Perbatasan Mesir-Palestina di Rafah Kembali Dibuka Untuk 2 Hari

RAFAH (Jurnalislam.com) – Pemerintah Mesir untuk pertama kalinya dalam satu bulan ini telah membuka perbatasan Mesir pada hari Rabu (26/11/2014). Pemerintah akan membuka Rafah selama dua hari untuk membiarkan Palestina yang terjebak di bandara Kairo selama sekitar satu bulan sekarang ke negeri mereka, kata manajer Perbatasan dan Penyeberangan, Maher Abu Sabha.

 

Perbatasan ditutup akhir Oktober setelah kelompok bersenjata menyerang tentara Mesir di gurun Sinai, yang mengakibatkan 30 tentara tewas.

Perbatasan itu adalah satu-satunya jalur akses non-Israel ke wilayah Palestina, dan akan dibuka selama empat jam pada hari Rabu dan Kamis, kata seorang pejabat pemerintah. Terminal beroperasi hanya dalam satu arah – memungkinkan orang masuk, tapi tidak keluar.

"Perbatasan sedang dibuka selama dua hari untuk membantu lalu lintas terutama dari Mesir ke Gaza," kata pejabat itu, sambil mengisyaratkan bahwa untuk saat ini pembukaan perbatasan itu hanya untuk sementara.

Penutupan penyeberangan juga untuk mencegah ribuan warga Gaza mengakses perawatan medis atau pendidikan tinggi di Mesir dan di luar, kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam laporan terbarunya.

Selama enam bulan pertama tahun ini, ketika perbatasan ditutup selama 22 hari, rata-rata 6.400 orang menyeberang setiap bulan, tambahnya.

Penjajah Israel Klaim Tangkap Sel Perlawanan di Betlehem

BETLEHEM (Jurnalislam.com) – Pasukan penjajah Zionis pada Rabu (26/11/2014) malam mengumumkan bahwa pihaknya telah menangkap sebuah sel perlawanan dari Betlehem, wilayah selatan Tepi Barat, dengan dalih melakukan serangan dengan menggunakan senjata buatan lokal.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan kepolisian Zionis dikatakan, belum lama ini melalui aktivis pasukan militer telah ditangkap seorang warga Palestina yang diduga berusaha membakar ban dan sepedanya dekat permukiman Yahudi Afrat.

Selanjutnya dalam proses pemeriksaan terungkap bahwa dia adalah anggota sebuah sel perlawanan yang secara khusus melakukan pelemparan batu di koridor jalan-jalan, juga ada dua orang lainnya yang ditangkap kemudian. Mereka sama-sama mengakui melakukan pelemparan batu ke kendaraan Zionis yang lewat dan militer. Mereka juga memiliki senjata rakitan yang mereka gunakan dalam sejumlah aksi melawan pasukan militer Zionis.

Pernyataan polisi Zionis mengklaim bahwa mereka yang ditangkap ini digiring militer ke tempat persembunyian lokasi perakitan senjata, di dalamnya penuh bubuk misiu. Juga dipastikan dua warga lainnya selain ketiga warga tersebut. Yang juga kemudian ditangkap dan mengakui bahwa keduanya membuat senjata dan membentuk sel terpisah tersendiri yang aktif dan beraktivitas di kawasan tersebut.

Para warga Palestina tersebut masih diperpanjang penahanannya dan terus menjalani pemeriksaan. Warga Palestina yang ditahan diperkirakan usianya antara 19-30 tahun dan berasal dari daerah tersebut.  [ded412/infopalestina]

Tiga tentara junta Mesir tewas dalam serangan di Sinai utara

SINAI (Jurnalislam.com) – Tiga tentara junta Mesir termasuk seorang kolonel tewas ditembak mati oleh pria bersenjata di Sinai utara pada Rabu (26/11/2014), ujar pernyataan kementerian dalam negeri.

Mereka diserang saat bepergian menggunakan sebuah truk bak terbuka yang melintasi El Arish, tambah pernyataan tersebut.

Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah dua polisi tewas dalam ledakan bom pinggir jalan di pintu masuk kota, ujar laporan AFP.

Militer Mesir saat ini tengah menggelar operasi militer besar di Semenanjung Sinai setelah ratusan polisi dan tentara tewas sejak militer melancarkan kudeta yang menggulingkan Muhammad Mursi dari kekuasaan.

Rezim militer Mesir mengumumkan keadaan darurat di Sinai utara setelah operasi syahid pada 24 Oktober lalu di dekat El Arish yang berhasil menewaskan lebih dari 30 tentara. Serangan ini merupakan yang paling mematikan terhadap pasukan junta Mesir sejak penggulingan terhadap Mursi pada tahun lalu.

Hadirilah! Kajian "Upaya Mereguk Berkah dari Negeri Syam"

"Upaya Mereguk Berkah dari Negeri Syam"
-Save Syria, Free Al Aqsha!-

Batas-batas negara tidak seharusnya mengendurkan semangat kita untuk menolong sesama muslim di negeri lain. Terlebih Negeri Syam (Palestina dan Suriah) dimana banyak dalil tentang keutamaan negeri tersebut.

Saat ini, saudara2 kita di Syam tengah menghadapi ujian yang luar biasa hebat. Tekanan dr Israel dan rezim Nushairiyah Bashar Al Assad, telah menjatuhkan begitu banyak korban. Terlebih, Saat ini Syam tengah memasuki musim dingin.

Penguasa zhalim, perut kosong, tubuh luka2 berdarah, ditambah otot2 yang membeku karena es di musim dingin bukanlah sebuah ujian yang mudah.

Bagaimana seharusnya sikap kita sebagai Muslim? Mau tau bagaimana 'cantik'nya propaganda media yang sengaja menenggelamkan issu ini dr umat Muslim Indonesia?

Mari reguk berkah dari negeri Syam. Dapatkan janji Allah kelak atas keberkahan dengan membantu negeri ini.

Palestina dan Suriah terletak di Satu Garis Bujur Waktu yang sama. Keduanya tempat berkumpul semua manusia pada akhir zaman nanti. Tak kenal batas negara. Ibarat 1 tubuh, Penderitaan yang saat ini dialami saudara2 di Palestina dan Suriah, derita kita juga.

Save The Date!

Ahad, 30 Nov 2014
12.30 – 15.00 WIB
Masjid Nurul Islam – Islamic Center Bekasi

Pembicara :
1. Abdush Shomad (Relawan Kemanusiaan Internasional)
"Musim Dingin di Syam, Reguk Berkah itu Sekarang"
2. M. Pizaro Novelan Tauhidi (Ketua Umum Jurnalis Islam Bersatu)
"Propaganda Media terhadap Muslim di Suriah"

Daftar Kajian via SMS/WA ke 087886167100
Format
Nama – email – No. Hp

WEB www.auction4humanity.org
TWITTER @A4H_ID
FB Auction ForHumanity

*Bring extra cash! Insya Allah akan ada bazaar lelang barang2 keren untuk disumbangkan bagi kemanusiaan

 

Setelah Subang, Ahad Ini ANNAS Garut Akan Dideklarasikan

PRESS RELEASE : PENGURUS ANNAS SUBANG DIKUKUHKAN

BANDUNG ANNAS. Setelah sepekan sebelumnya pengurus Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Pusat mengadakan sosialisasi tentang pentingnya 'Membentengi Aqidah Ummat' dari pengaruh ajaran sesat Syiah di hadapan para pengurus MUI Se-Kabupaten Subang di Subang Jawa Barat, maka pada Ahad, 23 November 2014 berdasar Surat Keputusan Ketua ANNAS Pusat No.03/SK-WIL/ANNAS/XI/2014 pengurus ANNAS Wilayah Jawa Barat Daerah Kabupaten Subang dikukuhkan.

Pengukuhan pengurus bertempat di Masjid Agung Subang Jawa Barat, terdaftar 62 orang telah mengisi berbagai bidang yang ada dalam kepengurusan, di antaranya, Majelis Syuro, Dewan Pakar, Ketua dan Sekretaris serta Bendahara ANNAS, dan mengisi pula beberapa divisi seperti: Divisi Dakwah, Syiasyah, Advokasi, Latihan Dan Pendiidikan, Komunikasi dan Informasi, dan Divisi Litbang.

Dalam kata pengantarnya sebelum pengukuhan dan pembacaan surat keputusan, Ketua ANNAS, K.H. Athian Ali M. Da’i, Lc. MA, menyatakan betapa pentingnya kita harus senantiasa berupaya untuk ikut aktif dalam membentengi aqidah ummat dari pengaruh aliran sesat tak terkecuali Syiah.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa Syiah dilihat dari berbagai sisi terutama dari sisi Aqidah dan Syariah adalah Sesat dan Menyesatkan serta berada di luar Islam. Syiah adalah aliran sesat yang paling sesat dari aliran-aliran sesat yang ada, tegasnya.

Setelah pengukuhan kepengurusan ANNAS Daerah Kabupaten Subang dalam beberapa hari ke depan akan dikukuhkan kepengurusan ANNAS Daerah Kabupaten Garut Wilayah Jawa Barat, pada Ahad, 30 November 2014 Pukul: 08.00-11.30 WIB bertempat di Masjid Agung Garut.

Di antara para orator yang akan berorasi jelang pengukuhan di antaranya akan disampaikan oleh Al Mukarrom:

1. K.H. A. Mimar Hidayatullah (Ketua DKM Masjid Agung Garut);

2. K.H. Agus M. Sholeh (Ketua PC Nahdatul Ulama);

3. K.H. Abdul Mujib (Pimpinan Ponpes. Faozan);

4. K.H. Yusuf (Pimpinan Ponpes Najaahan);

5. K.H. M. Amin (Pimpinan Ponpes Assa’adah Limbangan);

6. K.H. Iyok Rukmana, S.Pdi (Pimpinan Ponpes Manarul Huda Cibiuk);

7. K.H. Hudan Mushafudin, S.Th.I (Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Garut);

8. K.H. Yayat Ruhiat (Da’i. PD Persis Garut);

9. K.H. Dadang Suryana (Tokoh Ulama FPI);

10. K.H. Asep Maulana (Tokoh Ulama GARIS);

11. K.H. Dede Rahmat (Ketua Tokoh Ulama SI Garut);

12. K.H. Endang Yusuf Djunaedi. Lc (Ketua LP3SY-I);

13. K.H. Rizal Fadhilah, SH (Dewan Pakar ANNAS Pusat);

14. K.H. Athian Ali. M. Da’i, Lc. MA (Ketua ANNAS Pusat).

Insya Allah, setelah Deklarasi Kepengurusan ANNAS Daerah Kabupataen Garut Jawa Barat, menyusul akan dideklarasikan kengurusan ANNAS Daerah Rancaekek Kabupaten Bandung, Ahad, 7 Desember 2014 yang akan datang.

                                                  

Bandung, 26November 2014

Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS),

 

Tardjono Abu Muas

Sekretaris

Astagfirullah, Polisi Bersepatu Pukuli Mahasiswa di Musholla

PEKANBARU (Jurnalislam.com)  – Demo mahasiswa yang menolak kenaikan BBM dan rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Pekanbaru harus dibayar mahal. Bukan hanya berujung jatuhnya korban jiwa, kehormatan umat Islam juga ternoda saat tempat ibadahnya diinjak-injak oleh lars sepatu aparat penegak hukum demokrasi.

Aksi tersebut terjadi saat aparat kepolisian membubarkan paksa demonstrasi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Pekanbaru, pada Selasa (25/11) sore di depan Kantor RRI. Akibatnya, sekitar 25 mahasiswa mengalami luka berat, ringan dan satu orang kritis karena aksi aparat kepolisian tersebut. Mahasiswa itu kini dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina, Pekanbaru.

Suheri, salah seorang mahasiswa yang ikut aksi tersebut mengatakan, awalnya demonstrasi berjalan lancar. Namun, ia mengaku, begitu aksi selesai dan massa akan pulang ada oknum pejabat Polri setempat di lokasi yang diduga memprovokasi mereka. Akibatnya, massa pun terpancing hingga terjadilah bentrok.

Mahasiswa pun mendapat serangan dari aparat keamanan setempat. Bahkan, pengejaran dan pemukulan dilakukan meski mahasiswa sudah lari ke dalam Musholla Asy-Syakirin. Menurut Suheri, oknum Polri masih mengenakan sepatu juga masuk mengejar mahasiswa ke dalam musholla tersebut.

“Kami punya izin untuk demonstrasi ini. Tapi, ketika mau pulang kami diprovokasi dan kawan-kawan saya kemudian dikejar sampai masuk musholla,” kata Suheri seperti dilansir dari Pekanbaru Pos, Selasa (25/11).

Mahasiswa itu pun akan melapor ke Polda Riau terkait tindakan brutal aparat ini. “Kalau tidak ditanggapi kami akan melapor ke Komnas HAM,” kata Suheri.

Dia menegaskan, mahasiswa tetap akan melakukan aksi besok, Rabu (26/11/2014) ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi pasar di Pekanbaru. “Kami tetap akan melakukan aksi. Selama ini aksi kami selalu damai, karena tidak ada yang memprovokasi,” ungkapnya.

Ceramah Tokoh Syi’ah di Istiqlal Atas Inisiatif Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Masjid Istiqlal akhir-akhir ini menjadi buah bibir. Sebab ulama syiah Iran, Ali Akbar Rashad, lolos ceramah di Masjid terbesar se-Asia Tenggara itu pada Jum’at (21/11). Masyarakat pun mengkritik Badan Pelaksana Masjid Istiqlal yang berada di bawah Kementerian Agama tersebut.

Mendengar hal ini, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, H Mubarak menegaskan bahwa ulama tersebut tidak menyebarkan dan menonjolkan pahamnya.

“Dia ceramah tentang peran negerinya di dalam konstelasi dunia Islam. Dia juga menyeru persatuan atau kerukunan umat Islam, dan mendukung perjuangan palestina. Dia tidak ceramah tentang paham yang dia anut atau menonjolkan ajarannya,” ujarnya saat ditemui Islampos di Masjid Istiqlal, Selasa, (25/11).

Saat ditanya, apakah dirinya tahu paham tokoh itu syiah? Mubarak menjawab pihaknya tidak menelisik paham ulama itu. Meskipun, lanjutnya, secara umum orang-orang memahami yang datang dari Iran itu pahamnya Syiah, akan tetapi dia shalat Jum’at.

“Mereka (orang Iran,red) biasa ke Masjidil Haram dan berziarah ke Madinah. Mereka juga pergi haji. Ukuran saya, banyak orang Iran yang pergi haji. Ini bukan pertama kali ulama Iran ceramah di masjid Istiqlal, tapi sudah sering,” tambahnya.

Dia menjelaskan, ceramah tersebut datang atas permintaan Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra kepada Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal. “Ceramah ini inisiatif mereka,” ujarnya.

Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra sendiri didirikan pada tahun 2012 di Jakarta Selatan. Saat didirikan ketua Prodi dipegang antara lain Dr Umar Shahab, MA dan Dr. Haidar Bagir MA.

Beberapa pengajar dalam sekolah tinggi filsafat ini adalah lulusan Iran. Di antaranya, Dr. Khalid Walid, alumnus dari Qom dengan desertasinya “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”. Walid juga Wakil Ketua Yayasan Hikmat Al-Mustofa Jakarta. Kini Walid dipercaya sebagai Ketua STFI Sadra. Pengajar lain juga ada Abdullah Beik, MA, lulusan Qom tahun 1991 dan Dr. Muhsin Labib.

Syiah Punya Strategi Taqiyyah

Menanggapi hal ini, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Musthofa Ya’kub mengungkapkan, meskipun ulama syiah itu tidak menyebarkan pahamnya, namun itu hanya strategi taqiyah (kebohongan) saja ketika syiah lemah atau tidak berkuasa.

“Setelah saya mendengar terjemahan ceramahnya, memang benar ulama syiah itu tidak menyebarkan paham syiah. Akan tetapi isi ceramahnya ada yang menyerempet-menyerempet. Ulama syiah itu mengatakan tidak ada dikotomi antara syiah dan ahlussunnah,” tuturnya kepada Islampos melalui sambungan telepon, Rabu pagi (26/11).

Dia menambahkan, isi ceramah ulama syiah yang menyeru persatuan umat Islam itu, tidak sesuai dengan kenyataan.

“Setiap musim haji yang saya amati, orang syiah tidak mau shalat di belakang orang ahlussunnah. Kemudian di Iran, muslim tidak diberi hak hidup. Kemudian apakah ada masjid-masjid ahlussunnah di Iran?” ujarnya.

Mengenai hajinya orang-orang syiah, menurut ulama alumni Universitas Islam Muhammad Imam bin Saud, Riyadh ini, karena orang syiah menggunakan strategi taqiyyah dengan mengaku-ngaku muslim. “Jangankan orang syiah, orang sesat di Indonesia juga bisa pergi haji karena mengaku muslim. Jadi kita tidak bisa salahkan Arab Saudi,” katanya.

“Oleh karena itu, kalau Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal belum tahu syiah, tanya kepada ahlinya. Jangan memutuskan sendiri,” tambahnya.

Isi Surat Khalifah Umar Bin Khattab r.a Kepada Panglima Perang Sa’ad bin Abi Waqqash

Khalifah Umar Bin Khattab r.a telah menuliskan satu perintah kepada panglima perangnya Sa'ad bin Abi Waqqash ketika akan menaklukan negeri Persia dalam peperangan yang disebut pertempuran Al-Qadisiyyah pada tahun 636 M, berikut isinya:

1. Amma Ba'du, aku memerintahkan kepadamu dan seluruh anggota pasukanmu untuk bertakwa kepada Allah SWT dalam setiap keadaan. Karena ketakwaan kepada Allah SWT adalah senjata yang paling kuat dan strategi yang paling jitu untuk mengalahkan musuhmu.

2. Aku memerintahkan kepadamu dan seluruh anggota pasukanmu untuk sangat berhati-hati terhadap perbuatan maksiat, lebih hati-hati dari pada kepada musuhmu sendiri. Karena maksiat yang diperbuat pasukan lebih ditakutkan dari pada kekuatan pasukan musuh.

3. Allah SWT. memenangkan pasukan Islam disebabkan kemaksiatan yang dilakukan musuh-musuhnya. Tanpa hal itu, niscaya pasukan Islam tidak berdaya menghadapi pasukan musuh, karena jumlah kita tak seberapa dibanding jumlah mereka, persenjataan kita pun tak ada apa-apanya dibandingkan persenjataan musuh. Sehingga pasukan Islam dan pasukan musuh sama-sama dalam perbuatan maksiat, maka pasukan musuh akan menang karena mereka lebih kuat. Jika tidak sama, maka pasukan Islam akan menang, karena keutamaan mereka, bukan karena kekuatan mereka.

4. Kemudian ketahuilah, selama perjalanan kalian, Allah SWT mengirim para malaikat yang akan mengawasi. Mereka mengetahui apa yang kalian lakukan. Maka bersikaplah malu kepada mereka. Janganlah kalian bermaksiat kepada Allah SWT, padahal kalian sedang berada dalam jalan Allah SWT.

5. Janganlah kalian berkata bahwa musuh-musuh kalian lebih buruk dari kalian, sehingga tidak mungkin mereka akan menguasai kalian. Karena sangat mungkin sebuah kaum dikuasai oleh kaum yang buruk dari kaum yang dikuasai.

6. Seperti kaum Majusi yang berhasil menguasai Bani Israel, hal itu karena Bani Israel telah melakukan hal-hal yang membuat Allah SWT murka. Lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

7. Mohonlah kepada Allah SWT agar menolong kalian melawan jiwa kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. Aku juga memohon hal itu untukku dan untuk kalian.

Pertempuran Al-Qadisiyyah adalah pertempuran yang menentukan antara pasukan muslim dengan pasukan Persia pada saat periode pertama ekspansi muslim yang berakhir dengan penaklukan Islam atas seluruh Persia dan berhasil mengubah keyakinan mereka menjadi Islam sampai dengan saat ini. Pertempuran ini terjadi kurang lebih pada tahun 636 M.

  • Abdullah Nasih 'Ulwan, Shalahuddin Al-Ayubi Meniti Jalan Menuju Pembebasan Tanah Palestina, studia press cetakan I Juni 2006

Jabhatun Nusra Menangkap Tentara Lebanon dan Syiah Hizbullah

SURIAH (Jurnalislam.com) – Jabhatun Nusra, yang memerangi rezim Syiah Suriah Bashar al-Assad, berhasil menewaskan dan menangkap sejumlah tentara pemerintah Lebanon – termasuk tentara Syiah – di kota perbatasan Lebanon, Arsal

Kelompok Syiah Hizbullah Lebanon pada hari Selasa (25/11/2014) mengumumkan bahwa salah satu pasukannya yang disandera oleh kelompok mujahidin Suriah telah dibebaskan pada hari itu juga sebagai bagian dari kesepakatan.

"Setelah pembicaraan yang berlangsung berminggu-minggu, Emad Ayyad dibebaskan pada hari Selasa dalam pertukaran bagi pembebasan dua mujahidin Suriah yang ditahan oleh Syiah Hizbullah," kata kelompok Syiah tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi dua pejuang atau nama kelompok Suriah yang telah menahan Ayyad atau berapa lama ia menjadi tawanan.

Namun, sebuah sumber yang dekat dengan kelompok Lebanon mengatakan kepada The Anadolu Agency bahwa Ayyad ditahan oleh mujahidin Jabhatun-Nusra di Suriah.

Selama bentrokan dengan tentara Lebanon, Jabhatun Nusra berhasil menangkap 18 tentara Lebanon, termasuk satu yang kemudian dieksekusi oleh Jabhatun Nusra.

Kelompok-kelompok mujahidin yang berbasis di Suriah terus menggempur tentara Syiah Hizbullah, yang selama dua tahun terakhir telah secara terbuka berjuang bersama rezim Syiah Al-Assad. [ded412/world bulletin]

Pangdam Jaya : Bandara Perintis di Papua Digunakan Keluar Masuknya Para Misionaris

PAPUA (Jurnalislam.com) – Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo mengungkapkan banyak bandara perintis di Papua digunakan untuk memperlancar keluar masuknya para misionaris.

"Kita sering menyamar ke sana menjadi Babinsa malah diusir, seperti orang asing di negeri sendiri. Biasanya bandara perintis itu buat para misionaris, ini tak boleh dibiarkan," katanya seperti mediaumat.com kutip dari rmol.co, Sabtu (22/11).

Dalam memberikan kuliah umum di Universitas Bung Karno (UBK), Jum’at (21/11) tersebut, Agus juga menyatakan Indonesia yang kaya sumber daya alam menjadi proxy war negara-negara besar yang saat ini tengah krisis energi, pangan dan air.

"Semua negara ingin kuasai sumber daya alam di Indonesia. Malah sekarang sebagian besar sumber energi kita dikuasai asing," bebernya.

 Agus pun membeberkan kekecewaannya soal PT Freeport di Papua yang 90 persen dikuasai asing, bahkan mau diperpanjang sampai tahun 2040. Tak hanya itu, di Bumi Cenderawasih juga banyak ditemukan bandara perintis yang dikuasai pihak asing.

Dia menambahkan, proxy war sudah melucuti satu persatu pulau terluar Indonesia. Menurut Agus, seharusnya kasus Timor Timur, dan Sipadan-Ligitian dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah agar tidak terulang di kemudian hari.

 "Sipadan dan Ligitan itu sekarang jadi pulau wisata termahal di dunia. Kalau mau ke sana harus booking enam bulan sebelumnya," jelas Agus.

 Reklamasi pantai Indonesia oleh negara tetangga, penolakan nama kapal Usman-Harun, penyadapan telepon pejabat oleh intelijen Australia adalah deretan panjang proxy war yang sedang dihadapi Indonesia.

 "Negara-negara di sekitar khatulistiwa seperti Indonesia sekarang jadi rebutan. Tak hanya dari sumber daya alam, tapi dari bidang budaya, sosial, dan politik mau dikuasai," katanya.

 "Sekarang sudah lampu kuning, kita bisa tertawa bahagia sekarang, tapi nanti punya kita tidak ada lagi. Ini salah satu tantangan generasi muda yang makin berat," demikian kata Agus . [elnury/mediaumat]