Ratusan Warga Yaman Anti Syiah Houthi Unjuk Rasa Di Sanaa

SANAA (Jurnalislam.com) – Ratusan warga Yaman, Senin (23/02/2015) melancarkan unjuk rasa anti Syiah Houthi di ibukota Sanaa.

Para pengunjuk rasa mengutuk,  meneriakkan apa yang mereka gambarkan dalam slogan-slogan sebagai kelompok "kudeta" dan menuntut pengusiran "milisi bersenjata" Houthi dari ibukota  Yaman.

Sekte Syiah Houthi adalah kelompok pemberontak yang telah menguasai Sanaa pada September lalu dan sejak itu  berusaha untuk memperluas pengaruhnya ke wilayah lain.

Awal bulan ini, sekte Houthi mengeluarkan "deklarasi konstitusional" membubarkan parlemen Yaman dan mendirikan sebuah dewan transisi  dengan anggota berjumlaj 551 anggota.

Deklarasi itu ditolak oleh sebagian besar kekuatan politik Yaman, penolakan tersebut didukung oleh  beberapa negara tetangga  ".

Kudeta terhadap legitimasi konstitusional  yang terjadi di Yaman menggambarkan Yaman tetap dalam kekacauan sejak protes pro-demokrasi pada tahun 2011 yang memaksa Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mundur .

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Di Tahun 2014 Pemukiman Zionis Yahudi Mengalami Peningkatan 40%

RAMALLAH (Jurnalislam.com) – Organisasi HAM Zionis “Peace Now” mengatakan bahwa kegiatan pembangunan di permukiman-permukiman Yahudi yang berdiri di tanah Tepi Barat, selama tahun 2014 lalu meningkat 40%.

Dalam laporan yang dilansir kantor berita AFP, Peace Now menambahkan bahwa tender untuk pembangunan rumah-rumah baru di permukiman-permukiman Yahudi di Tepi Barat pada tahun 2014 mencapai tingkat tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Laporan ini menyatakan bahwa proses pembangunan 3100 unit permukiman telah dimulai tahun sebelumnya di permukiman-permukiman Yahudi yang berdiri di Tepi Barat. Sementara itu tender pembangunan 4485 unit rumah di permukiman-permukiman Tepi Barat dan al Quds Timur telah diluncurkan selama tahun 2014, ini merupakan rekor sejak satu dekade.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom  

Hikmah Ukhuwah dari Adzan Terakhir Sang Muadzin Rasulullah ﷺ

UMAR Bin Khattab pernah berkata : Aku tidak mau hidup lama di dunia yang fana ini, kecuali karena tiga hal : Keindahan berdakwah dan berjihad di jalan-Nya. Repotnya bangun dan berdiri untuk Qiyamul Lail. Dan indahnya bertemu dengan sahabat-sahabat seiman.

Mungkin kisah berikut ini mampu mengawal perasaan kita. Betapa ukhuwah itu merupakan penanda iman kita.

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.

Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata : Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.

Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya : Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?

Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.

Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.

Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal : Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami.

Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu.

Saat waktu shalat tiba, dia naik ketempat dahulu dia biasa mengumandangkan adzan pada masa Rasulullah masih hidup.

Mulailah dia mengumandangkan adzan.

Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.

Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisannya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa-masa saat Rasulullah masih ada diantara mereka.

Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.

Bayangkan, kita seolah sedang hidup bersama di tengah-tengah mereka.

Hamba-hamba Allah yang selalu terhubung dengan langit dan merasakan indahnya ukhuwah dalam kebenaran dan kemuliaan.

Maka jika masih ada batas dalam perjalanan ukhuwah kita, bisa dipastikan kita telah gagal menggenggam makna ukhuwah yang sebenarnya.

Ada sebuah nasihat dari Ibnul Qoyyim Al Jauziyah : Ukhuwah itu hanya sekedar buah dari keimanan kita kepada Allah.

Jadi jika ukhuwahnya bermasalah mari kita evaluasi keimanan kita kepada-Nya.

Efek dari hubungan baik kita dengan yang ada di langit secara langsung berefek pada baiknya keterhubungan kita dengan bumi.

Ada sebuah nasehat yang mengingatkan kita : Sebesar‬ cintamu pada Allah, sebesar itu pula cinta orang lain kepadamu. Sebesar ketakutanmu akan murka Allah, sebesar itu pula keseganan orang lain terhadapmu. Sebesar kesibukanmu pada Allah, sebesar itu pula orang lain sibuk untukmu. (Kutipan Al-Mughirah)

Dalam Ayat Al-Qur’an juga dijelaskan : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat : 10)

Hati yang beriman adalah hati yang indah, disebabkan dalam hati mereka selalu tersambung dengan Allah dan selalu meneladani Rasulullah. Hati yang indah adalah hati yang selalu mengulurkan rasa cinta kepada sesama.

Hati mereka selalu tunduk pada Allah dan Rasulullah, sehingga mudah tunduk pada ukhuwah, meski dengan berbagai perbedaan yang ada. Semoga ukhuwah kita yang terjalin diakibatkan oleh iman yang ada di dalam hati-hati kita, Aamin.

Pengamat : Penyerangan Az Zikra oleh Syiah Hanya Test Case

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya menduga bahwa penyerangan segerombolan orang Syiah ke kampung Az Zikra adalah test case (uji kasus) untuk melancarkan rencana mereka selanjutnya berupa perang propaganda.

"Saya pikir ini test case. Mereka punya plan berikutnya. Mereka akan membangun persepsi dan memperkenalkan kepada publik dengan harapan akan mendatangkan empati publik, itu bahaya," katanya dalam acara kajian umum di Masjid Al Muhajirin, Grogol, Jakarta Barat, Ahad (22/2/2015).

Harits mengingatkan agar umat Islam memahami perang strategi yang dilancarkan Syiah di Indonesia. "Ini tidak hanya persoalan perang fisik, tapi ini perang strategi, opini dan propaganda. Umat Islam gak boleh emosional, harus bijak melihat informasi dan mengkalkulasi semua kemungkinan," lanjutnya.

Lebih jauh, Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) itu juga menganalisa adanya indikasi milisi-milisi Syiah Indonesia yang dikirim ke Suriah. 

"Dari sekian diskusi yang saya lakukan, ada indikasi kuat bahwa mereka (Syiah) juga kirim milisi ke sana. Baik dengan menggunakan baju humanity, menggunakan baju relawan dsb. Tapi mereka juga sama, mereka kesana juga untuk bertempur," ungkapnya.

Beliau menduga penyerangan terhadap Az Zikra kemungkinan dilakukan oleh militan-militan Syiah Indonesia yang telah kembali dari Suriah. "Dan ada kemungkinan ketika mereka kembali, punya militansi juga, mereka akan melakukan perlawanan," lanjut analis yang juga pengasuh Majelis Al Bayan, Lamongan itu.

Menurut Harits Syiah di Indonesia sudah merasa punya kekuatan yang cukup, khususnya di bidang politik. "Di level politik mereka punya jalaludin rahmat yang bisa mengkomunikasikan pada orang-orang yang bisa mengambil kebijakan untuk kemudian bisa mengcover kepentingan-kepetingan Syiah ini," pungkasnya.

Reporter : Irfan | Editor : Ally | Jurniscom

 

Me-DAN Rencanakan Pengadaan Ambulan di Seluruh Wilayah

BANYUWANGI (Jurnalislam.com) – Forum Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-Dan) menggelar musyawarah nasional (munas) sekaligus peresmian kantor pusat di Jalan Ali Sakti, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (21/02/2015).

“Ada tiga hal yang menjadi pembahasan dalam munas kemarin, yaitu konsolidasi kepengurusan, peresmian kantor pusat dan penetapan program 2015,” kata Ketua Umum Me-DAN Yudo Ratmiko kepada jurniscom, Senin (23/2/2015)

Dalam pertemuan tersebut Me-DAN juga mengagendakan pengadaan ambulan di seluruh wilayah untuk memberi pelayanan lebih kepada masyarakat khususnya kaum muslimin. Sebagai sumber dananya, Me-DAN telah meresmikan program tiket wakaf tunai Ambulan Gratis Untuk Umat senilai Rp 100 ribu.

“Dengan adanya program wakaf tunai ini, kami berharap partisipasi aktif dari masyarakat khususnya umat Islam untuk membantu kami dalam pengadaan ambulan ini. Program ini Insyaa Allah akan banyak bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Selain itu, Me-DAN juga akan mengintensifkan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat dan penyuluhan kesehatan kepada pelajar.

“Kami berharap bisa lebih berguna dalam melayani masyarakat khususnya orang Islam yang membutuhkan.  Sesuai dengan misi kami yaitu membantu kaum muslimin baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya.

Reporter : Findra | Editor : Ally | Jurniscom

Srebrenica, Saksi Kekejian Pasukan Kristen Serbia atas Muslim Bosnia

Kesaksian-kesaksian langsung atas penistaan terhadap perempuan, anak-anak dan orang tua dalam Pembantaian Srebrenica

Peristiwa dramatis terjadi di mana-mana. Orang-orang berumur dibunuh. Anak-anak direnggut dari tangan ibu mereka dan orang tua bunuh diri karena putri mereka dibawa pergi dan diperkosa.

Aku melihat bagaimana anak berusia sembilan tahun ditarik paksa dari lengan ibunya. Sang ibu berteriak minta tolong. Para prajurit (Kristen) Serbia menyeret rambutnya dan memukulinya di tanah. Wanita itu dilemparkan ke dalam truk. Si anak kecil tergeletak di tanah di sisi kirinya. Bahkan setelah lebih dari sebelas tahun saya tidak bisa melupakan bagaimana ia berteriak untuk ibunya." (Zumra Šehomerović)

(…)

Pada suatu waktu, saya melihat bagaimana seorang anak kecil -sekitar sepuluh tahunan, dibunuh oleh orang-orang Serbia yang berseragam tentara Belanda. Hal ini terjadi di depan mata saya sendiri. Sang ibu duduk di tanah dan anak kecil itu duduk di sampingnya. Ia ditempatkan di pangkuan ibunya. Anak kecil itu dibantai. Kepalanya dipotong. Sedang tubuhnya tetap di pangkuan si ibu. Prajurit (Kristen) Serbia menancapkan kepala anak laki-laki tadi pada pisaunya dan menunjukkan kepada semua orang… Pada saat itu ada tentara Belanda (PBB) di sekitarnya. Mereka berdiri dan tidak melakukan apa pun. Mereka tampak sepenuhnya acuh tak acuh. Wanita itu histeris dan mulai berteriak minta tolong. Seorang tentara Belanda yang berdiri di situ hanya berkata, "Tidak, tidak, tidak." Saya berpikir bahwa itu adalah seorang prajurit Belanda. Lalu tentara Serbia memaksa sang ibu untuk meminum darah anaknya. Kekacauan pecah di antara para pengungsi.

Saya melihat bagaimana seorang wanita hamil dijagal. Tentara (Kristen) Serbia menikam perutnya, membelahnya terbuka dan mengambil dua anak kecil (belum lahir) keluar dari perutnya dan kemudian membanting mereka ke tanah sampai mati. Saya melihat ini dengan mata saya sendiri. Tentara Serbia ini diikuti oleh sejumlah tentara Belanda. Saya bersaksi bahwa ada tentara Belanda hadir. Aku mengenali mereka. Saya tidak sedang mengesankan bahwa mereka takut atau dipaksa untuk hadir. Saya cukup yakin bahwa mereka bersenjata. Tentara Belanda tidak melakukan apa-apa sama sekali. "(Ramiza Gurdić)

(…)

Ada seorang wanita muda dengan bayi dalam perjalanan ke bus. Bayi itu menangis dan seorang tentara Serbia berkata bahwa ia harus memastikan agar bayinya diam. Kemudian prajurit tadi mengambil si anak dari ibunya dan menyembelih tenggorokannya. Saya tidak tahu apakah tentara Belanda melihat itu.

Ada semacam pagar berduri di sisi kiri jalan menuju Potocari. Aku mendengar kemudian seorang wanita muda menjerit sangat dekat (4 atau 5 meter). Saya kemudian mendengar wanita lain memohon: "Biarkan dia, dia baru berusia sembilan tahun." Jeritan tiba-tiba berhenti. Aku begitu sangat terkejut hingga aku hampir tidak bisa bergerak. Aku tidak bisa melihat wanita itu karena terlalu banyak pengungsi yang berdiri di depan. Saya tidak tahu apakah pada saat itu tentara Belanda ada di sana. Tentara (PBB) Belanda benar-benar mondar-mandir melewati kerumunan orang sepanjang waktu. Rumor ini kemudian dengan cepat beredar bahwa seorang gadis berusia sembilan tahun telah diperkosa. "(Kada Hotić)

(…)

"Kemudian [Jenderal Serbia Ratko] Mladic datang dan semua orang panik. Para prajurit (Kristen) yang bersama Mladic bersenjata berat dan berjalan di antara orang-orang (propaganda untuk mengesankan para pengungsi itu berbahaya, pent). Semua ini difilmkan oleh kru kamera. Mladic kemudian mulai mendistribusikan cokelat dan permen di kalangan anak-anak di sana. Dia membiarkan orang tahu bahwa tidak ada yang perlu takut dan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Begitu kamera berhenti syuting adegan ini berubah. Dia menanyakan seorang anak muda berapa umurnya. Anak itu mengatakan kepadanya bahwa dia sebelas tahun. Untuk hal itu Mladic mengatakan bahwa dalam enam tahun dia bisa menjadi seorang tentara dan bahwa ia harus pergi bersama mereka. Anak muda itu kemudian ditarik, dibawa keluar, dan dibawa pergi. Saya mengatakan hal ini kepada suami saya dan dia menyampaikannya lagi dalam bahasa Inggris ke salah seorang prajurit Belanda bahwa anak-anak sedang dipindahkan. Tentara (PBB) Belanda memandangnya dan hanya bilang, "Jadi kenapa".

Orang-orang (Kristen) Serbia pada titik tertentu mulai mengambil anak-anak gadis dan wanita muda dari kelompok pengungsi. Mereka diperkosa. Perkosaan sering terjadi di hadapan orang lain dan kadang-kadang bahkan di depan mata anak-anaknya sendiri. Seorang tentara Belanda berdiri dan ia hanya melihat sekeliling dengan walkman di kepalanya. Dia tidak bereaksi sama sekali dengan apa yang terjadi. Itu tidak terjadi hanya di depan mata saya, karena saya melihat itu secara pribadi, tetapi juga di depan mata kita semua. Para prajurit (PBB) Belanda berjalan di mana-mana. Tidak mungkin bahwa mereka tidak melihatnya.

Ada seorang wanita dengan bayi kecil berumur beberapa bulan. Seorang Serbia mengatakan kepada si ibu bahwa anaknya harus berhenti menangis. Ketika anak itu tidak berhenti menangis ia merenggut anak itu dan memotong tenggorokannya. Lalu ia tertawa. Ada seorang tentara Belanda di sana yang sedang menonton. Dia tidak bereaksi sama sekali.

Saya melihat lebih banyak lagi hal-hal yang mengerikan. Sebagai contoh, ada seorang gadis, dia pasti telah berusia sekitar sembilan tahun. Pada saat tertentu beberapa orang (Kristen) Serbia menyuruh saudara lelakinya agar ia memperkosa gadis itu. Dia tidak melakukannya… Kemudian mereka membunuh anak laki-laki tersebut. Saya pribadi melihat semua itu. Saya benar-benar ingin menekankan bahwa semua ini terjadi di dekat markas (PBB).

Dengan cara yang sama saya juga melihat orang lain yang dibunuh. Beberapa dari mereka disembelih tenggorokannya. Lainnya dipenggal kepalanya. "(Munira Subasic)

(…)

Ketika kita diusir dari pabrik oleh orang-orang (Kristen) Serbia, sekelompok Serbia datang mengatakan bahwa mereka sedang mencari seorang gadis tertentu. Gerombolan Serbia itu mengenal gadis tersebut dari sebelum perang. Ibu saya takut bahwa yang mereka cari itu adalah kakak saya dan dia menutupi kepala dan wajahnya dengan syal. Para gadis secara terus menerus dibawa keluar dari kelompok dan mereka diperkosa. Saya sangat takut. Saya mengenal seorang wanita yang putrinya dibawa keluar dari kelompok dan tidak pernah terlihat lagi. Putrinya itu satu tahun lebih tua dari saya.

Ibu saya diambil oleh orang-orang Serbia dari kelompok pengungsi pada malam 12-13 Juli 1995. Dia kemudian diperkosa. Saya tidak bisa berbicara lebih dari itu. Dia tidak pernah pulih dari itu dan setahun kemudian meninggal karena kanker rahim. Dia saat itu berusia 37 tahun. "(Penggugat No. 10)

(…)

Aku melihat sekelompok (Kristen) Serbia memegangi seorang ibu berusia sekitar 65 tahun, sementara salah seorang Serbia memasukkan lengannya ke dalam kemaluan ibu tersebut dan merobek rahimnya. Setelah ini terjadi dia masih hidup. Dia selamat dari itu. Saya melihat bahwa dengan mata saya sendiri. Sekitar empat atau lima tentara Belanda berdiri di dekat lokasi kejadian. Mereka tidak melakukan apa pun. (Sabra Kolenović)

(…)

Ada gunungan pakaian dekat dengan tempat tentara Belanda. Saya berpikir bahwa pakaian ini berasal dari warga sipil. Pakaian itu berlumuran darah. Saya sendiri tidak melihat pembunuhan tapi aku melihat bahwa pakaian itu sangat berlumuran darah. Saya dengan jelas mendengar seorang wanita muda berteriak bahwa dia sedang dibunuh. Aku ingin melihat apa yang terjadi tapi ditahan oleh beberapa prajurit (Belanda/PBB). Aku tidak tahu lagi apakah ini adalah tentara Belanda atau Serbia. Saya kemudian melihat genangan darah di tempat itu. Ini adalah dekat dengan pagar di sekitar kompleks. Saya melihat ini ketika saya harus meninggalkan kompleks, dalam perjalanan ke bus. "(Penggugat Nomor 7)

Jagal Serbia Ratco Mladic bersalaman hangat dengan seorang pasukan PBB Belanda.

Kesaksian-kesaksian diatas diterbitkan lagi dari:

Surat perintah panggilan (4 Juni 2007) yang diajukan oleh firma hukum Belanda Van der Kroef Diepen Van Advocaten

"Zarfa Turkovic mengatakan dia melihat dengan mata setengah tertutup, pura-pura tidur, berharap dia tidak akan menjadi yang berikutnya, empat orang Serbia memperkosa seorang wanita Muslim berusia 28 tahun … Dua dari mereka mengambil kakinya dan mengangkatnya ke udara, sementara yang ketiga mulai memperkosanya. Orang-orang diam, tidak ada yang bergerak. Dia menjerit dan berteriak serta memohon mereka untuk berhenti. Mereka menyumbatkan kain lap ke dalam mulutnya, dan kemudian kami hanya mendengar isak tertahan yang keluar dari bibirnya yang disumbat. Ketika mereka selesai memperkosanya, wanita itu ditinggalkan di sana. "

Kutipan dari putusan Pengadilan Internasional untuk Bekas Yugoslavia dalam kasus Radislav Krstic juga menetapkan bahwa pasukan Serbia memperlakukan perempuan dan anak-anak dari Srebrenica dengan cara yang paling mengerikan:

43. Terjadinya pembantaian.

Di akhir pagi tanggal 12 Juli 1995, seorang saksi melihat tumpukan 20 sampai 30 mayat menumpuk di belakang Gedung Transportasi di Potocari, bersama semacam-mesin traktor. Yang lainnya bersaksi bahwa, pada sekitar jam 12:00 pada tanggal 12 Juli, ia melihat seorang tentara membunuh seorang anak dengan pisau di tengah kerumunan orang-orang yang diusir. Ia juga mengatakan bahwa ia melihat tentara Serbia mengeksekusi lebih dari seratus orang Muslim Bosnia di daerah belakang Pabrik Seng dan kemudian memuat jasad mereka kedalam truk, meskipun jumlah dan sifat metodis alami pembunuhan dibuktikan oleh saksi ini berhdapan kontras dengan “Bukti lain” di Rekam Sidang (persidangan yang dijalankan kaum kuffar Kristen Eropa, pent) yang menunjukkan bahwa pembunuhan di Potocari yang bersifat sporadic.

Komandan jagal pasukan kristen Serbia Ratko Mladic (paling kiri) terlihat akrab bersama komandan pasukan Belanda Jendral Thom Karremans, saat pasukan Belanda berkhianat menyerahkan terima camp pengungsi Srebrenica pada Serbia. 

Hingga sekarang (pen) Jendral Thom Karremans -sekutu pasukan kristen Serbia- tidak tersentuh hukum sama sekali dan bebas bepergian.

44. Saat malam tiba, teror semakin kejam.

Jeritan-jeritan, suara tembakan dan suara menakutkan lainnya yang terdengar sepanjang malam dan tak seorang pun dapat tidur. Para tentara Kristen Serbia memilih orang dari kerumunan tahanan sipil dan membawa mereka pergi: beberapa kembali; lainnya tidak. Saksi (berinisial) T menceritakan bagaimana tiga bersaudara – satunya hanya anak kecil dan lainnya berusia remaja – dibawa keluar di malam hari. Ketika ibu anak-anak itu pergi mencari mereka, ia menemukan anak-anaknya dengan tenggorokan mereka sudah menganga.

45. Malam itu, seorang perawat medis Belanda berjalan melintasi dua tentara Serbia yang sedang memperkosa seorang wanita muda:

"Kami melihat dua tentara Serbia, salah satu dari mereka berjaga-jaga dan yang lain berbaring pada gadis itu, dengan celananya yang diturunkan. Dan kami melihat seorang gadis tergeletak di tanah, diatas sejenis kasur matras. Ada darah di kasur, bahkan dia berlumuran darah. Dia memar di kakinya. Bahkan ada darah turun kakinya. Dia sangat terguncang. Dia benar-benar menjadi gila."

46. ​​Pengungsi Muslim Bosnia di sekitarnya bisa melihat pemerkosaan, tapi tidak dapat melakukan apa-apa karena tentara Serbia bersenjata berdiri di dekatnya. Orang lain mendengar wanita menjerit, atau melihat wanita diseret. Beberapa orang begitu ketakutan hingga mereka melakukan bunuh diri dengan cara menggantung diri mereka sendiri. Sepanjang malam dan keesokan paginya, cerita tentang pemerkosaan dan pembunuhan menyebar melalui kerumunan dan teror di kamp (tawanan sipil) meningkat.

…. … …

150. Pada tanggal 12 dan 13 Juli 1995, setelah kedatangan pasukan Serbia di Potocari, para pengungsi Muslim Bosnia yang berlindung di dalam dan di sekitar kompleks menjadi sasaran kampanye teror yang terdiri dari ancaman, penghinaan, penjarahan dan pembakaran rumah- rumah di dekatnya, pemukulan, pemerkosaan, dan pembunuhan.

… … …

517. Lebih penting lagi, pemerkosaan dan pembunuhan dilaporkan oleh saksi yang kredibel dan beberapa orang melakukan bunuh diri agar tidak kena teror. Seluruh situasi di Potocari telah digambarkan sebagai kampanye teror. Yang menjadi penderitaan utama, beberapa wanita yang akan naik bus, anak-anak mereka yang masih muda diseret dari mereka, dan tidak pernah terlihat lagi.

Menurut Laporan Sekretaris Jenderal, A / 54/549:

389. Pada hari yang sama [17 Juli 1995], salah seorang tentara Belanda, selama waktu singkatnya di Zagreb setelah kembali dari wilayah-yang dicaplok Serbia, tercatat sebagaimana dikutip seorang wartawan berkata, "musim berburu [sedang] dalam ayunan penuh … tidak hanya laki-laki yang diduga menjadi bagian Pemerintah Bosnia saja yang ditargetkan … perempuan, termasuk yang hamil, anak-anak dan orang tua tidak luput. Beberapa ditembak dan terluka, yang lainnya telinga mereka dipotong dan kaum wanita (muslim) telah diperkosa.

Faris | bosniangenocide | Jurniscom

Sedikitnya 15 Tentara Bayaran Tewas Dalam Serangan Mujahidin IIA di Kapsia Timur

KAPSIA (Jurnalislam.com) Sebanyak 15 tentara boneka tewas dan 5 lainnya luka-luka dalam serangkaian serangan Mujahidin IIA di provinsi Kapsia timur.

Laporan datang dari mujahidin, menyatakan bahwa awal hari ini meledakan tambang di dekat patroli pasukan Nazme-Ama di Kabupaten Tagab, menewaskan 4 pasukan boneka dan meninggalkan 3 terluka

Kemudian pada hari Ahad, 22 Februari, di Tagab sebuah bom pinggir jalan menghantam kendaraan militer yang dikendarai oleh tentara boneka, menewaskan 5 antek di tempat.

Beberapa saat kemudian, 3 tentara boneka dari Nazm-e-Ama termasuk polisi dan tentara ANA tewas serta 2 lainnya luka-luka dalam baku tembak dengan mujahidin IIA di distrik yang sama pada hari Ahad.

 

Deddy | Shahamat | Jurniscom

Brigade Al Qassam: “Moncong Senjata Kami Hanya Terarah pada Zionis”

RAFAH (Jurnalislam.com)  –  Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyah mengatakan bahwa perlawanan Palestina terutama Brigade al Qassam, jauh lebih kuat dibandingkan pada perang terakhir Zionis ke Gaza selama Juli-Agustus 2014 lalu.

Hal tersebut disampaikan Haniyah selama melakukan kunjungan kepada keluarga-keluarga syuhada dan eks tawanan di kota Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza. Haniyah menegaskan bahwa persiapan perlawanan lebih kuat dan lebih baik. Perlawanan Palestina siap dengan setiap pertempuran. Dia menegaskan bahwa gerakan Hamas tidak mengharapkan adanya perang dan tidak menginginkannya, namun demikian gerakan Hamas tidak takut bila memang harus terjadi pertempuran.

Haniyah mengungkapkan bahwa gerakan Hamas dan sayap militernya, Brigade al Qassam, memiliki sarana dan senjata strategis yang mampu untuk membuat kejutan-kejutan bagi penjajah Zionis dalam setiap pertempuran yang akan datang.

Mantan perdana menteri Palestina ini menegaskan bahwa gerakannya tidak melakukan campur tangan militer atau keamanan di Mesir. Dia mengatakan, “Segala yang kami harapkan untuk Mesir adalah agar Allah menyatukan kata, menghimpung kekuatannya dan menghentikan pertumpahan darah rakyatnya.”

Haniyah menegaskan bahwa militer Mesir bukanlah musuh bagi Hamas. Namun gerakannya tidak rela dengan blokade dan pemberlakuan zona isolasi. “Namun demikian ini bukan berarti bahwa senjata kami berubah arah tertuju kepada militer Mesir,” tegasnya.

Haniyah menilah entitas Zionis sedang menyiram bensin pada api melalui media, politik dan keamanan. Mereka memprovokasi Mesir dan yang lainnya untuk memusuhi Gaza dan perlawanannya. Dia mengatakan, “Penjajah Zionis akan tetap penjadi target senjata mujahidin dan yang akan mengalami kerugian. Kami hanya membunuh penjajah Zionis dan senjata kami akan tetap tertuju kepada penjajah Zionis.”

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

Drone, Bukti Aksi Terorisme AS di Dunia Muslim

JURNALISLAM.COM – Amerika adalah tempat kelahiran terorisme di seluruh dunia atau kita dapat mengatakan bahwa Amerika adalah The Great Satan dan kepala ular yang meneror orang tak bersalah dan menyerang negara-negara independen di seluruh dunia sepanjang sejarah. AS juga memberikan bantuan kepada berbagai rezim otoriter yang telah menggunakan teror sebagai alat represi. Dukungan Amerika Serikat untuk non-negara dan negara teroris telah menonjol di seluruh dunia. banyak contoh dan yang fakta yang telah diketahui tentang kiprah mereka di berbagai negara. Berbagai alasan telah dikemukakan untuk membenarkan dukungan tersebut. Dukungan juga diarahkan untuk memastikan lingkungan yang kondusif bagi kepentingan perusahaan Amerika di luar negeri, terutama ketika kepentingan-kepentingan ini berada di bawah ancaman. Pendirian negara Israel dan dukungannya (AS) untuk membunuh Muslim Palestina adalah kejahatan AS yang terbesar. Angkatan bersenjata AS telah melakukan kejahatan perang dalam berbagai perang di seluruh dunia, di mana mereka telah terlibat dan menyerang negara-negara Independen sepanjang sejarah.

Apakah itu Drone?

Pesawat tak berawak (UAV), yang dikenal sebagai drone, adalah pesawat yang dikendalikan oleh ‘pilot’ dari suatu tempat, bersifat mandiri hanya mengikuti misi yang telah diprogram. Saat ini ada puluhan jenis drone, ia pada dasarnya terbagi dalam dua kategori: yang digunakan untuk tujuan pengintaian dan pengawasan dan yang dipersenjatai dengan rudal dan bom.

Drone Reaper dan Predator, dikendalikan melalui satelit dari Nellis dan Creech markas USAF di luar Las Vegas, Nevada. Atau kru meluncurkan drone dari zona konflik, kemudian operasi diserahkan kepada controller di layar video yang dirancang khusus di gurun Nevada. Satu orang “menerbangkan” pesawat tak berawak tersebut, yang lainnya mengoperasi dan memantau kamera dan sensor, sementara orang ketiga berhubungan dengan “pemesan”, yaitu pasukan darat di zona perang. Drone bersenjata pertama kali digunakan dalam perang Balkan, penggunaannya telah secara dramatis meningkat di Afghanistan, Irak dan perang yang dideklarasikan CIA di banyak negara Muslim seperti Somalia, Suriah, Yaman, Pakistan, dll.

Pusat Komando AS: AQAP Tetap Kuat Meskipun Telah Diserang 100 Serangan

Drone-drone AS membunuh anak-anak, meneror para penduduk di Afghanistan, Pakistan, Yaman, Irak, Suriah, Somalia, dll. Teror tersebut dibawa oleh Amerika ke negara-negara yang didominasi oleh penduduk muslim yang mana mereka selalu diteror oleh ancaman kematian dari langit (serangan drone). Hidup mereka selalu dihantui oleh serangan drone: anak-anak takut untuk pergi ke sekolah, orang dewasa takut untuk menghadiri pernikahan, pemakaman, pertemuan bisnis atau apapun yang melibatkan acara kumpul-kumpul.

Seorang mantan perwira militer Amerika Serikat secara anonim baru-baru ini mengatakan bahwa ‘jika ada satu orang yang menjadi target operasi kami, dan ada tiga puluh empat orang lain di gedung itu, maka tiga puluh lima orang harus mati hari itu’. Bahkan PBB dan Peneliti Khusus tentang Eksekusi Ekstra Yudisial (di luar hukum) khawatir bahwa kampanye drone AS ‘adalah tindakan terorisme.

Serangan udara, diprakarsai oleh mantan presiden AS, George W. Bush, telah meningkat di bawah Presiden Barack Obama. Presiden Obama baru-baru ini berdalih bahwa penggunaan pesawat tak berawak sebagai tindakan “pertahanan diri.”

PBB mengatakan serangan pesawat tak berawak AS yang dioperasikan menimbulkan tantangan yang berkembang pada aturan hukum internasional.

Inilah Amerika dari Penyiksaan Hingga Drone Pembunuh

Di Afghanistan, serangan drone membunuh banyak rakyat Afghanistan. Anda mendengar di berita dan laporan bahwa setiap hari, keluarga, anak-anak dan perempuan dibunuh. Drone AS membunuh warga sipil Afghanistan pria, wanita dan anak-anak. Pasukan Amerika melakukannya secara diam-diam dan individual. Kematian, penyiksaan dan kekejaman lainnya yang disebabkan oleh pasukan AS sudah menjadi kehidupan sehari-hari. Rakyat sipil Afghanistan yang paling menderita. Mereka berjuang untuk bertahan hidup. Agresi Amerika adalah salah satu kejahatan terbesar dalam sejarah. Triliunan dolar yang dihabiskan untuk pembantaian massal dan penghancuran. Mereka menghabiskannya untuk mendominasi global tanpa tertandingi. Afghanistan dirusak dan dihancurkan. Hukum rimba yang berlaku di sini. Mengabaikan aturan prinsip hukum. Ia (AS) melakukan apa pun yang diinginkannya. Pejabat Pentagon secara rutin menutupi kejahatan perang serius. Begitu juga komandan di lapangan. Melakukan hal yang telah menjadi kebijakan jangka panjang AS. Berdasarkan satu dekade perjanjian militer yang panjang, para pejabat hukum Afghanistan tidak dapat menahan atau mendakwa pasukan AS dengan tuduhan kejahatan perang. Apapun yang mereka lakukan, mereka kebal hukum. Di Afghanistan kemiskinan, pengangguran, kesengsaraan manusia, dan ketakutan mencerminkan kehidupan sehari-hari. Kebijakan Washington mengutamakan penaklukan, penjajahan, penjarahan dan dominasi yang selama ini ditentang oleh masyarakat Afghan yang berani, yang saat ini hampir mengusir penjajah dan teror AS dari tanah air mereka.

Di Pakistan serangan pesawat tak berawak telah banyak dilakukan oleh pesawat tak berawak AS. Ribuan pria, wanita dan anak-anak tak bersalah terbunuh. Ratusan diamputasi. Program drone digunakan oleh pemerintah AS sebagai lisensi untuk membunuh di luar jangkauan pengadilan atau standar dasar hukum internasional. Seluruh hukum HAM dirusak oleh AS di Pakistan. AS mengeksploitasi daerah-daerah terpencil di Pakistan untuk program drone, termasuk pembunuhan ekstra yudisial atau kejahatan perang.

Di Yaman, rakyat Yaman dapat mendengar kehancuran bahkan sebelum drone itu tiba. Di kota-kota, kota dan desa di seluruh negeri tersebut, yang menggantung dari ujung selatan Semenanjung Arab, langit bising dengan suara drone Amerika yang terbang di atasnya. Suaranya yang terus menerus berbunyi menimbulkan trauma yang mendalam bagi rakyat Yaman. Jika Anda berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, drone itu siap mengambil nyawa Anda dengan tembakan rudalnya, kalau beruntung, anggota tubuh Anda ‘hanya’ akan diamputasi.

Serangan pesawat tak berawak tidak membutuhkan kehadiran pasukan AS di darat, dan ia mudah untuk diawasi. Lebih dari setengah dari rakyat Yaman yang berjumlah 24,8 juta warga terkena dampaknya setiap hari. Sebuah perang yang terjadi, dan salah satu korban yang tak terlihat secara kasat mata adalah pikiran rakyatYaman. Gejala gangguan stres pasca-trauma, trauma dan kecemasan merajalela di berbagai penjuru negara di mana drone aktif.

Di Somalia militer AS menggunakan pesawat tak berawak yang dikendalikan dengan remote control untuk melakukan pembunuhan. Menurut saksi, serangan sebagian besar telah menargetkan korban sipil. Somalia adalah contoh kegagalan misi AS.

Pada Oktober tahun lalu, sebuah laporan bersama oleh Amnesty International danHuman Rights Watch mengatakan para pejabat AS ditemukan bersalah atas kejahatan perang rahasia serangan pesawat tak berawak CIA yang telah menewaskan ratusan orang di Somalia.

Serangan pesawat tak berawak AS telah melukai dan membunuh warga sipil. Kehadiran drone meneror pria, wanita, dan anak-anak, sehingga menimbulkan kecemasan dan trauma psikologis di kalangan masyarakat sipil. Mereka hidup di bawah ancaman serangan drone yang boleh datang setiap saat dan fakta bahwa mereka tidak berdaya untuk melindungi diri mereka dari serangan drone tersebut. Ketakutan ini telah mempengaruhi perilaku dan sikap mereka.

Sudah saatnya bagi Amerika untuk menyadari bahwa ia harus meninggalkan kampanyenya untuk mengontrol negara merdeka dan menghentikan pembunuhan terhadap kaum Muslimin yang tidak bersalah dan berhenti meneror orang-orang, jika tidak, api yang telah mereka timbulkan akan mencapai gerbang Gedung Putih di Washington.

Wanita itu Godaan Terbesar bagi Pria

Wanita itu godaan terbesar bagi pria. Benarkah?

Seandainya kita wanita tidak memiliki kecantikan, kedudukan, dan kesempatan seperti apa yang dimiliki Zulaikha. Akan tetapi kita (wanita) harus tahu barangkali tidak ada lelaki saat ini yang mampu menahan fitnah wanita seperti Yusuf.

Jadi hendaklah setiap wanita berusaha menjaga diri dengan menutup aurat,dengan mengetahui adab adab bergaul dengan lawan jenis yang bukan mahram sesuai syari’at islam dan terus bersemangat untuk mempelajari agama yang sempurna ini. Jangan sampai kita (wanita) menyebabkan para lelaki berpaling dari Allah atau menyebabkan mereka bermaksiat kepada Allah. Baik itu suaminya, orang tuanya, saudaranya, ataupun orang lain.

Karena kita (wanita) adalah fitnah terbesar bagi laki laki. Sebagaimana hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)

Kata Imam Nawawi, yang dimaksud godaan wanita ini bisa jadi di dalamnya adalah istri. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 17: 50). Karena ada di antara para istri yang membuat suaminya malah jauh dari Allah.

Berdasarkan hadits di atas, Ibnu Hajar mengatakan bahwa wanita adalah godaan terbesar bagi para pria dibanding lainnya. (Fathul Bari, 9: 138). Hal ini dikuatkan oleh firman Allah Ta’ala,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita.” (QS. Ali Imran: 14)

Wanita dalam ayat ini dijadikan bagian dari kecintaan pada syahwat. Wanita disebutkan lebih dulu daripada anak dan kenikmatan dunia lainnya. Ini menunjukkan bahwa wanita itu pokoknya, godaan terbesar adalah dari wanita. (Idem).

Lihatlah pula bahwa Bani Israil bisa hancur pula dikarenakan wanita.

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ

Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Karena cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kalinya adalah karena sebab godaan wanita.” (HR. Muslim no. 2742).

Semoga Allah memberi taufik pada wanita untuk menyadari hal ini, juga bagi para pria selalu waspada, yaitu waspada jangan sampai jauh dari Allah dikarenakan pandangan yang tidak halal dan tergoda dengan hal lainnya pada wanita yang halal maupun yang tidak. (rumaysho)

Sumber: muqawamah.com