman (Ketum Persis) terkait buku Antara Sunni Syi'ah yang beliau tulis. Isi dan penyajian buku kurang lebih:

– Mengandung tendensi, hinaan bahkan pelecehan terhadap Prof. Maman khususnya dan PERSIS sebagai Jamiyyah.
– Gaya bahasa emosional dan jauh dari nilai Ilmiah
– Cenderung provokatif dan penuh kebencian
– Membenturkan / mengadudomba Persis dengan ormas lain khususnya NU
– Seperti biasa, isi materi buku penuh dengan hinaan kepada Sahabat Rasul
– Penuh dengan kutipan dari pernyataan kaum Liberal di dalam maupun luar negeri.

Berhati-hatilah untuk seluruh aktifis Persis khususnya dan Semua ummat Islam pada umumnya jika bertemu dengan buku ini. Hati-hati juga terhadap intimidasi mereka. Jika mengalami demikian maka segera melapor kepada yang berwajib. Rapatkan barisan, tolak Syiah di bumi kita ini, Indonesia. [Syiahindonesia.com]

Sedang Mencari Burung, Warga Palestina Tewas Ditembak Tentara Zionis di Perbatasan Gaza

GAZA (Jurnalislam.com) – Seorang pria Palestina tewas ditembak Israel pada hari Ahad (23/11/2014) di bagian utara Jalur Gaza. Tembakan itu merupakan pembunuhan sengaja pertama sejak penjajah Israel dan faksi perlawanan Palestina mencapai kesepakatan gencatan senjata tiga bulan yang lalu.

Militer Israel belum memberikan komentar.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qodra mengidentifikasi pria yang tertembak itu adalah Fadel Muhammad Halawa, 32, dan mengatakan ia ditembak oleh tentara zionis di sebelah timur kamp pengungsi Jabalya.

Salah satu kerabatnya mengatakan bahwa Halawa sedang mencari burung penyanyi yang bersarang di pohon-pohon di dekat perbatasan Israel dan memiliki harga tinggi di pasar Gaza.

Insiden ini adalah yang pertama sejak negosiator Israel dan Palestina menandatangani kesepakatan gencatan senjata pada tanggal 26 Agustus di Kairo, mengakhiri serangan militer Israel selama tujuh minggu di Gaza.

Israel telah lama menetapkan kawasan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza tersebut sebagai zona "dilarang melintas " bagi warga Palestina, karena Israel khawatir bahwa mujahidin akan menanam bom atau memata-matai patroli Israel.

Lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas selama perang Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Sedangkan 67 tentara dan enam warga sipil Israel tewas akibat perang Gaza.

Sementara itu, seorang pria Palestina tewas pada hari Ahad akibat luka yang diderita pada hari sebelumnya ketika persenjataan Israel secara tidak sengaja meledak di wilayah Tepi Barat Jordan Valley, kata seorang pejabat senior dari kota Wadi al-Maleh.

"Ahmed Safawta, 40, meninggal karena luka serius yang dideritanya dari ledakan di distrik Bardala utara Jordan Valley," Arif Daraghma, walikota kota itu, mengatakan kepada The Anadolu Agency.

Dia menambahkan bahwa Safawta, menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit Israel di mana ia dilarikan setelah ledakan tersebut.

Daraghma menunjukkan bahwa mesiu yang tidak sengaja meledak itu diyakini adalah sisa-sisa latihan militer tentara penjajah Israel baru-baru ini di daerah tersebut.

Tidak ada pejabat Israel yang bersedia berkomentar mengenai insiden tersebut.

Tentara penjajah Israel secara rutin melakukan latihan perang di Lembah Yordan, rumah bagi sekitar 10.000 warga Palestina.

Palestina curiga bahwa pasukan zionis berusaha untuk menjaga lembah strategis itu di bawah kendalinya sebagai zona penyangga ekonomi dan keamanan bagi pemukiman Yahudi sebagai bagian dari kesepakatan damai di masa depan.

Namun, Palestina tetap bersikap bahwa Jordan Valley adalah bagian penting dari negara masa depan Palestina karena daerah tersebut sebenarnya merupakan wilayah Palestina. [ded412/world bulletin]

 

Teror Drone Amerika Adalah Kejahatan Teror Terbesar di Dunia

JURNALISLAM.COM – Amerika adalah tempat lahirnya terorisme di seluruh dunia, lebih jauh lagi kita dapat mengatakan bahwa Amerika adalah “The Great Satin”  (Raja Syetan) dan kepala ular yang meneror orang tak bersalah serta menyerang negara-negara merdeka di seluruh dunia sepanjang sejarah. Amerika memberikan bantuan bagi berbagai rezim otoriter yang menggunakan teror sebagai alat penindas.

Dukungan Amerika Serikat bagi kelompok dan negara teroris (seperti : Israel) sangat mencolok di seluruh dunia dan dapat dilihat dari banyaknya bukti dan fakta yang diketahui.

Berbagai alasan disediakan Amerika untuk membenarkan dukungannya terhadap terorisme . Dukungan tersebut juga diberikan untuk memastikan terciptanya lingkungan yang kondusif bagi kepentingan perusahaan Amerika di luar negeri, terutama ketika kepentingan-kepentingan tersebut berada di bawah ancaman.

Penciptaan negara buatan Israel adalah contoh terbesar dari terorisme buatan mereka yang membantu mereka membunuh Muslim Palestina. Angkatan bersenjata AS telah melakukan kejahatan perang di mana-mana dengan cara ikut campur dan menyerang banyak negara sepanjang sejarah.

 
Apa Itu Drone ?

Kendaraan udara tak berawak (UAV), yang dikenal sebagai drone, adalah pesawat yang dikendalikan oleh 'pilot' dari darat atau bahkan mengudara sendiri setelah diprogram. Ada puluhan jenis drone, namun drone pada dasarnya terbagi dalam dua kategori: yang digunakan untuk tujuan pengintaian dan pengawasan serta yang dipersenjatai dengan rudal dan bom.

Reaper dan Predator adalah drone milik AS yang dikendalikan melalui satelit dari markas angkatan udara AS, Nellis dan Creech di luar Las Vegas, Nevada. Atau kru di darat meluncurkan drone dari zona konflik, kemudian pengoperasian drone diserahkan kepada controller melalui layar video dalam trailer di gurun Nevada yang dirancang khusus. Satu orang 'menerbangkan' pesawat tak berawak tersebut, yang lain mengoperasikan dan memantau kamera dan sensor, sementara orang ketiga berhubungan dan berkomunikasi dengan pasukan darat dan komandan di zona perang.

Drone baru pertama kali digunakan dalam perang Balkan, namun di Afghanistan, Irak dan lokasi perang lainnya di banyak negara Muslim seperti Somalia, Suriah, Yaman, Pakistan dll, penggunaan drone  telah meningkat secara drastis.

Drone Amerika telah membunuh anak-anak, meneror keluarga di Afghanistan, Pakistan, Yaman, Irak, Suriah, Somalia dan lain lain. Teror tersebut dibawa oleh Amerika ke negara-negara yang didominasi penduduk muslim. Seluruh daerah sekarang diteror oleh ancaman kematian dari udara. Cara hidup mereka runtuh: anak-anak terlalu takut untuk pergi ke sekolah, orang dewasa takut untuk menghadiri pernikahan, pemakaman, pertemuan bisnis atau apapun yang mengharuskan mereka berkumpul berkelompok.

Seorang mantan perwira militer Amerika Serikat baru-baru ini mengatakan bahwa 'jika ada satu orang yang mencoba untuk melakukan serangan dan di sekitarnya terdapat tiga puluh empat orang lain yang tak bersalah, maka, tiga puluh lima orang akan mati hari itu'. Bahkan PBB dan Petugas Khusus yang mengamati tentang eksekusi di luar hukum mengatakan serangan drone AS adalah tindakan terorisme.

Serangan udara yang semula diprakarsai oleh mantan presiden AS, George W. Bush, telah meningkat penggunaannya di bawah perintah Presiden Barack Obama. Presiden Obama baru-baru ini membela diri dengan mengatakan bahwa penggunaan pesawat tak berawak adalah sebagai "pertahanan diri."

PBB mengatakan serangan pesawat tak berawak AS menimbulkan tantangan baru bagi aturan hukum internasional.

Di Afghanistan drone membunuh rakyat Afghanistan. Media massa melaporkan bahwa setiap hari ada keluarga, anak-anak dan perempuan yang dibunuh. Drone milik AS membunuh warga sipil Afghanistan, baik itu pria, wanita dan bahkan anak-anak.

Pasukan darat Amerika melakukannya dari jarak dekat. Kematian, penyiksaan dan kekejaman lainnya yang ditimbulkan AS mencerminkan kehidupan sehari-hari. Rakyat Afghanistanlah yang paling menderita..

Mereka berjuang untuk bertahan hidup. Agresi Amerika adalah salah satu kejahatan terbesar dalam sejarah. Triliunan dolar dihabiskan untuk pembantaian dan kehancuran massal. Mereka berusaha meraih dominasi global yang tak tertandingi. Afghanistan dirusak dan dihancurkan. Pelanggaran hukum terjadi dimana-mana. Nafsu untuk berkuasa seperti tak terpuaskan. Mengabaikan aturan prinsip hukum.

Melakukan apa pun yang diinginkannya, dimanapun, kapanpun, dengan segala cara, dan dengan segala dalih, alasan dan pembenaran. Pejabat Pentagon rutin menutupi kejahatan perang serius. Begitu juga komandan di lapangan. Mereka melakukan semua ini untuk mendukung kebijakan jangka panjang AS. Berdasarkan perjanjian militer yang panjangnya satu dekade, para pejabat Afghanistan tidak dapat menuntut tindakan pasukan AS sebagai kejahatan perang.

Apapun yang mereka lakukan, mereka kebal. Di Afghanistan, kemiskinan, pengangguran, kesengsaraan manusia, dan ketakutan yang ekstrim tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Penaklukan, penjajahan, penjarahan dan dominasi Washington tidak akan pernah terjadi jika warga Afghanistan tidak berani mengusir penjajah dari tanah air mereka meskipun mengalami teror Amerika.

Di Pakistan serangan pesawat tak berawak AS telah menewaskan ribuan warga sipil pria, wanita dan anak-anak yang tak bersalah. Ratusan orang diamputasi.

Program drone digunakan oleh pemerintah AS agar mendapat izin untuk membunuh di luar jangkauan pengadilan atau standar dasar hukum internasional. Setiap hukum HAM rusak oleh AS dengan membom warga sipil yang tidak bersalah di Pakistan. AS mengeksploitasi daerah-daerah terpencil di Pakistan untuk program drone, termasuk program pembunuhan ekstrajudicial (eksekusi di luar hukum) atau kejahatan perang.

Di Yaman, rakyat dapat mendengar kehancuran mendatangi mereka. Di seluruh kota dan desa di negeri ini, yang terbentang dari ujung selatan Semenanjung Arab, udara selalu ramai dengan suara drone Amerika terbang di atas. Suara tersebut adalah pengingat yang mengerikan dan konstan: sebuah pesawat robot. Jika Anda berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, suara-suara di atas berdengung semakin tajam seolah memberi kabar datangnya rudal pembawa kematian.

Serangan pesawat tak berawak tidak memerlukan pasukan AS di darat, sehingga dengan demikian mudah untuk tidak terlihat dan mudah keluar dari pikiran. Lebih dari setengah warga Yaman yang berjumlah 24,8 juta terkena dampaknya setiap hari. Sebuah perang sedang terjadi, dan salah satu korban yang tak terduga sebelumnya adalah pikiran warga Yaman. Gejala gangguan stres pasca-trauma, trauma dan kecemasan merajalela di berbagai penjuru negara saat drone aktif beroperasi.

Di Somalia, militer AS menggunakan pesawat tak berawak yang dikendalikan dengan remote control untuk pembunuhan. Menurut saksi, serangan tersebut sebagian besar mengenai korban sipil. Somalia adalah contoh misi AS yang merayap, bukan yang berhasil.

Pada Oktober tahun lalu, sebuah laporan bersama yang dilakukan oleh Amnesty International dan Human Rights Watch mengatakan bahwa para pejabat AS dapat dinyatakan bersalah atas kejahatan perang atas serangan rahasia pesawat tak berawak CIA yang telah menewaskan ratusan orang di Somalia.

Serangan pesawat tak berawak AS telah melukai dan membunuh warga sipil. Kebijakan serangan pesawat tak berawak AS membawa dampak yang lebih membahayakan bagi kehidupan sehari-hari warga sipil biasa jauh daripada dampak akibat kematian dan cedera fisik.

Kehadiran mereka meneror pria, wanita, dan anak-anak, sehingga menimbulkan kecemasan dan trauma psikologis di masyarakat sipil. Mereka yang hidup di bawah ancaman drone harus menghadapi kekhawatiran yang konstan bahwa serangan mematikan dapat terjadi setiap saat dan mereka mengetahui bahwa mereka tidak berdaya untuk melindungi diri mereka sendiri. Ketakutan ini telah mempengaruhi perilaku.

Amerika, sang ibu terorisme tidak bisa menekan para pejuang kemerdekaan dan warga sipil biasa yang menginginkan kebebasan dan berperang untuk kemerdekaan mereka. Sudah saatnya bagi Amerika untuk menyadari bahwa ia harus meninggalkan kampanyenya untuk mengontrol negara lain dan menghentikan pembunuhan Muslim yang tidak bersalah dan berhenti meneror orang …

“ jika tidak, api yang telah mereka bawa ke masyarakat bebas akan sampai ke gerbang White House di Washington“. 

Deddy | Shahamat | Jurniscom

Sedikitnya Empat Tentara Agresor AS Tewas Dihantam Bom Mujahidin Imarah Islam Afghanistan

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) –  Sebuah laporan dari provinsi Parwan menyebutkan bahwa pada hari Sabtu (22/11/2014)  sebuah bom diledakkan dari jarak jauh di dekat tentara penjajah Amerika Serikat yang sedang melakukan patroli jalan kaki di batas ibukota provinsi Parwan utara dan menewaskan sedikitnya 4 agresor Amerika di tempat. Mayat mereka dipindahkan dengan helikopter tidak lama setelah itu.

Sebuah pertempuran mematikan berlangsung selama sekitar satu jam juga dilaporkan terjadi di provinsi Nuristan pada hari yang sama dan menghancurkan tiga pos musuh.

Setelah serangan tersebut wartawan Al-Emarah juga melaporkan sebuah pertempuran di distrik Kamdish provinsi Nuristan. Setidaknya 13 tentara boneka tewas dan banyak lainnya terluka. 4 mujahidin syahid dan 3 lainnya mengalami luka-luka.

Sekitar setengah lusin tentara boneka pemerintah Afghanistan juga tewas dan terluka Sabtu pagi ketika kendaraan yang mereka tumpangi meledak terkena ranjau darat di distrik Sheikh Amir provinsi Khost . [ded412/shahamat]

Karena Konflik, Pemerintah Yaman Memulangkan Semua Mahasiswa Asing

YAMAN (Jurnalislam.com) – Ahmad Majidi, Gubernur Lahej mengakui bahwa kekhawatiran meluasnya pemberontak Syiah Houtsi ke Selatan berada di balik deportasi mahasiswa asing di salah satu lembaga pendidikan Salafiyah .

Majidi mengatakan di tengah-tengah kunjungannya ke lembaga pendidikan yang terletak di Fayyoh provinsi Lahej,“Saya mohon saudara-saudara mahasiswa asing di Fayyoh agar bersegera mendaftarkan namanya dan mengisi formulir yang disediakan oleh Departemen Dalam Negeri dan menyerahkan paspor mereka.” Dia berkata,“Keputusan deportasi diambil oleh pimpinan negara.”

Dia menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa asing bisa dijadikan sebagai dalih oleh pemberontak Syiah Houtsi karena mereka adalah orang asing dan terdaftar dalam aksi teroris. Alasan yang membuat Houtsi memperluas diri ke propinsi-propinsi selatan karena alasan ini.

Dia menambahkan, “Ada arahan yang dikeluarkan untuk memindahkan mahasiswa asing ke Sana'a, termasuk melalui bandara ke negara asal mereka.Akan tetapi, pihak otoritas lokal sangat ingin menjaga keselamatan dan keamanan mereka dan menghindari gesekan dengan pihak manapun, lebih suka memulangkan mereka melalui Bandara Internasional Aden setelah selesai semua prosedur, kecuali saudara-saudara dari Somalia.”

Majidi mengatakan, “Setelah saya menerima banyak informasi bahwa lembaga pendidikan ini merupakan tempat pengkaderan teroris dan mengajarkan terorisme, saya datang sendiri untuk mengetahui fakta ini dan saya menemukan bahwa semua apa yang saya dengar adalah dusta dan tidak memiliki dasar kebenaran.

Saya tidak menemukan siapa pun di lembaga pendidikan ini yang berada di barisan para teroris yang telah mendistorsi ajaran Islam.”

Pihak berwenang Yaman memaksa penutupan pusat lembaga pendidikan Salafiyah terbesar di provinsi Saada akhir tahun lalu, juga meninggalkan sekitar selusin mahasiswa sedang belajar di sana dengan kewarganegaraan non-Yaman. [abu hamzah/yemen press]
 

Hamas Kecam Pengadilan Mesir karena Tunjuk Brigade Al Qassam sebagai Organisasi Teror

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Faksi Palestina Hamas pada hari Sabtu (22/11/2014) mengecam keputusan pengadilan Mesir yang melarang Izz ad-Din al-Qassam sayap militer Hamas dan menunjuknya sebagai organisasi teroris.

Keputusan Pengadilan Kairo menerima gugatan sayap militer Hamas,  Izz ad-Din al-Qassam  dan menganggapnya sebagai organisasi teroris, keputusan tersebut bertujuan mencemarkan nama Hamas.

Barhoum menggambarkan tuduhan yang dilontarkan terhadap Brigade Qassam adalah “salah”, dan bertujuan memfitnah Hamas dan sayap militernya.

Dia juga mengutuk “kebohongan dan hasutan” oleh beberapa media Mesir dan upaya untuk menyeret Hamas “dalam konflik politik”.

” Sikap ini sejalan dengan sikap dengan Israel,” tambahnya.

Pengadilan dijadwalkan untuk mendengar gugatan pada hari Sabtu.

Penggugat mengklaim bahwa Brigade Qassam terlibat dalam beberapa operasi “teroris” di Mesir, termasuk serangan bulan lalu di sebuah pos pemeriksaan militer di Sinai Utara, yang menewaskan sedikitnya 31 tentara Mesir .[ded412?world bulletin]

Menteri Keamanan Publik Zionis Menyetujui Warganya Memanggul Senjata Api

PALESTINA (jurnalislam.com) – Menteri keamanan publik zionis yahudi Israel, Yitzhak Aharonovitch, menyetujui untuk mempermudah aturan dalam memberi izin bagi warganya untuk memanggul senjata api, dengan dalih membela diri dari serangan warga palestina, Haaretz melaporkan.

Zionis Aharonovich berjanji kepada warganya untuk mempersiapkan dokumen-dokumen resmi yang akan memudahkan izin mereka untuk memanggul senjata.

Zionis Aharonovitch juga berjanji memperluas Kibbutz di Israel, dan memperluas  izin warganya untuk membawa senjata api secara bebas.

Mudahnya proses perizinan itu dipicu datang dengan alasan serangan warga Palestina, "ketika dua warga Palestina dari Yerusalem pada hari Selasa menyerang sinagog, menewaskan 5 orang Zionis, sedangkan warga Palestina tersebut langsung ditembak mati oleh polisi penjajah Israel.

Selain mengizinkan memanggul senjata api bagi warga zionis, pasukan penjajah Israel pada hari Kamis juga menempatkan blok beton di pintu masuk dan pintu keluar desa Sur Baher, Ras Al-Amud, Jabal Al-Mukabber, Um Tur, dan Yerusalem Timur, dan hanya menyisakan satu pintu keluar yang mengarah ke jalan dekat Jabal Abu Ghneim dekat Bethlehem, membangun blokade dan memberlakukan jam malam bagi semua orang Palestina di Yerusalem Timur. [ded412/PNN]

Ekstrimis Zionis Yahudi Menembaki Kendaraan Warga Dan Angkutan Umum Palestina

TEPI BARAT (Jurnalislam.com) – Seorang ekstrimis zionis yahudi menembaki kendaraan milik warga Palestina, Jumat (21/11/2o14) di gerbang kota Bet Amar, Utara Hebron, Tepi Barat Selatan, bersamaan dengan meletusnya bentrokan sengit di persimpangan kota Kharsa, antara warga Palestina dan pasukan zionis.

Saksi mata melaporkan, seorang ekstrimis yahudi keluar dari mobilnya, kemudian melancarkan tembakan ke mobil angkutan Palestina, dekat gerbang kamp Arub, Utara Hebron, namun tak ada informasi mengenai korban dalam penembakan ini.

Sumber di lapangan mengatakan, seorang ekstrimis zionis yahudi melancarkan tembakan ke sebuah angkutan publik, saat menurunkan penumpang, yang menimbulkan lobang di bodi mobil bagian samping dan ban di sisi utara.

Menurut sumber, para penumpang berlarian ke luar kendaraan untuk menghindarkan diri dari tembakan.

Masih menurut saksi mata, kerugian materi menimpa kendaraan tersebut, namun para penumpang berhasil menyelamatkan diri dan memasuki SPBU, pasukan zionis yang ada di tempat kejadian tak bereaksi apapun, tidak memburu atau menangkap pelaku penembakan.

Bentrokan secara luas terjadi di Al-Quds dan Tepi Barat sejak beberapa bulan lalu, memprotes kebijakan politik penjajah Israel, yang hampir setiap hari melakukan penangkapan terhadap warga Palestina, dan melakukan penyerbuan terhadap Masjidil Aqsha, baik oleh pihak militer zionis maupun para pemukim zionis yahudi.

Dilatari eskalasi serbuan zionis ke halaman Masjidil Aqsha, para pejuang Palestina baru-baru ini menggelar operasi serangan terhadap Israel di Al-Quds dan Tepi Barat, yang menewaskan sejumlah warga yahudi dan melukai beberapa lainnya, terakhir Selasa kemarin, saat dua pejuang Palestina menyerang sinagog yahudi di Al-Quds, 5 orang zionis tewas dan beberapa lainnya terluka. [ded412/infopalestina]

 

Alhamdulillah, Masjid Pertama di Kuba Dibangun

HAVANA (Jurnalislam.com) – Sebuah tanah telah dialokasikan untuk membangun sebuah masjid di Havana, Kuba, dimana sebelumnya dikabarkan bahwa pelaut Muslim lah yang pertama kali temukan tanah Amerika bukan Christopher Columbus.

"Ide ini pertama kali keluar saat kunjungan proyek dan bilateral," ujar Mustafa Tutkun, Wakil General Manager Direktorat Urusan Agama Turki, kepada harian Vatan, seperti dilansir Islam Online, Jumat (21/11).

Tutkun mengatakan bahwa tanah seluas lima hektar di distrik Old Havana siap dibangun sebuah masjid seperti yang diusulkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada pekan lalu. Menurutnya, pembangunan masjid ini terjadi setelah terjadi kesepakatan antara Pemerintah Kuba dan Turki.

Ia menambahkan bahwa desain Masjid Ortaköy yang indah di Istanbul akan menjadi inspirasi dalam dibangunnya masjid di Havana. Meskipun kesediaan Turki untuk mendanai pembangunan masjid, pejabat Kuba lebih memilih negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membangun masjid, bukan dari satu negara.

Rencana untuk membangun masjid pertama Kuba diumumkan pekan lalu oleh Erdogan sebagai bagian dari sambutannya tentang penemuan benua Amerika oleh umat Islam di abad ke-12, lebih dari tiga abad sebelum hadirnya Christopher Columbus.

Presiden Turki menunjuk sebuah catatan harian di mana Columbus menyebutkan sebuah masjid di sebuah bukit di Kuba. Klaimnya Erdogan ini mendapat cibiran dari media barat dan beberapa media di Turki sendiri.

Meskipun dikritik, namun Erdogan tetap yakin bahwa umat Islam lah yang menemukan benua Amerika dan menyalahkan balik para pengkritiknya yang dianggap kurang percaya diri. Dia juga mendesak kepada sekolah-sekolah untuk mengajarkan sejarah ilmuwan Muslim. (republika/huriyet)