KABUL (Jurnalislam.com) – Pemerintah Afghanistan pada hari Ahad (6/1/2019) mengatakan hanya akan menghadiri konferensi perdamaian yang diusulkan di Arab Saudi jika ada jaminan untuk pembicaraan tatap muka dengan Taliban.
Syed Ehsani Tahiri, juru bicara Dewan Perdamaian Tinggi, sebuah badan pemerintah yang ditugasi untuk mencapai perdamaian dengan para pejuang Taliban, mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintah Kabul belum menerima tanggal akhir untuk usulan perundingan tentang perdamaian di Jeddah.
“Kami tidak ingin pengalaman Abu Dhabi berulang,” katanya, merujuk pada perundingan serupa yang diselenggarakan oleh UEA tahun lalu di mana Taliban bertemu dengan perwakilan dari AS, Pakistan, Arab Saudi dan UEA, tetapi menolak untuk menemui delegasi tamu dari Afghanistan.
“Kami telah menyarankan pemerintah untuk tidak menghadiri pertemuan Jeddah kecuali ada jaminan untuk pembicaraan tatap muka dengan Taliban,” kata Tahiri.
Baca juga:
-
Taliban Rilis Video Latihan Pasukan Komando
-
Dinilai Membuahkan Hasil Positip, Begini Pembicaraan Langsung Taliban dengan AS
-
Mengejutkan Ribuan Pejuang Asing Gabung ke Taliban
-
Kendaraan Lapis Baja AS Dihajar Bom Taliban, Sejumlah Pasukan Tewas
Akhir pekan ini, delegasi dari Dewan Perdamaian Tinggi akan mengunjungi Pakistan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan perdamaian.
Namun Taliban menjuluki usulan konferensi Jeddah tersebut sebagai kelanjutan dari pembicaraan Abu Dhabi. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara kelompok itu, Zabihullah Mujahed, para mujahid telah bersumpah untuk tidak bertemu dengan delegasi pemerintah Afghanistan.