SANAA (Jurnalislam.com) – Setidaknya 35 orang tewas akibat bom mobil pada hari Rabu (7/1/2015) pagi di luar akademi polisi di ibukota Sanaa, seorang perwira senior polisi mengatakan.
Bom itu meledak saat sekelompok calon mahasiswa berkumpul untuk mendaftar di akademi tersebut.
Kepala polisi Sanaa, Abdel-Aziz al-Qudsi, mengatakan bahwa 68 orang lainnya terluka, menurut situs Kementerian Dalam Negeri.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, namun pemerintah biasanya menyalahkan serangan tersebut pada Al-Qaeda, yang baru-baru ini melakukan serentetan serangan terhadap aparat keamanan Yaman.
Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi, mengutuk "semua bentuk terorisme" dan bersumpah untuk membawa penyerang ke pengadilan.
Parlemen Yaman juga mengecam pemboman itu, menyerukan kepada semua warga Yaman untuk bergabung dengan perang melawan terorisme, kekerasan dan ekstremisme.
Yaman tetap berada perang sejak penggulingan Presiden Ali Abdullah Saleh pada tahun 2012.
Pemberontak Syiah Houthi baru-baru ini mengambil alih Sanaa dan sejak saat itu mencoba untuk memperluas pengaruhnya ke bagian lain negara.
Pergerakan pemberontak Syiah Houthi tersebut mendapatkan perlawanan dari muslim Sunni lokal dan Al-Qaeda, yang aktif di Yaman.
Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom