Afghanistan Damai dan Tenang Kecuali di Bandara Kabul

Afghanistan Damai dan Tenang Kecuali di Bandara Kabul

KABUL(Jurnalislam.com)– Taliban memperingatkan akan ada konsekuensi jika Amerika Serikat dan sekutunya memperpanjang kehadiran pasukan mereka di Afghanistan melampaui batas waktu minggu depan, karena mengakibatkan kekacauan warga yang terus membanjiri bandara Kabul.

Kembalinya Afghanistan ke tangan Taliban akhir pekan lalu mengejutkan negara-negara Barat, hanya ada waktu dua pekan sebelum batas waktu 31 Agustus yang telah disepakati bagi semua pasukan asing untuk sepenuhnya menarik diri dari negara itu.

Sebaliknya, ribuan tentara asing telah dikerahkan kembali untuk mengatur pengangkutan warga asing dan warga Afghanistan yang panik dan takut akan terjadi pembalasan sebab mereka telah bekerjasama dengan AS, mereka ingin keluar dari Afghanistan yang kini telah dikuasai Taliban.

“Jika AS atau Inggris meminta waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Sky News, Senin (23/8/2021).

“Tinggal melebihi tenggat waktu yang disepakati akan menjadi memperpanjang pendudukan”, imbuhnya.

Terburu-buru untuk meninggalkan Kabul telah memicu insiden yang mengerikan serta menewaskan sedikitnya delapan orang, beberapa tewas tertimpa sementara setidaknya satu orang tewas setelah jatuh dari pesawat yang sedang terbang.

Taliban yang telah mengadakan pembicaraan dengan para tetua dan politisi untuk membentuk pemerintahan, mengecam evakuasi tersebut.

“Amerika, dengan segala kekuatan dan fasilitasnya telah gagal menertibkan bandara,” kata pejabat Taliban Amir Khan Mutaqi.

“Ada kedamaian dan ketenangan di seluruh negeri, tetapi kekacauan hanya ada di bandara Kabul.” tegasnya.

Di jalan-jalan ibu kota, Taliban memang telah berhasil mewujudkan ketenangan, dengan angkatan bersenjata mereka berpatroli di jalan-jalan dan menjaga pos-pos pemeriksaan.

Secara visual, Taliban juga berusaha untuk mencap otoritas mereka, memastikan bendera nasional tiga warna diganti dengan bendera putih mereka.

Di pinggir jalan kota Kabul pada akhir pekan, para pemuda tampak menjual bendera Taliban, yang bertuliskan teks hitam kalimat tauhid dan nama resmi rezim ‘Imarah Islam Afghanistan’.

“Tujuan kami adalah untuk menyebarkan bendera Imarah Islam di seluruh Afghanistan,” kata penjual Ahmad Shakib, yang juga mahasiswa jurusan ekonomi di sebuah universitas. (Bahri)

Sumber: The New Arab

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.