Pengadilan Mesir Hukum Mati Puluhan Pendukung Mursi

KAIRO (Jurnalislam.com) – Pengadilan Mesir pada hari Senin (02/02/2015) menjatuhkan hukuman mati terhadap 183 orang setelah menyatakan mereka bersalah karena terlibat dalam serangan terhadap sebuah kantor polisi di kota Kerdasa dan membunuh 11 polisi, sumber pengadilan mengatakan.

Para terdakwa – banyak di antara mereka adalah pendukung mantan Presiden terpilih Mohamed Mursi – dihukum menyerbu kantor polisi Kerdasa dan membunuh 11 polisi pada pertengahan 2013 setelah Mursi dipecat oleh militer.

Desember lalu, pengadilan merujuk para terdakwa – bersama dengan lima orang lainnya – kepada Mufti Mesir, yaitu otoritas agama tertinggi di negara itu, untuk mempertimbangkan hukuman mati bagi mereka.

Pendapat mufti tentang masalah tersebut tidak mengikat pengadilan, tetapi dalam hukum Mesir hakim perlu mencari sudut pandang agama sebelum menjatuhkan hukuman mati.

Pengadilan kemudian meringankan hukuman mati menjadi sepuluh tahun penjara terhadap seorang terpidana ringan, dan membebaskan dua orang lainnya. Terdapat dua orang yang dilaporkan meninggal dalam tahanan.

Serangan terhadap kantor polisi Kerdasa tahun 2013 terjadi tak lama setelah pasukan keamanan Mesir membubarkan paksa dua unjuk rasa utama pendukung Morsi di Kairo, yang menewaskan ratusan demonstran.

Morsi, pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara bebas, digulingkan oleh tentara tahun lalu dan kemudian dipenjarakan atas tuduhan kriminal.

Pada akhir 2013, pemerintah menuduh kelompok Ikhwanul Muslimin pimpinan Mursi sebagai  sebuah "organisasi teroris."

Ikhwanul Muslimin bersikeras bahwa mereka berkomitmen aksi tersebut adalah murni aksi damai.

 

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

Sebuah Bom Mobil Nyaris Menghantam Presiden Nigeria

NIGERIA (Jurnalislam.com) – Sebuah bom mobil meledak di dekat stadion di kota Gombe, di timur laut Nigeria, pada hari Senin (02/01/2015), beberapa menit setelah Presiden Goodluck Jonathan meninggalkan sebuah acara partai di sana.

Seorang fotografer Reuters mengatakan bahwa bom meledak sekitar 200 meter dari stadion, membakar mobil tersebut dan menewaskan sedikitnya satu penonton dan melukai tujuh lainnya.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, meskipun kecurigaan tertuju pada Boko Haram, yang telah menyerang Gombe beberapa kali. Pada hari Ahad, sebuah bom meledak di dekat sebuah masjid di daerah pasar menewaskan lima orang dan melukai delapan lainnya.

Nigeria akan mengadakan pemilihan presiden pada 14 Februari 2015. Partai yang berkuasa saat ini, yaitu Partai Rakyat Demokratik (People's Democratic Party) akan berhadapan dengan partai mantan penguasa militer, Muhammadu Buhari, yaitu All Progressives Congress.

Kedua calon mempersiapkan kampanye mereka untuk pemilu perjuangan pertama sejak berakhirnya kekuasaan militer pada tahun 1999.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Koran Israel Haaretz : Mesir Telah Melanggar Hal Paling Sakral di Mata Bangsa Arab

AL QUDS (Jurnalislam.com) – Koran Israel Haaretz edisi Ahad kemarin (01/02/2015) menyebut vonis mahkamah Mesir terhadap sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam sebagai organisasi teroris adalah keputusan yang melanggar persoalan Arab yang paling sakral. Bagi bangsa Arab selama ini, prinsip paling sakral adalah perang terhadap Israel.

Dalam artikelnya, kolumnis urusan Arab di kota koran tersebut, Zvi Briil menyebutkan, ini untuk pertama kalinya ada negara Arab (Mesir) melanggar sakralitas gerakan-gerakan pembabasan dari penjajah  dan dianggapnya sebagai musuh dalam negeri. Padahal yang menyatakan, Jamaah Anshar Baitul Maqdis mengumumkan resmi yang melakukan serangan di Sinai.

Briil menegaskan, implikasi vonis Mesir ini tidak akan dramatis sebab tidak pernah ada penahanan terhadap kader Hamas satupun selama beberapa saat terakhir. Hanya saja, vonis ini akan mengurangi kafilah bantuan dari lembaga pro Hamas.

Menurutnya, vonis itu tidak lepas dari presiden Abdul Fattah Al-Sisi sebab dalam waktu dekat akan ada pemilihan Dewan Rakyat dan ia ingin mempersempit sebisa mungkin Jamaah Ikwanul Muslimin sebagai gerakan teroris dimana Hamas adalah sayap Palestinanya.

Briil menyimpulkan, hak Israel puas dengan vonis Mesir namun konflik Hamas dengan Israel makin pelik. Sebab kesulitan ekonomi, pengekangan, blokade dan pembekuan rekontruksi Gaza akan berubah menjadi pemicu ledakan dalam pertempuran ke depan.

Itulah menurut Briil, itulah sekenario Hamas dan juga elit keamanan Israel.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

Infopalestina Pusat Rilis Infografik Warga Palestina yang Di Tawan Zionis Selama Bulan Januari 2015

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Tentara Zionis terus melanjutkan aksi penangkapanya terhadap warga Palestina di semua segmen kehidupan mereka. Hampir tiap hari mereka menangkapi dengan berbagai cara menambah sengsara rakyat Tepi Barat.

Pusat Infopalestina secara khusus melaporkan kronologis tawanan dengan infografik tentang sejaumana aksi penangkapan yang dilakukan tentara Zionis selama bulan Januari 2015, dengan maksud mendokumentasikan apa yang dialami warga Palestina di tangan tentara Zionis.

Penjelasan Gambar diatas :

Penangkapan terhadap warga Tepi Barat selama bulan Januari 2015

350 warga Palestina yang ditangkap selama bulan Januari 2015 meliputi:

1. Hebron: 120 Orang Al Quds: 60 Orang
2. Ramallah dan Albirah: 42 Orang
3. Jenin: 38 orang
4. Nablus: 35 orang
5. Betlehem 19 orang
6. Qalqilia: 19 orang
7. Thulkarem: 8 orang
8. Thubas 6 orang
9. Salvet 3 orang

• Jumlah tawanan wanita Palestina di penjara Israel selama bulan Januari 2015 mencapai 24 orang.
•Pengadilan Zionis memperpanjang masa tahanan Palestina yang seharusnya bebas pada bulan Januari 2015 sebanyak 212 tawanan.
• 20 tawanan Palestina masih ditahan di ruang isolasi.
• Jumlah tawanan administrasi hingga bulan Januari 2015 mencapai 109 orang.
• Jumlah tawanan bocah Palestina mencapai214 anak, dua diantaranya tawanan gadis dibawah umur.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

6 Orang Tewas Dalam Ledakan Bus di dekat Kuil Syiah, Damaskus

DAMASKUS (Jurnalislam.com) – Sebuah bom menghancurkan sebuah bus yang diduga membawa peziarah sekte Syiah Lebanon di Damaskus pada hari Ahad (01/02/2015), menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 19 lainnya dalam sebuah serangan yang jarang terjadi di pusat ibukota Suriah, saksi Reuters dan media lokal mengatakan.

Sebuah akun media sosial yang terkait dengan afiliasi Al Qaeda Jabhah Nusrah mengatakan bahwa kelompok itu berada di balik serangan di bus dekat pasar tersebut.

Kendaraan itu bernomor plat Lebanon dan petugas keamanan Suriah telah mengepung lokasi ledakan yang terletak dekat dengan pasar Hamidiyeh, kata saksi Reuters. Petugas penyelamat menyingkirkan puing-puing dan membersihkan bekas darah.

Kantor berita negara Suriah SANA mengatakan bahwa "bom" tersebut terdiri dari lima kilogram bahan peledak yang ditempatkan di bagian depan bus dan bahwa pihak berwenang telah menjinakkan perangkat kedua dalam tas yang ditemukan di lantai kendaraan.

Sebelumnya Perdana Menteri Wael al-Halqi pada hari Ahad mengatakan kepada parlemen bahwa Suriah bertujuan untuk "membersihkan semua teroris" pada tahun 2015.

Bus tersebut membawa peziarah Syiah dekat kuil Sayyida Ruqayya, saluran televisi yang dijalankan oleh gerakan Syiah Lebanon Hizbullah mengatakan.

Hizbullah telah mengirimkan ribuan pejuang melintasi perbatasan untuk mendukung pasukan pemerintah Suriah memerangi pemberontak yang berlangsung di negara-negara di Timur Tengah dan memicu ketegangan sektarian.

Televisi Suriah Ikhbariya memperlihatkan gambar seorang pria dan wanita di rumah sakit yang terluka. Video tersebut juga menunjukkan bus yang menghitam dan rusak serta petugas keamanan yang membersihkan kerusakan.

Jabhah Nusrah dalam Twitter mengatakan bahwa salah satu anggota kelompok mereka melakukan isytishad di dalam bus. Mereka memposting foto pria yang mereka sebut sebagai pelaku dan foto kendaraan yang rusak. Reuters tidak bisa segera memverifikasi gambar tersebut.

Jabhah Nusrah telah memerangi militer rezim Suriah serta kelompok-kelompok pemberontak  bentukan barat di Suriah. Saat pertempuran berlangsung sengit di pinggiran Damaskus, serangan di tengah kota tidak biasanya terjadi.

Dalam pidato siaran parlemen di televisi pemerintah, Perdana Menteri Halqi mengatakan Suriah akan "mendukung setiap upaya untuk memerangi terorisme global".

Beberapa jam sebelum serangan itu, ia mengatakan Suriah tidak akan membiarkan musuh-musuhnya "untuk menghancurkan tanah agama dan rumah peradaban."

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Kelompok Fasis Inggris Bersatu Lawan Islam

ANKARA (Jurnalislam.com) – Sentimen anti-Muslim meningkat di Inggris saat faksi sayap kanan Inggris bersatu melawan Muslim menyusul serangan Charlie Hebdo bulan lalu di Perancis.

Dalam iklan PEGIDA Inggris yang baru dibentuk yang memperkenalkan juru bicara mereka, Liga Pertahanan Inggris (English Defence League/EDL) dan Britain First – kelompok fasis Islamofobia yang paling mapan dan aktif di Inggris – mengeluarkan retorika mereka terhadap umat Islam yang tinggal di negara ini.

"Berbaur dengan muslim di Midlands sangat mengesalkan!" Tulis salah satu pengguna media sosial di halaman Facebook English Defence League. Facebook tersebut dibentuk sebagai bagian dari persiapan untuk demonstrasi anti-Muslim pada 7 Februari 2015 hari Sabtu besok di kota Dudley, West Midlands, dekat Birmingham.

Bradley Doak hanyalah salah seorang dari banyak fans EDL yang secara terbuka menyuarakan kebencian mereka terhadap Islam dan berencana untuk melakukan perjalanan ke Dudley, yang memiliki minoritas Muslim, untuk bergabung dalam unjuk rasa.

Acara ini telah dipromosikan melalui media sosial dan situs web resmi EDL dan berfokus pada sebuah masjid yang direncanakan akan dibangun di Dudley.
Pemimpin Dewan Dudley, Pete Lowe, mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs dewan bahwa tidak ada kekuatan hukum yang tersedia untuk melarang demo dan unjuk rasa tersebut kemungkinan akan memakan biaya bisnis lokal hingga £ 1 juta.

"Sebagai masyarakat dan sebagai dewan, kami benar-benar tidak menerima EDL di Dudley, tetapi tidak ada kekuatan hukum yang tersedia untuk menghentikan protes mereka," kata Lowe.

EDL tidak hanya akan memimpin unjuk rasa "divisi" aktivis mereka tetapi juga memimpin seluruh anggota Defence Leagues serta Britain First yang membenci Islam yang berasal dari Polandia, Belgia dan Skotlandia. Para kritikus menyebut mereka sebagai "fasis rendah" dan mereka baru mendirikan organisasi Pegida Inggris yang meniru gerakan anti-Islam yang dengan cepat telah memperoleh dukungan baru-baru ini di Jerman.

Beberapa anggota Partai Nasionalis Inggris (the British Nationalist Party) dan Partai Kemerdekaan Inggris (UK Independence Party/UKIP) juga mendukung demonstrasi tersebut.

Sebuah unjuk rasa lain menentang unjuk rasa EDL akan diselenggarakan oleh United Against Fascism dan akan berlangsung sekitar beberapa blok dari lokasi demonstrasi EDL.

Dewan Dudley mengakui bahwa demonstrasi akan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari di Dudley. Anggota Dewan Lowe mengatakan: "Kami bekerja sama dengan polisi untuk meminimalkan dampak pada bisnis di kota."

"Polisi menyarankan kepada perusahaan di kota kami untuk beroperasi seperti biasa tapi kami sadar bahwa beberapa dari mereka mungkin akan memilih untuk tidak beroperasi atau tutup lebih awal pada tanggal 7 Februari mendatang."

Britain First adalah kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai "organisasi patriotik". Pemimpin kelompok itu, Paul Golding, mengatakan dalam sebuah video di YouTube bahwa mereka bukan organisasi kekerasan, tetapi bertujuan untuk menghentikan geng Muslim, yang mereka tuduh telah mengeksploitasi anak perempuan Kristen. Namun kenyataannya, Britain First telah memprovokasi umat Islam yang tinggal di Inggris dengan berbagai "operasi" seperti menyerang masjid, membagikan selebaran kontroversial dan mengganggu jamaah masjid.

Kelompok ini menggunakan mantan anggota British Army Land Rovers, yang beberapa di antaranya terlibat dalam perang di Afghanistan.
Pegida Inggris berencana untuk mengadakan acara pertama mereka di Newcastle pada akhir Februari.

Unjuk rasa EDL sebelumnya di Dudley pada tahun 2010 mengakibatkan bentrok dengan polisi dan lebih dari selusin orang ditangkap.

 

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

Pemberontak Syiah Houthi Berikan Waktu 3 Hari pada Faksi Politik Untuk Rubah Konstistusi Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pemberontak Syiah Houthi pada hari Ahad (01/02/2015) memberikan kepada faksi politik di negara itu tiga hari untuk mencapai penyelesaian politik bagi krisis di Yaman.

Syiah Houthi, yang telah mengendalikan ibukota Yaman, Sanaa sejak September 2014, menyerukan untuk menghapus bagian dalam konstitusi Yaman yang bertentangan dengan perjanjian perdamaian dan kemitraan yang ditandatangani oleh kekuatan politik Yaman dan presiden Yaman, pada akhir tahun 2014.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan turun tangan untuk menghindari krisis politik Yaman saat ini jika kekuatan politik di negara itu tidak mencapai penyelesaian dengan batas waktu yang telah diumumkan.

Namun pemberontak Houthi tidak secara spesifik menjelaskan bagian mana dalam konstitusi  yang mereka maksud.

Pada hari Selasa, pemimpin kelompok tersebut, Abdel-Malak al-Houthi, memerintahkan untuk mengadakan pertemuan membahas situasi politik dan keamanan Yaman.

Ibukota Yaman diguncang pertempuran antara pemberontak Syiah Houthi dan pasukan penjaga presiden pada bulan Januari.

Bentrokan tersebut membuka pintu bagi Houthi untuk mengontrol istana presiden di Sanaa.

Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi mengajukan pengunduran dirinya kepada parlemen beberapa waktu kemudian. Perdana Menteri-nya Khaled Bahah sebelumnya juga telah mengajukan pengunduran diri kabinetnya ke parlemen.

Pengunduran diri Presiden membuat Yaman, yang telah menderita kerusakan politik dan keamanan sejak 2011, berada dalam situasi vakum konstitusional.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

3 APC Hancur 17 Pasukan Bayaran Tewas Dalam Pertempuran Di Faryab

KUNAR (Jurnalislam.com) –  Setidaknya 6 tentara boneka bentukan AS tewas dalam serangkaian serangan Mujahidin di Afghanistan timur, sebuah laporan berita dari Nangarhar mengatakan pada hari Ahad (01/02/2015). Menurut rincian, pejuang Mujahidin pada hari Sabtu menghabisi sebuah pos dan lokasi sekitar pertemuan musuh di distrik Surkani provinsi Kunar, menewaskan seorang tentara boneka dan mengakibatkan dua lainnya luka-luka.

Pada Ahad pagi, pejuang Mujahidin menyerang patroli musuh di distrik Norgal provinsi ini, memicu tembak-menembak sekitar 30 menit dan menewaskan sedikitnya tiga tentara musuh serta menghancurkan tank lapis baja. Sore harinya, ledakan tambang menewaskan dua polisi dan menyebabkan banyak lainnya luka-luka karena meledak di dekat patroli mereka di distrik Dankam provinsi ini.

Sedangkan di Faryab Bentrokan berat berlangsung antara Mujahidin Imarah Islam dan pasukan bayaran di distrik Qisar provinsi Faryab utara, menurut para pejabat.

Bentrokan pecah hari Kamis (31/01/2015) di daerah Nahreen. 3 APC hancur serta 17 orang bersenjata bayaran tewas dan sekitar 27 lainnya luka-luka, sementara 7 Mujahidin juga dilaporkan terluka dan 2 orang lainnya syahid (semoga Allah menerima mereka).
Musuh berhasil dipaksa untuk mundur dari daerah tersebut.

 

Deddy | Shahamat | Jurniscom

UU Mesir Kudeta Sejarah Vonis "Al Qassam Teroris", Israel Kegirangan

GAZA (Jurnalislam.com) – Anggota biro Hamas, Musa Abu Marzuq menegaskan, vonis mahkamah Mesir bahwa sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al-Qassam sebagai organisasi teroris merupakan kudeta atas sejarah, moralitas dan undang-undangnya sendiri yang selama ini berpihak kepada gerakan-gerakan pembebas di dunia sepanjang sejarang.

Mengomentari vonis Mahkamah Mesir tersebut, dalam halaman Facebooknya Sabtu kemarin, Abu Marzuq menegaskan, sejarah mencatat Brigade Al-Qassam memiliki hubungan mesrah dan kerjasama yang baik dengan badan intelijen Mesir, keduanya berkoalisi dan berhasil dalam kerjasama. Sayangnya, kini Al-Qassam dicap sebagai teroris, tegas Abu Marzuq.

Pimpinan Hamas ini menambahkan, untuk pertama kalinya Mahkamah Kairo Mesir mengambil keputusan tergesah-gesah dan untuk pertama kalinya di dunia Arab dan Islam serta sebagian besar negara dunia kecuali Israel dan negara barat pendukung zionis yang mengecam perjuangan perlawanan Palestina melawan penjajah.

Selama ini sejarah mencatat, Mesir selalu mendukung gerakan-gerakan pembebas di dunia Arab, Afrika dan Palestina secara khusus. Karena itu, vonis mahkamah Mesir kali ini sebagai kudeta atas moralitas dan undang-undang dasar Mesir yang selama ini dikenal.

“Sebagian besar negara dunia, khususnya dunia Arab dan Islam membela kelompok pejuang perlawanan Palestina dan itu yang diprediksi para pejuang terhadap Mesir yang juga menjadi terorisme Israel. Selama ini Israel juga yang menyerang warga sipil di laut Baqar dan kota terusan Suez dan membunuh ribuan pasukan Mesir termasuk yang ditawan oleh Israel di Sinai.” Tegas Abu Marzuq.

Abu Marzuq menyatakan, sejarah juga mencata kecemerlangan Al-Qassam dan faksi-faksi perlawanan Palestina dalam melawan penjajah Israel. Merekalah yang memaksa Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan kalah dalam tiga peperangan terakhir dimana Israel ingin mengembalikan kekuasaannya di Jalur Gaza. Juga berhasil menyandera serdadu Israel sebagai keberhasil menuju pembebasan tawanan Palestina yang ditawan Israel.

TV 10 Israel edisi Sabtu kemarin menyebut vonis Mahkamah Mesir atas Brigade Al-Qassam sebagai organisasi teroris sebagai ‘pertempuran’ terpenting dan paling berhasil selama beberapa tahun belakangan. Menurut Israel, Mesir selama beberapa tahun belakangan memihak kepada Israel dalam perang melawan Hamas dan kelompok  perlawanan Palestina.

Selama ini juga, Al-Qassam tidak pernah menembak atau menyerang siapapun dari bangsa Arab, terutama Mesir sebagai tetangga dekat. Al-Qassam hanya mengarahkan serangannya kepada Israel dan tidak ikut campur dengan urusan dalam negeri negara manapun.

Ia menabahkan, tak pernah terbukti ada satu pun kejadian Al-Qassam menembakkan satu peluru dengan target salah. Kebijakan militer tahun 2007 yang di Jalur Gaza hanya pengecualian karena Al-Qassam ingin menjaga diri dan melawan Israel dan membebaskan Palestina.

Selama ini, Al-Qassam sudah ‘babak belur’ menghadapi operasi serangan media massa, termasuk media massa Arab yang hanya berpihak kepada Israel. namun Al-Qassam tetap tegar dan tidak mau membalas kecuali kepada penjajah Israel.

 

Deddy |Infopalestina | Jurniscom

Imarah Islam Afghanistan Tangkap Pemimpin Sekutu IS, Mullah Rauf beserta 45 Pendukungnya

LASHKARGAH (Jurnalislam.com) – Taliban nama lain dari Imarah Islam Afghanistan  pada hari Rabu lalu (28/01/2015)  menangkap Mullah Abdul Rauf Khadim, pemimpin sekutu jamaah Negara Islam (IS), bersama dengan 45 pendukung mereka di distrik Kajaki, provinsi Helmand selatan, sumber yang dapat dipercaya mengatakan kepada Pajhwok Afghan News.

Namun, para pejabat keamanan menyatakan ketidaktahuan mereka tentang penahanan Rauf, yang menjadi perekrut untuk IS di Afghanistan. Rauf, mantan tahanan Teluk Guantanamo, adalah seorang komandan militer di Herat dan Kabul saat Taliban berkuasa.

Dia baru-baru ini bergabung dengan IS, sebuah faksi jihad yang diwilayah Irak dan Suriah, dan sekarang telah memimpin ratusan orang bersenjata  di daerah utara Helmand.

Seorang komandan Taliban di Helmand, mengatakan kepada Pajhwok Afghan News bahwa mereka melucuti Rauf dan 45 orang bersenjata kemudian menahan mereka pada hari Rabu (28/01/2015) sesuai dengan arahan gubernur Imarah Islam Afghanistan untuk provinsi Helmand, Mullah Abdul Rahim Akhund.

Dia mengatakan bahwa orang-orang itu berada dalam tahanan mereka dan nasib mereka akan ditentukan oleh para pemimpin agama dan hakim Taliban. Komandan Taliban tersebut mengatakan bahwa mereka diarahkan untuk menangkap Mullah Rauf karena ia menentang Imarah Islam Afghanistan, nama resmi Taliban. Ia mengatakan Mullah Rauf terlibat dalam kegiatan anti-Islam.

Seorang tetua suku di Kajaki, Abdul Ahad Masoomi, yang juga seorang anggota komite reformasi provinsi, mengatakan kepada Pajhwok Afghan News bahwa perbedaan yang besar baru-baru ini muncul antara militan lokal dan kelompok Mullah Abdul Rauf Khadim.

"Mullah Khadim, yang mengaku setia kepada Daesh (singkatan bahasa Arab untuk IS) secara paksa mengumpulkan warga setempat pada Kamis lalu di daerah Azan, di Kakaji, dan mengatakan kepada mereka bahwa Syeikh Mullah Umar sudah tidak ada lagi sehingga mereka sekarang harus mendukungnya."

Masoomi mengatakan Mullah Rauf dan orang-orang bersenjata bertopeng tiba di daerah itu dalam puluhan kendaraan. Sehari setelah itu, yaitu pada hari Jumat, mereka pergi. Lalu gerilyawan Taliban tiba di daerah tersebut dan mengatakan kepada penduduk bahwa Mullah Rauf adalah seorang menyimpang dan tidak ada yang harus mendukung dia.

Masoomi mengatakan ia tidak memiliki pengetahuan tentang penangkapan Rauf, tetapi menegaskan ia memiliki perbedaan prinsip dengan mantan rekannya itu.

Kepala polisi Kajaki, Faizullah Akhund, mengatakan bahwa perbedaan antara Taliban dan orang-orang bersenjata bertopeng tersebut baru-baru ini semakin dalam, tetapi mereka tidak memiliki informasi tentang penahanan Rauf.

Ia mengatakan bahwa Gubernur Taliban, Mullah Akhund, pada hari Rabu mengunjungi daerah Olang dan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Taliban lokal, tetapi tidak ada rincian pertemuan yang tersedia.

Pajhwok mencoba untuk mengkonfirmasi berita tersebut dari Juru bicara Taliban, Qari Yousaf Ahmadi, tetapi tidak berhasil.

Tapi sebuah pesan dari Ahmadi yang dikirim ke Taliban setempat berhasil ditemukan dari sumber-sumber Taliban setempat. Dalam pesan tersebut, Ahmadi membenarkan bahwa Mullah Rauf telah ditangkap. "Mullah Abdul Rauf Khadim telah ditahan bersama dengan 45 pendukungnya dan nasib mereka akan ditentukan kemudian," isi pesan tersebut.

Seorang pejabat di Direktorat Keamanan Nasional (NDS) provinsi tersebut juga menegaskan perbedaan tajam antara kedua kelompok, tetapi tidak memiliki informasi tentang penahanan Mullah Rauf.

Seorang pejabat senior di Helmand mengatakan Mullah Rauf pernah menjadi salah satu pembantu dekat Mullah Omar. Dia ditahan saat Taliban berkuasa di Afghanistan utara kemudian diserahkan ke Amerika Serikat.

Ia ditahan selama tujuh tahun di pusat penahanan Teluk Guantanamo dan dibebaskan pada tahun 2007 lalu diterbangkan kembali ke Kabul di mana ia tetap berada di bawah pengawasan pemerintah Afghanistan. Tapi Rauf melarikan diri ke Quetta, ibukota provinsi Balochistan di Pakistan, dan diangkat sebagai anggota Dewan Quetta Taliban dan kepala dewan militer.

Namun disana ia mengembangkan perbedaan dengan Imarah Islam Afghanistan  dan diusir dari gerakan tersebut sebelum kemudian bergabung dengan IS.

 

Deddy | Pajhwok.com | Jurniscom