Agresor AS Membunuh Warganya Sendiri Dalam Sebuah Serangan di Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pierre Korkie dan Lukas Somers, wartawan foto Amerika, tewas di provinsi Shabwa selatan pada hari Sabtu saat operasi penyelamatan Somers yang dipimpin AS.

Sandera tersebut tewas dalam serangan AS terhadap al-Qaeda di Yaman, duta besar AS untuk Afrika Selatan mengatakan.

Imtiaz Sooliman, pendiri Gift of the Givers, yaitu sebuah kelompok kemanusiaan Islam Afrika Selatan yang bertindak atas nama keluarga Korkie, mengatakan bahwa Korkie seharusnya akan dibebaskan pada hari Minggu berdasarkan kesepakatan dengan AQAP.

Patrick Gaspard mengatakan kepada kantor berita Associated Press, bahwa pada hari Senin (8/12/2014) AS "benar-benar tidak menyadari perkembangan tersebut dan harus bertindak cepat."

AS memutuskan untuk melakukan serangan karena menduga penculik Somers telah mengancam untuk membunuhnya, kata Gaspard. Somers adalah seorang wartawan foto Amerika.

Dia beralasan AS tidak menyadari terjadinya negosiasi antara Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), dan Gift of the Givers.

Sebuah pernyataan terpisah yang dirilis oleh kedutaan AS di Pretoria mengatakan bahwa "tidak pernah ada keterangan bahwa Pierre Korkie ditahan di ruang yang sama dengan wartawan foto Amerika, Luke Somers."

Gaspard juga beralasan bahwa AS tidak diberitahu dan mereka mengira pemerintah Afrika Selatan juga tidak menyadari mengenai kesepakatan tersebut.

Dia mengutip komentar Sooliman bahwa tidak ada jaminan bahwa negosiasi pembebasan Korkie akan berjalan lancar.

Padahal, Gaspard mengakui bahwa pembicaraan tampaknya memiliki kemajuan, dan mengatakan: "Tampaknya mereka berjalan sesuai jalur.'' [ded412/Aljazeera]

Pemukim Zionis Mabuk Mabukan di Pelataran Al-Aqsha

AL QUDS (Jurnalislam.com) –  Badan wakaf Islam menegaskan, para pemukim Zionis minum khamer di pelataran Masjid Al-Aqsha, pagi Senin (8/12/2014). Mereka terdiri dari delapan perempuan dan satu orang laki-laki dikawal kepolisian Zionis.

Menurut badan wakaf ini, mereka masuk melalui pintu Al-Mugaribah dibawah kawalan ketat kepolisian Zionis dan satpam Masjid Al-Aqsha. Mereka berjalan-jalan di sekeliling Al-Aqsha.

Ia menjelaskan, ketika mereka sampai di jalan Qasim Basya yang berada di depan gerbang Silsilah, mereka mengeluarkan minuman dalam botol yang isinya khamer lalu meminumnya rame-rame.

Saat satpam Masjid Al-Aqsha mengetahui, mereka diusir keluar dan meminta pada polisi Israel untuk mengeluarkan mereka, namun kepolisian Israel menolaknya dan mengatakan, ini bukan khamer. Akan tetapi ketika salah satu satpam mengambil botol tersebut dan mencium baunya ternyata benar itu bukan minuman biasa tetapi khamer dengan nama manisan Yayen. [Infopalestina]
 

Arab Saudi Mengklaim Tangkap 135 Terduga Teroris

ARAB SAUDI (Jurnalislam.com) – Pemerintah Saudi menangkap 135 "terduga teroris" (baca : mujahid). Di antara mereka terdapat 16 orang Suriah, yang berencana menyabotase keamanan kerajaan Saudi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada hari Ahad (7/12/2014).

"Pasukan keamanan Saudi berhasil mengejar dan menangkap 135 terduga teroris tersebut, yang berasal dari negara yang berbeda namun bersatu dalam perjuangan," kata Jenderal Mansour Al-Turki dalam sebuah pernyataan.

Turki mengatakan mayoritas mereka yang ditahan adalah warga Saudi dan 26 lainnya berasal dari kebangsaan yang berbeda termasuk 16 warga Suriah, tiga warga Yaman, satu Mesir, satu Lebanon, satu Afghani, satu Ethiopia, satu Bahrain dan satu Irak.

Juru bicara itu mengatakan 40 dari mereka yang ditangkap berasal dari daerah Saudi yang berbeda dan terlibat dalam pelatihan dan bergabung dengan organisasi militan di luar negeri. Mereka juga bersumpah untuk kembali ke Arab Saudi untuk melaksanakan operasi untuk mengacaukan keamanan negara, katanya.

Juru bicara kementerian mengatakan 54 dari mereka yang ditangkap dicurigai merekrut, mendanai, membuat bom dan mengeluarkan fatwa atau fatwa agama untuk mendukung kelompok-kelompok militan.

Dia mengatakan 17 dari mereka yang ditangkap itu juga bertanggung jawab untuk kerusuhan dan tindak kekerasan termasuk menembaki pasukan keamanan di Al-Awamia, sebuah desa yang terletak di bagian timur wilayah Al-Qatif.

Tiga orang lain yang juga ditangkap di Al-Qatif berusaha untuk merekrut orang-orang yang akan dikirim ke luar negeri untuk pelatihan "kemudian akan kembali dan melakukan operasi di kerajaan."

21 orang lainnya mencoba untuk menyelundupkan senjata ilegal, katanya. [ded412/alarabiya]

Pusat Kebudayaan Islam di Swiss Dibakar

SWISS (Jurnalislam.com) – Polisi Swiss mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus pembakaran di pusat budaya Islam di timur Swiss.

Polisi wilayah St. Gallen mengatakan seorang pria sedang dalam perjalanan sholat subuh ketika melihat sebuah jendela rusak dan api membara pada Ahad pagi (7/12/2014) di pusat kebudayaan Islam-Albania di kota Flums.

Mereka mengatakan petugas pemadam kebakaran dengan cepat berhasil memadamkan api dan investigasi awal menunjukkan kebakaran itu diatur dengan sengaja. Tidak ada yang terluka dan polisi mengatakan mereka tidak memiliki indikasi siapa yang mungkin bertanggung jawab.

LSM yang bernama 20 Minuten melaporkan bahwa dua bom molotov dilemparkan, lalu membakar meja dan kursi di kantin. Arben Sulejmani, presiden pusat Islam-Albania, mengatakan kepada koran tersebut bahwa mereka "sangat beruntung" karena seluruh bangunan tidak dibakar.

"Kami rukun dengan tetangga, dengan masyarakat, sering bertemu dengan pendeta, saya tidak tahu siapa yang ingin melukai kita," kata Sulejmani. [ded412/islamophobiawatch]

Pasukan agresor AS Menyerahkan Tiga Tahanan ke Islamabad

PAKISTAN (Jurnalislam.com) – Pasukan agresor AS telah menyerahkan tiga tahanan Pakistan ke Islamabad, termasuk mantan wakil pemimpin Taliban Pakistan. Langkah ini dilihat sebagai catatan kepercayaan oleh pemerintahan Obama – Para pejabat AS mengatakan pada hari Ahad (7/12/2014).

Pasukan agresor AS di Afghanistan mengatakan bahwa para tahanan tersebut, yaitu Latifullah Mehsud, Jaffar dan Aziz Arafat, diserahkan kepada pihak berwenang Pakistan pada hari Sabtu (6/12/2014).

Langkah ini juga dilakukan karena Amerika Serikat tidak akan lagi dapat menahan para tahanan di Afghanistan pada akhir tahun ini.

Keputusan itu diambil tanpa berkonsultasi dengan pemerintah Afghanistan.

Para tahanan adalah anggota Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), jaringan mujahidin Taliban, yang berada dalam pertempuran karena adanya serangan militer gabungan yang sedang berlangsung di wilayah Waziristan Utara.

Seorang pejabat militer senior Pakistan mengkonfirmasi penyerahan Latifullah Mehsud, yang merupakan wakil pemimpin Al-Qaeda yang gugur dibunuh, Hakeemullah Mehsud, dalam serangan biadab pesawat tak berawak AS di Waziristan Utara di bulan November 2013.

Analis keamanan melihat langkah itu sebagai tanda peningkatan kerjasama antara Washington dan Islamabad dalam perang melawan mujahidin.

Hamid Mir, seorang analis keamanan Islamabad, mengatakan langkah tersebut juga merupakan hasil kunjungan jenderal umum Angkatan Darat Raheel Sharif baru-baru ini ke Washington.

"Tentara Pakistan telah bertindak melawan Taliban dan Al-Qaeda di Waziristan Utara dan wilayah kesukuan lainnya, sehingga dipuji oleh para pejabat militer  AS," kata Mir. [ded412/anadolu agency]

Menteri Luar Negri Suriah Berkunjung Ke Iran Memohon Bantuan Militer

SURIAH (Jurnalislam.com) – Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem, akan mengunjungi sebuah konferensi tentang pemberantasan faksi faksi jihad di Teheran pekan ini. Konferensi tersebut juga akan dihadiri oleh sejawatnya dari Irak, media pemerintah Iran melaporkan pada hari Ahad (7/12/2014).

Moallem ditetapkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari, yang sudah tiba lebih dulu di Teheran, serta dijadwalkan bertemu Kepala diplomasi Iran, Mohammad Javad Zarif pada konferensi di hari Senin, kata kantor berita IRNA.

Iran adalah sekutu regional utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan Teheran mengakui telah mengirimkan penasihat militer untuk membantu pasukan Assad dalam pertempuran mereka melawan mujahidin.

Iran juga membantu Baghdad secara politik dan militer dalam memerangi faksi faksi jihad yang saat ini menguasai sejumlah wilayah Irak dan Suriah. [ded412/alarabiya]

 

Zionis Ingin Mengosongkan Al Quds Dari Para Tokohnya

AL QUDS (Jurnalislam.com) – Aleg Palestina asal Al-Quds, Ahmad Athwan mengatakan, penjajah Zionis berusaha mengosongkan kota Al-Quds dari para tokohnya dan ingin membungkam suara-suara yang ingin memebuka kedok kejahatan Israel  terhadap tempat suci di sana.

Dalam statemen persnya yang dilansir hari Ahad (7/12/2014) dalam peringatan tiga tahun pengusiran (deportasi) aleg dan menteri dari Al-Quds oleh Israel, Athwan mengatakan, “Kami ingatkan rencana Israel  membidik warga Al-Quds dan mengosongkan kota itu dari elit dan tokohnya.

Belakangan Israel  mengeluarkan keputusan mendeportasi tujuh warga Al-Quds dan dari Al-Aqsha. Hal ini menjadi rutinitas terutama terhadap wanita.”
Ia menambahkan, pihaknya memperkirakan pertempuran saat ini adalah pertempuran mempertahankan eksistensi warga Palestina untuk bertahan di Al-Quds dan bukan saja terhadap batu. Lantas siapa yang akan membela Al-Quds jika pada tokohnya diusir,? Siapa yang akan membela masjidnya? Tanahnya? Rumahnya? Di sinilah bahaya ancaman itu.

Kini Athwan diasingkan ke luar Al-Quds ke Tepi Barat sejak 26 September 2011. Ia menuding dunia Arab dan Islam bertanggungjawab terhadap kejahatan Israel  di Al-Quds dan warganya. Mereka adalah pihak yang membela Al-Quds dan tempat suci. Al-Quds adalah gerbang perdamaian dan perang. Ini pertempuran hakiki.

Siapapun yang memiliki Al-Quds dia akan mengendalikan masalah Palestina. Karena itu, warga Al-Quds saat ini adalah pihak yang paling berjasa.
Selain Athwan, aleg lainnya yang ditangkap dan diasingkan adalah Muhammad Thauthuh, mantan menteri Khalid Abu Arafah setelah mereka ditahan Israel  selema rentang yang berbeda-beda. Namun kini anak Athwan masih ditahan Israel  di penjara. [infopalestina]
 

Ustadz Athian Ali : Indonesia adalah Pusat Perhatian Syiah Internasional

RANCAEKEK (Jurnalislam.com) – Ketua ANNAS pusat Ustadz Athian Ali, M.Da’i, Lc, MA menanggapi keberadaan puluhan orang Syi’ah yang mengaku sebagai pencari suaka asal Afghanistan dan menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Balikpapan. Menurut beliau, Indonesia adalah pusat perhatian Syi'ah internasional selanjutnya setelah beberapa negara timur tengah mampu dikuasainya.

“Pusat perhatian mereka (Syi’ah internasional-red) adalah Indonesia setelah mereka menganggap sudah berhasil di negara-negara lain. Bagi kami mereka sangat mungkin untuk melakukan apa saja di Indonesia,” kata beliau kepada Jurnalislam selepas menghadiri deklarasi ANNAS Bandung Timur di Masjid Besar Rancaekek, Ahad (7/12/2014).

“Tidak sedikit dari Indonesia juga telah dikirim untuk latihan disana,” tambahnya.

ANNAS sendiri telah berkoordinasi dengan MUI Balikpapan terkait keberadaan imigran-imigran tersebut.

“Kita sedang berkoordinasi dengan Majelis Ulama di Balikpapan, cuma kita belum mendapat keterangan yang bisa kita yakini untuk kita keluarkan pernyataan,” lanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 41 imigran asal Afganistan menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (6/11/2014). Mereka diduga Syi’ah karena mereka kerap melakukan ritual-ritual Syiah di Rumah Detensi Imigrasi Balikpapan.

Reporter : Amaif

Susul Garut, Bandung Timur Deklarasikan ANNAS

RANCAEKEK (Jurnalislam.com) – Aliansi Nasional Anti Syi’ah (ANNAS) kembali mengukuhkan pengurus-pengurus daerah di berbagai wilayah. Setelah Ahad 30 November lalu ANNAS mengukuhkan pengurusnya di Garut, siang ini Ahad (7/12/2014) ANNAS Bandung Timur dideklarasikan di Masjid Besar Rancaekek, Jalan Rancaekek-Majalaya (Dangdeur), Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

“Deklarasi ini berawal dari inisiatif para tokoh, para ulama, aktifis di wilayah Bandung Timur yang sudah jelas-jelas melihat pergerakan Syi’ah di Bandung Timur yang massif,” kata ketua panitia Ustadz Yudi dalam sambutannya.

Seperti diketahui, Bandung termasuk salah satu basis terbesar Syi'ah di Indonesia, mereka sudah berani menggelar ritual-ritual agama mereka secara terbuka. Menurut ketua MUI Kecamatan Rancaekek KH. Abu Supyan, Lc, M.Hum. kelompok Syi’ah menggunakan strategi “makan bubur panas” dalam penyebarannya. 

“Mereka menggunakan strategi “makan bubur panas”, pelan-pelan dari pinggir (daerah-red) lalu akhirnya meluas ke tengah sampai habis,” ungkapnya.

Dengan disaksikan oleh ratusan umat Islam yang memadati Masjid Besar Rancaekek, Ustadz Yudi diamanahkan sebagai ketua ANNAS Daerah Bandung Timur. ANNAS Bandung Timur meliputi beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Cileunyi, Rancaekek, Solokan Jeruk, Cicalengka, Nagreg, Majalaya, Paseh dan Ciparay Kabupaten Bandung.

Reporter : Amaif

NGO : Satu Orang Palestina Tewas, 14 Luka-luka Sejak Gencatan Senjata Dimulai

GAZA (Jurnalislam.com) – Seorang warga Palestina tewas dan 14 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak 51 hari serangan zionis di wilayah itu berakhir pada 26 Agustus, sebuah LSM Palestina mengatakan, pada hari Sabtu (6/12/2014).

"Korban yang terluka termasuk empat anak, sedangkan seorang korban tewas dibunuh oleh tembakan Israel," the Palestinian Center for Human Rights menambahkan dalam sebuah pernyataan.

LSM tersebut mengatakan bahwa Israel melanggar perjanjian gencatan senjata Gaza dengan faksi Palestina – yang dimoderatori oleh Mesir, dengan melakukan "pelanggaran tersebut" di Jalur Gaza.

Para pejabat Palestina mengatakan pasukan tentara Israel melepaskan tembakan mereka hampir setiap hari kea rah kapal ikan Palestina di lepas pantai Jalur Gaza.

Mereka menambahkan bahwa tentara Israel juga melepaskan tembakan pada peternakan dan pertanian di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza, yang dianggap oleh pihak Palestina sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata.

Mengingat ketika itu sekitar 2.168 warga Palestina tewas selama 51 hari serangan Israel di Gaza, sementara lebih dari 11.000 lainnya terluka. [ded412/anadolu agency]