Harakah Hazm Bentukan AS Resmi Membubarkan Diri

SURIAH (Jurnalislam.com) – Harakah (Gerakan) Hazm yang didukung AS telah resmi dibubarkan setelah menderita kekalahan telak oleh Mujahidin Jabhah Nusrah, cabang resmi Al Qaeda di Suriah. Pertempuran terbaru antara Jabhah Nusrah dan Harakah Hazm dimulai pekan lalu setelah Jabhah Nusrah menyatakan perang terhadap kelompok ini. Deklarasi perang terjadi setelah Hazm menangkap dan menewaskan seorang komandan Jabhah Nusrah di provinsi Aleppo Suriah. Menurut seorang mujahidin Jabhah Nusrah asal Belanda, Hazm membunuh seorang komandan bernama Abu Isa Tabqa.

Selama akhir pekan, Jabhah Nusrah melancarkan serangan pada beberapa posisi Hazm di pedesaan Aleppo. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa Jabhah Nusrah mengambil alih "Brigade46, Meznaz, Kafar nouran, al-Mashtal, dan Ref al-Mohandsin" di Aleppo. Menurut SOHR, sekitar 80 orang tewas dalam pertempuran itu, 50 dari mereka adalah dari Hazm. Setelah kekalahan tersebut, Gerakan Hazm mengeluarkan pernyataan kemarin mengatakan bahwa kelompok mereka telah dibubarkan.

Dalam pernyataan yang sama, Hazm juga mengatakan bahwa pejuangnya akan bergabung dengan Jabhat al Shamiyya, atau front Levant. Front Levant adalah koalisi kelompok di Aleppo yang meliputi sekutu al Qaeda, Ahrar al Sham, dan Jaysh al Mujahidin dan Harakat al Nour Din al Zenki, serta kelompok-kelompok yang lebih kecil lainnya. Dua kelompok ini, Jaysh al Mujahidin dan Harakat al Nour Din al Zenki, sebelumnya telah didukung oleh Amerika Serikat dengan rudal anti-tank BGM-71 TOW.

Dalam sebuah pernyataan yang juga dirilis kemarin, Rabu (4/3/2015) Jabhah Nusrah mengatakan bahwa mereka akan "terus mengejar komandan dan pemimpin geng kriminal (bekas anggota Hazm) hingga mereka dapat menerima hukuman dari ketidakadilan dan penindasan mereka," menurut terjemahan SITE Intelligence Group.

Jabhah Nusrah melanjutkan dengan mengatakan bahwa afiliasi dengan Hazm bukan merupakan tindak pidana dan bahwa para pejuang Hazm harus kembali ke syariah atau pengadilan Islam untuk penghakiman.

Jabhah Nusrah juga menuntut Hazm untuk "Menyerahkan jenazah Syekh Abu Issa al Tabqa dan kedua bersaudara Abu al Jarrah dan Abu Malik al Homisiyin kepada pihak mereka" .

Selain itu, Jabhah Nusrah juga menuntut Hazm mengungkapkan nasib beberapa pejuang Jabhah Nusrah lainnya yang hilang.

Pada bulan Januari, Jabhah Nusrah merilis sebuah video di mana Hazm menargetkan warga sipil, serta menyiksa tahanan mereka.

Jabhah Nusrah menargetkan kelompok pemberontak lain yang didukung AS (sekutu barat) di masa lalu. November lalu, Jabhah Nusrah dan sekutunya yaitu Jund al Aqsa, kelompok yang sebagian besar terdiri dari para pejuang asing, menyerbu Suriah Revolusioner Front (SRF) di provinsi Idlib. Jabhah Nusrah menguasai markas SRF Deir Sonbol, dan memaksa pemimpin SRF, Jamaal Maarouf, melarikan diri. Jabhah Nusrah dan sekutunya juga menargetkan SRF hingga ke seluruh wilayah Jabal al Zawiya di Idlib.

Deddy | The Long War Journal | Jurniscom

Palestina : Israel adalah "Gangster"

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Israel melakukan "premanisme" pada hari Rabu (04/03/2015) atas keputusannya untuk menahan transfer lebih dari $ 100 juta per bulan dalam pendapatan pajak yang dikumpulkan atas nama Palestina.

Saat membuka pertemuan para pejabat senior Palestina, membahas hubungan dan kemungkinan untuk menunda koordinasi keamanan dengan Israel, Abbas menggambarkan langkah pajak tersebut sebagai provokasi.

"Bagaimana bisa mereka diizinkan untuk mengambil uang kita? Kita berhadapan dengan negara atau dengan gangster?" tanyanya pada pertemuan dewan pusat Organisasi Pembebasan Palestina, badan pembuat keputusan tertinggi kedua Palestina.

Israel mengumumkan pada bulan Januari untuk menghentikan transfer, dan mengatakan hal itu sebagai pembalasan atas keputusan Palestina karena mendaftar ke Mahkamah Pidana Internasional untuk menetapkan tuduhan kejahatan perang terhadap Israel.

Ini bukan pertama kalinya Israel menangguhkan pembayaran, yang meliputi sekitar dua pertiga dari anggaran Palestina, tapi di masa lalu biasanya hanya berlangsung beberapa minggu. Kali ini, kebijakan tersebut tidak mungkin berubah sampai setelah pemilu Israel pada 17 Maret, saat pemerintahan baru menjabat.

Sebanyak 140.000 PNS PA telah dipotong gajinya sekitar 40 persen dan terjadi protes di Ramallah, Bethlehem dan kota-kota lainnya di Tepi Barat.

"Bagaimana kita bisa membayar gaji?" tanya Abbas, menambahkan bahwa selain pendapatan pajak, Israel berutang gaji sebesar 1,8 miliar shekel ($ 450.000.000) yang belum dibayarkan kepada warga Palestina yang bekerja untuk bisnis di Israel.

Jika koordinasi keamanan diputuskan untuk ditunda, akan memiliki dampak langsung pada stabilitas di kota-kota Tepi Barat seperti Hebron, Nablus dan Jenin, di mana sering terjadi demonstrasi anti-penjajahan.

Selain tidak mentransfer pendapatan pajak, perusahaan listrik milik negara Israel telah memotong listrik untuk Nablus dan Jenin dalam 10 hari terakhir untuk menekan pembayaran sebesar $ 492.000.000 yang mereka katakan sebagai hutang pemerintah Palestina.

Awal pekan ini, militer Israel secara mengejutkan mengerahkan 13.000 tentara di Tepi Barat dalam latihan, menanggapi masalah keamanan yang meningkat.

Beberapa anggota PLO bertekad untuk menangguhkan koordinasi keamanan dengan segera.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom
 

 

 

Densus 88 Tangkap 2 Warga Poso, CIIA : "Cara Hard Power Tidak Akan Efektif"

POSO (Jurnalislam.com) – Pemerhati kontra-terorisme Harits Abu Ulya menilai upaya pemberantasan dengan cara hard-power (kekerasan) yang dilakukan oleh Densus 88 di Poso tidak akan efektif. Upaya itu, menurutnya, hanya akan menambah suasana teror terhadap masyarakat Poso. 

"Menurut saya, langkah Densus 88 dan personil Polri yang menggelar operasi hingga akhir Maret di Poso tidak akan efektif jika tidak dengan pendekatan humanis dan komprehensif," kata Harits dalam rilisnya kepada Jurniscom, Rabu (4/3/2015).

Menurut pantauannya di lapangan, hari ini Rabu (4/3/2015) Densus 88 kembali menangkap 2 orang yang diduga terkait kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Kedua orang itu ialah Anriyanto (27) warga desa Masamba dan Muliyadi alias Muli (25) warga kelurahan Ratulene, Kecamatan Poso Pesisir, Kabuapaten Poso. Keduanya ditangkap di desa Masamba. 

Berikut kronologis penangkapan dua warga Poso yang berprofesi sebagai petani tersebut versi The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) pimpinan Harits Abu Ulya.

Pukul 07.20 Wita,  3 unit mobil jenis Avanza warna hitam, putih dan merah yang digunakan oleh Anggota Densus 88,  tiba2 berhenti di depan rumah mertua Muliyadi yang terletak di dekat SDN Desa. Masamba (belakang Masjid Masamba). Lalu anggota Densus 88 langsung melakukan penyergapan terhadap Muliyadi dan langsung dibawah lari ke dalam  mobil.

Setelah anggota Densus 88 menangkap Muliyadi, tidak lama kemudian Andriyanto juga disergap oleh anggota Densus 88 di Jalan  Irigasi ketika Andriyanto hendak menuju ke sawahnya. Pukul 07.40 Wita, kedua terduga langsung dibawa ke Mapolda Sulteng Palu untuk pemerikasaan lanjutan.

Pukul 08.00 Wita, sekitar 15 Personil Densus 88 melakukan Patroli di sekitar Desa Masamba Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Ally | Jurniscom

Kesaksian Tokoh Salafi tentang Manhaj Thaliban

Jurnalislam.com – Telah banyak berkembang informasi yang salah tentang manhaj dan aqidah mujahidin Thaliban selama ini. Terutama sekali karena media musuh yang busuk senantiasa merusak citra mereka di mata dunia. Dan mirisnya, hari ini pencitraan buruk itu ikut serta dihembuskan oleh mereka yang mengaku sebagai yang paling bertauhid dan paling bermanhaj salaf. Dengan lancang mereka menuduh mujahidin Thaliban sebagai kelompok sesat karena bermanhaj sufi dan melakukan berbagai bid'ah yang munkar.

Untuk mengetahui pasti bagaimana sebenarnya manhaj Thaliban, mari kita menyimak wawancara yang dilakukan oleh majalah Al-Bayan dengan seorang tokoh gerakan Salafi Afghan Syeikh Ghulamullah, yang merupakan wakil Syaikh Jamilurrahman rahimahullah. Wawancara ini sangatlah adil untuk menjadi bayan dan bukti tentang manhaj yang diusung oleh Thaliban, karena kesaksian ini diberikan oleh sosok diluar Thaliban, bahkan notabene dari jama’ah Salafi yang memiliki banyak perbedaan dengan Thaliban.

Majalah Al Bayan:

Apakah anda mencermati perilaku Thaliban sejak hari pertama mereka menduduki Kabul?

Syaikh Ghulamullah:

Setelah beberapa bulan pasca Thaliban mengambil kendali kepemimpinan, mereka mengumumkan larangan kunjungan ke tempat-tempat ziarah (makam keramat dan lain sebagainya – red.), mereka mengatakan bahwa hal-hal semacam ini tidak diperbolehkan, dan orang-orang di Mazar E-Sharif mematuhi larangan mereka, di sana ada sebuah makam keramat yang diakui sebagai kuburan Ali Radhiyallahu Anhu.

Di Afghanistan, kuburan ini diberi nama “As-Sakhi” (murah hati – red.). Nama tersebut adalah julukan yang mereka berikan kepada kuburan itu, karena kuburan itu akan memberikan segala permintaan yang diajukan oleh siapapun orangnya. Kuburan itu didatangi oleh lelaki maupun perempuan, orang-orang cacat maupun buta, semuanya mengharapkan agar As-Sakhi mengabulkan permintaan mereka.

Ada sebuah adat di Afghanistan yang sudah ada semenjak sebelum saya lahir, yaitu pada hari pertama rasi bintang Aries yang juga dianggap sebagai hari raya Nouruz (hari pertama dalam penanggalan Hijri Syamsi), semua raja yang ada di Afghanistan harus mengangkat sebuah bendera yang mengatasnamakan tempat ziarah As-Sakhi, tujuan dari pengangkatan bendera ini adalah ketika bendera itu diangkat dan tidak jatuh, maka itu pertanda bahwa pemerintahannya tidak akan terguling, sedangkan jika bendera itu jatuh, maka itu menandakan bahwa pemerintahannya akan jatuh. Bertepatan dengan hari raya itu, biasanya akan ada pengumuman liburan selama 3 hari, semua orang akan datang berbondong-bondong ke tempat ziarah itu, sampai-sampai tidak ada yang mengalahkan keramaiannya kecuali keramaian Makkah pada saat ibadah haji diselenggarakan.

Thaliban memerintah di saat hari raya pengangkatan bendera ini hampir tiba, maka mereka mengumumkan bahwa ritual ini tidak disyariatkan dan tidak boleh dilakukan, dan ini adalah amalan yang bertentangan dengan ajaran islam dan tidak akan diselenggarakan setelah hari ini. Maka tidak ada yang bisa datang ke tempat ziarah itu sepanjang liburan 3 hari, liburan pun ditiadakan, dan siapa saja yang mencoba untuk membolos kerja pada 3 hari itu, maka ia akan diberhentikan dari pekerjaannya; jadi intinya mereka melarang kesyirikan tersebut.

Ini juga mereka lakukan di Kabul dan di seluruh wilayah Afghanistan, sebelumnya ada banyak kuburan yang selalu dikunjungi dan disembah-sembah, namun Thaliban membatasi waktu ziarah kubur setiap hari Kamis dari waktu zuhur hingga ashar, dan hanya ziarah yang disyariatkan saja yang diperbolehkan.

Mereka mengumumkan bahwa setiap orang yang menziarahi kuburan-kuburan itu dengan tujuan meminta pertolongan, meminta kesembuhan, atau menjadikannya perantara akan ditahan atau didera, atau bahkan dibunuh jika tidak mau bertaubat, ini yang terjadi setelah mereka berkuasa, pasca pemerintahan Burhanuddin Rabbani.

Majalah Al-Bayan:

Apakah anda merasakan pengalaman secara langsung dengan menyaksikan kondisi ini, atau anda hanya sekedar mendengar tentangnya saja?

Syaikh Ghulamullah:

Saya merasakan pengalaman secara langsung, di Kabul ada sebuah tempat ziarah yang bernama Syahid Syamsyirah, artinya adalah makam raja yang memiliki dua pedang. Makam itu sangat terkenal, menurut legenda, raja tersebut memerangi musuhnya dengan menggunakan dua pedang, dan ketika kedua pedangnya patah ia pun terbunuh dan dikebumikan di makam tersebut. Makam itu disembah dengan segala jenis cara penyembahan. Saya sendiri pernah masuk ke dalam lokasi makam itu, pada bebatuan dan dindingnya tercantum tulisan-tulisan syirik dan syair-syair kufur, ada sebuah tulisan berbahasa Pashtun di makamnya yang berbunyi; “tiada ampunan bagi kami, tiada kenikmatan dan tiada tempat meratap kecuali kepadamu.”

Saat itu saya datang ke Kabul dan berbicara dengan Syaikh Rabbani, saat itu hadir juga Syaikh Sami’ullah, saya katakan:

“Kalian mendeklarasikan pemerintahan islam, dan kalian mengatakan bahwa ini adalah republik islam, lalu mengapa kalian tidak menutup pusat-pusat kesyirikan itu?”

Maka Rabbani pun tertawa dan berkata:

“Wahai Syaikh, anda menginginkan pemerintahan islam secara otomatis, kalian harus sabar.”

Saya pun menimpali:

“Minimal harus ada badan penyelenggara amar makruf nahi mungkar, karena kalau tidak mereka (rakyat) akan mati dalam keadaan syirik, harus ada yang melarang mereka dari melakukan perbuatan-perbuatan syirik itu.”

Namun ia kembali tertawa dan berkata:

“Tidak ada pemerintahan islam yang tegak secara otomatis.”

Namun saya menyaksikan ketika Thaliban datang, mereka melarang semua hal (yang berbau kesyirikan) mereka mengeluarkan segala sesuatu yang ada di makam tersebut, mereka menutup pintunya dan melarang aktivitas ziarah kubur kecuali ziarah yang disyariatkan saja, mereka melarang para wanita untuk ziarah kubur secara mutlak. Sebelumnya di Peshawar, saya selalu mempropagandakan bahwa Thaliban adalah antek Amerika, sebelum saya datang ke Afghanistan, saya selalu memprovokasi siapa sebenarnya Thaliban itu? Saya juga selalu mengira bahwa mereka adalah antek Amerika dan antek Pakistan, ada juga rumor yang mengatakan bahwa mereka adalah para pemuja kuburan yang musyrik serta sekte khurafat Asy’ariyyah Maturidiyyah, semua itu saya dengarkan sebelum saya datang ke Afghanistan. Dan ketika saya masuk ke sana pun, saya masuk secara diam-diam, karena saya takut jika para pemuja kuburan itu membunuh saya!

Sejak awal saya memang berniat untuk mendatangi tempat ziarah Syahid Syamsyirah, dan saya masih meyakini bahwa Thaliban adalah para pemuja kubur, saya bergumam; saya ingin tahu kesyirikan apa saja yang bertambah di dalam kuburan itu. Namun sesampai di sana, saya mendapati gerbang makam itu tertutup, saat itu saya datang bersama 4 orang rekan yang semuanya berjenggot, lalu saya pun mengetuk pintu, seorang lelaki tua datang menghampiri pintu dan membukanya, namun raut mukanya tampak sedih.

Saya pun masuk ke dalam area makam sambil tetap mengenakan sandal, sebenarnya hal ini dilarang, akan tetapi kami bersikap acuh tak acuh, lelaki tua itu menyangka bahwa kami dari Thaliban sehingga ia hanya diam, saya masuk ke dalam namun saya tidak melihat ada spanduk-spanduk syirik dan segala sesuatu yang  berbau syirik bergantungan di sana, hanya ada sebuah spanduk yang isinya adalah sebuah hadits:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ

“Dulu saya melarang kalian untuk ziarah kubur maka (sekarang) ziarahlah kalian padanya karena sesungguhnya itu mengingatkan kematian”

Serta spanduk lain yang isinya seperti ini:

“Barangsiapa datang ke kuburan ini untuk bertawassul, meminta kesembuhan, atau memohon keberuntungan, maka ia akan dibunuh.”

Maka saya pun merasa gembira luar biasa dan berkata:

“Demi Allah ini lah yang dari dulu kami harapkan.”

Maka saya pun keluar dan bertanya kepada orang tua penjaga makam;

“kemana para pengunjung, spanduk-spanduk, dan kotak-kotak untuk nadzar? Di mana semuanya?”

Sekarang orang tua itu mengira bahwa saya adalah seorang pemuja kubur yang merasa sedih dengan apa yang terjadi pada kuburan itu, maka dia pun menjawab:

“Diam kamu, jika Thaliban mendengar perkataanmu tadi, mereka akan membunuhmu, mereka itu orang-orang kafir wahabi yang melarang hal-hal semacam ini.”

Maka saya pun merasa sangat gembira, setelah itu saya pun menasehati si orang tua, dan ketika dia sadar bahhwa pemikiran saya serupa dengan pemikiran Thaliban, ia tambah bersedih, dia berkata:

“Iya, mereka mengatakan seperti yang kau katakan.”

Di Kandahar ada sepotong kain perca yang diyakini milik Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, kain tersebut dibawa oleh seorang raja dari Bukhara bernama Ahmad Syah Abdali yang datang ke sana. Akhirnya kain itu disembah dengan berbagai macam cara, mulai dari perkataan, amalan, ritual, perbuatan sampai harta. Kain itu diletakkan di atas sebuah pasak yang dijaga dan di bawahnya diberikan tempat kosong, sehingga orang-orang yang datang pun melakukan thawaf mengelilinginya sambil mengharap berkah.

Ketika Thaliban menguasai Kandahar, mereka mengeluarkan kain perca itu dari tempatnya dan mengatakan kepada orang-orang;

“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kain tersebut milik Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, namun karena ada kemungkinan bahwa kain tersebut milik baginda, maka kami akan mengamankannya, tetapi kalian tidak diperbolehkan untuk melakukan thawaf mengelilinginya, serta bertawassul kepadanya.”

Jadi mereka melarang kegiatan tersebut dan menyimpan kain tersebut di tempat yang aman.

Saya sudah pernah bertemu dengan mereka, dan saya mendapati bahwa mereka adalah orang-orang yang baik wahai saudaraku. Demi Allah saya tidak pernah berbaiat kepada Thaliban, saya tidak pernah bekerja pada mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang sengaja mendatangkan saya ke sana, saya hanya ingin mengatakan kebenaran, karena seorang muslim harus mengungkapkan kebenaran tanpa melebihkan ataupun menguranginya.

Sampai di sini kesaksian dari wawancara ini.

Semoga kisah diatas bisa memperluas cakrawala wawasan kaum muslimin tentang siapa dan bagaimana Tahliban yang sebenarnya.

Wallahu a’lam bis shawab.

 

Zarqawi | Muqawamah.com | Jurniscom

Bom istisyhad Bunuh Milisi Syiah Houthi di Yaman Tengah

SANAA (Jurnalislam.com)  – Dua pembom istisyhad sedikitnya menewaskan dua milisi Houthi di Yaman tengah, pada hari Selasa (3/3/2015), sumber keamanan mengatakan.

Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu tetapi bom tersebut mirip dengan yang dilakukan oleh Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), salah satu faksi jihad yang memerangi Syiah Houthi.

Sumber mengatakan sedikitnya 15 anggota lain dari kelompok tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai Ansarullah, terluka dalam serangan di sebuah pusat pemuda yang berubah menjadi sebuah pos milisi Syiah di kota al-Baydah di pusat kota Yaman.

Peperangan telah menyebar dan berlangsung intensif di Yaman sejak Syiah Houthi didukung Iran menguasai ibu kota Sanaa pada 21 September dan menyebar ke selatan dan timur, merebut daerah Muslim Sunni dan mendapatkan perlawanan sengit dari Muslim Sunni.

Yaman semakin berada dalam kekacauan politik sejak bulan Januari setelah pemberontak Houthi merebut istana presiden dan memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Barat dan jajaran pemerintahannya untuk mengundurkan diri.

 

Deddy |Reuters | Jurniscom

Hamas Desak Mesir Ralat Label “Teroris”

PALESTINA (Jurnalislam.com) –  Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Selasa (03/03/2015) bahwa kelompoknya melakukan kontak dengan para pejabat Mesir dengan harapan dapat "meluruskan" putusan pengadilan Mesir baru-baru ini yang menunjuk Hamas sebagai "organisasi teroris."

"Hamas mengadakan kontak dengan pemerintah Mesir dengan harapan bisa meluruskan putusan pengadilan … yang merupakan kesalahan besar," kata Haniyeh pada upacara berkabung yang diadakan di Gaza untuk almarhum pendiri kelompok tersebut.

Dia melanjutkan untuk mencampakkan putusan pengadilan sebagai "penyimpangan dari posisi lama Mesir yang mendukung perjuangan Palestina."

Pihak berwenang Mesir belum mengomentari pernyataan Haniyeh.

Pada hari Sabtu, pengadilan Mesir menunjuk Hamas sebagai "organisasi teroris."

Langkah ini didasarkan tuduhan bahwa kelompok tersebut telah melakukan serangan teroris di Mesir melalui terowongan lintas perbatasan yang menghubungkan Semenanjung Sinai ke Jalur Gaza.

Pada bulan Maret tahun lalu, pengadilan yang sama melarang semua kegiatan Hamas di Mesir dan menutup kantor Hamas di Kairo.

Pada saat itu, pengadilan mengatakan larangan itu bersifat sementara sampai pengadilan lain – yang saat ini mencoba menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dengan dugaan "kolaborasi" dengan Hamas – menyampaikan putusan akhir.

Pada akhir Januari, pengadilan Mesir lain yang sama menyatakan Brigade Izzudine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, merupakan "organisasi teroris."

Sejumlah anggota Hamas menjadi terdakwa dalam dua pengadilan Morsi untuk tuduhan "spionase" dan "pembobolan penjara".

Media Mesir menyalahkan Hamas, sebuah cabang ideologi Ikhwanul Muslimin pimpinan Morsi, untuk serangkaian serangan mematikan terhadap pasukan keamanan yang dilakukan sejak Morsi digulingkan oleh tentara pada pertengahan 2013.

Hamas telah secara konsisten membantah tuduhan tersebut.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Mantan Penasehat Presiden Tunisia: Putusan Pengadilan Mesir Terhadap Hamas Sangat Berbahaya

TUNISIA (Jurnalislam.com) – Mantan penasehat Presiden Tunisia urusan internasional, Anwar al Gharbi mengkritik keras putusan pengadilan Mesir yang menempatkan Hamas sebagai organisasi teroris, menurutnya putusan tersebut sangat berbahaya, jika dialamatkan pada gerakan perlawanan yang berjuang meraih kedaulatan Palestina dan menghapus penjajahan.

Keputusan ini makin menambah kesulitan bagi Mesir, jika keputusan tersebut tak dihapus.

Al Gharbi menyebutkan, Selasa (03/03/2015) otoritas pengadilan di Mesir tak mampu menolak intervensi politik, dan pasti akan menjadi preseden buruk dan kesulitan dalam mensosialisasikannya.

Apa yang kami tahu, Hamas tak melakukan aktifitas yang mengganggu internal Mesir, maupun Negara Arab. Pemerintah Mesir juga tak mampu meyakinkan dunia atas putusan politik dan hukumnya yang menganggap jamaah Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Hingga sampai saat ini Mesir kesulitan mendapat pengakuan pemerintahan baru di forum internasional.

Seharusnya Mesir terus dalam satu barisan mendukung perjuangan Palestina, dan membantu perjuangan perlawanan Palestina, dan tidak menjadi penyambung lidah zionis, terutama setelah sejumlah Negara Eropa mengakui kedaulatan Palestina dan menghapus Hamas dari daftar organisasi teroris.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

Cucu Pahlawan KH. Zainal Musthofa : "Dulu Dijajah Jepang, Sekarang Dijajah Kemaksiatan"

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pondok Pesantren KH. Zainal Musthafa, KH. A. Thahir Fuad, menilai tantangan para pemimpin saat ini berbeda dengan zaman perjuangan dulu. Target bidiknya bergeser, bukan lagi musuh dalam artian sebenarnya. 

“Dulu dijajah Jepang, sekarang dengan berbagai kemaksiatan. Perlu ada upaya yang lebih optimal dalam memeranginya. Semua elemen masyarakat harus ikut andil. Pemerintah harus instrospeksi diri,” tutur cucu pahlawan nasional asal Tasikmalaya, KH Zainal Musthafa, usai mengikuti peringatan perjuangan sang kakek di Makam Pahlawan Sukamanah, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (25/2/2015).

Ia menegaskan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari para pejuang. Bukan hanya semangatnya, tapi juga pengorbanannya. Ia mencontohkan KH. Zainal Musthafa dan para santrinya mengorbankan jiwa, raga, dan hartanya demi meraih kemerdekaan. Mereka rela meninggalkan anak, istri dan orang tua, untuk membela kebenaran. 

“Saya kira yang sempurna itu tidak ada. Siapapun pemimpinnya, mereka harus tetap berjuang untuk kemanfaatan masyarakat,” jawab KH Thahir saat ditanya soal sosok pemimpin. Menurutnya, untuk mengatasi persoalan-persoalan Tasikmalaya perlu ada kerjasama berbagai elemen. 

Ally | Initasik | Jurniscom

Waketum FPI Ajak Umat Islam untuk Dorong Pemerintah Ambil Langkah Tegas Terhadap Syiah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Menanggapi penyerangan gerombolan penganut Syiah terhadap perumahan Az Zikra, Wakil ketua umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Shabri Lubis mengajak umat Islam untuk mendorong pemerintah untuk mengambil langkah tegas. 

Karena menurutnya, "Gesekan antara Sunni Syiah di Indonesia ini bukan bukan lagi masalah yang hanya konon katanya-konon katanya," tegasnya dalam acara Temu Pembaca Suara Islam di Masjid Abu Bakar Shidiq, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

"Ini sesuai dengan rekomendasi Kongres Umat Islam Indonesia di Yogyakarta baru-baru ini yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negeri mayoritas berpenduduk muslim dengan aqidah ahlusunnah wal jamaah," lanjut beliau.

Beliau mencontohkan Malaysia yang telah terlebih dahulu menyatakan diri sebagai negara Islam yang bermadzhab ahlusunnah wal jamaah.

"Sehingga yang diluar itu (ahlusunnah) diberikan pembatasan. Artinya silahkan hidup baik, normal, bagus, ibadah, berkeyakinan sesuai keyakinannya, tapi dilarang untuk menyebarkannya," ungkapnya.

Menurutnya, mencegah benturan yang lebih besar itu lebih baik daripada membiarkan pergerakan Syiah dengan alasan toleransi. "Kita ini udah terlalu bosan dengan tuntutan-tuntutan toleransi ini tapi untuk mengkebiri daripada ajaran Islam itu sendiri," tambahnya.

Istilah toleransi itu, lanjutnya, hanya dimanfaatkan sebagai senjata untuk melegalkan segala macam kejahatan dan kerusakan.

Reporter : Irfan | Editor : Ally | Jurniscom

Dr. Aid Al-Qarni: Penetapan Hamas Sebagai “Teroris” Adalah Provokasi, Sama Saja Sebut Israel Tetangga Baik

RIYADH (Jurnalislam.com) –  Tokoh pemikir Saudi, Dr. Aid Al-Qarni mengkritik keras putusan pengadilan Kairo yang menetapkan “Hamas” sebagai gerakan teroris, menurutnya keputusan tersebut sangat buruk, dan menyakiti setiap muslim dan mereka yang memiliki nurani di dunia.

Dalam keterangannya kepada Quds Press, Al-Qarni menyebutkan, “Penetapan Hamas sebagai organisasi teroris merupakan provokasi atau pendahuluan bagi operasi militer yang diperkirakan menyasar Gaza.”

Ditambahkannya, “Putusan tersebut merupakan aib yang sangat memalukan dalam sejarah peradilan modern yang kelam dan zalim, menuding Hamas dan Brigade Al-Qassam sebagai teroris, di saat yang sama menyebut “Israel” sebagai tetangga baik, pionir perdamaian dan utusan peradaban.”

Al-Qarni menyebutkan, “Putusan tersebut bisa jadi provokasi, atau upaya awal untuk menyerang Hamas, penjajah Israel telah mencoba menyerang Hamas dan kemudian mereka hidup dalam ketakutan, dan saat ini mereka ingin mendorong sekutunya untuk melakukan pembunuhan, penghancuran dan penyerangan terhadap saudara-saudara kita di Palestina.”

Al-Qarni berharap segenap pihak Arab dan pemimpinnya mengutuk putusan seperti ini. Rasa malu seharusnya mendorong Arab untuk mengecam putusan seperti ini, termasuk rakyat Mesir tak akan membiarkan putusan seperti ini berjalan.

Ditegaskan bahwa rakyat Mesir kerap kali berselisih dalam berbagai hal, namun untuk melawan penjajah “Israel” dan membebaskan Baitul Maqdis, mereka sepakat bersatu, pungkasnya.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom