Anugrah Syiar Ramadhan Pastikan Norma Keagamaan jadi Arus Utama Masyarakat

Anugrah Syiar Ramadhan Pastikan Norma Keagamaan jadi Arus Utama Masyarakat

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, KH Asrorun Niam Sholeh menyampaikan bahwa sebagai penerus cita-cita bangsa, pemuda harus dibekali dengan dasar kuat terkait dengan karakter dan keteladanan.

Pada sambutannya yang mewakili Kemenpora dalam acara Anugerah Syiar Ramadhan 2022, yang berlokasi di Auditorium TVRI, Senayan Jakarta Pusat, Kiai Niam menyebut inovasi dan kreativitas dapat diwujudkan sebagai tuntunan tuntunan melalui tontonan yang baik.

“Kegiatan Anugerah Syiar Ramadan merupakan bagian dari inisiasi Majelis Ulama Indonesia guna memastikan norma nilai keagamaan menjadi arus utama masyarakat, termasuk di dalamnya adalah media penyiaran,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Jumat (1/7/2022).

 

Menurut dia, KPI sebagai presentasi kekuatan publik berwenang untuk mengedukasi, mengawasi, serta memastikan bahwa media penyiaran di Indonesia memiliki tugas mencerdaskan dan membangun peradaban.

Lebih lanjut, Kiai Niam menuturkan dalam 4 tahun terakhir, Kementerian Pemuda dan Olahraga memandang bahwa komitmen kolaborasi dan sinergi untuk membangun peradaban melalui media penyiaran adalah satu keniscayaan.

Oleh sebab itu, melalui Anugerah Syiar Ramadhan 2022 yang merupakan hasil kolaborasi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Kementerian Agama (Kemenag) adalah bagian dari wujud komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam memberikan tuntunan melalui tontonan yang baik.

 

“Hadirnya konten siaran yang berisikan pesan-pesan peradaban dan kedamaian akan memberi rasa nyaman dan edukasi positif bagi para penonton, khususnya kaum muda,” katanya.

Kiai Niam juga berharap agar media penyiaran dapat menjadi sarana aktualisasi kaum muda untuk berkreasi dan berinovasi yang mampu berperan sebagai subjek tidak hanya sebatas objek kreativitas. (mui)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.