JALUR GAZA (jurnalislam.com)โ Dari setiap 16 warga Palestina yang gugur di Jalur Gaza sejak Israel membatalkan gencatan senjata pada 18 Maret lalu, hampir 15 di antaranya adalah warga sipil. Data ini terungkap dalam laporan terbaru Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED), sebuah lembaga independen yang melacak kekerasan bersenjata di seluruh dunia.
ACLED mengumpulkan data korban dari berbagai sumber, termasuk laporan militer Israel, pernyataan Hamas, media lokal maupun internasional, serta organisasi hak asasi manusia.
Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 2.100 pejuang sejak pertengahan Maret. Namun, temuan ACLED menunjukkan jumlah sebenarnya hanya sekitar 1.100 orang, yang mencakup tokoh politik Hamas dan pejuang kelompok perlawanan lainnya.
Menurut ACLED, operasi militer Israel saat ini โlebih didorong oleh kepentingan politik dan ideologi domestikโ ketimbang rencana realistis untuk membebaskan tawanan atau mencapai stabilitas jangka panjang. Bantuan persenjataan dari sekutu Israel, sebut laporan itu, justru memperparah penderitaan warga sipil tanpa memaksa kelompok perlawanan Palestina untuk menyerah.
๐ฅ๐ถ๐ฏ๐๐ฎ๐ป ๐ฆ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐จ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ฎ, ๐๐ป๐ณ๐ฟ๐ฎ๐๐๐ฟ๐๐ธ๐๐๐ฟ ๐๐ฎ๐๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ฐ๐๐ฟ
Sejak 18 Maret, Israel telah melancarkan lebih dari 3.500 serangan udara di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 9.500 warga Palestina, sebagian besar merupakan warga sipil. ACLED mencatat, sedikitnya 40 komandan dan pejuang penting Hamas gugur dalam periode tersebut, termasuk Mohammed Sinwar.
Serangan Israel juga menargetkan infrastruktur Gaza, menghancurkan lebih dari 230 gedung pemerintah serta melumpuhkan jaringan listrik, air, fasilitas kesehatan, hingga sekolah-sekolah.
๐ช๐ฎ๐ฟ๐ด๐ฎ ๐๐๐ด๐๐ฟ ๐ฆ๐ฎ๐ฎ๐ ๐ ๐ฒ๐ป๐ฐ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐๐๐ฎ๐ป
ACLED juga mengungkapkan bahwa lebih dari 1.300 warga Palestina gugur saat berusaha mendapatkan bantuan sejak akhir Mei hingga 12 September. Insiden itu banyak terjadi di sekitar pusat distribusi bantuan Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS dan Israel. Mayoritas korban jatuh akibat tembakan tentara Israel.
Pengiriman bantuan yang tidak terorganisir membuat situasi semakin kacau. Kotak-kotak bantuan diletakkan di area terbuka, sementara ribuan warga yang kelaparan berdesakan ketika gerbang distribusi hanya dibuka sebentar.
Meski Israel kerap menuduh Hamas menjarah atau mengalihkan bantuan kemanusiaan, ACLED menegaskan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Justru jika Hamas benar melakukannya, menurut laporan itu, reputasi mereka di mata rakyat Gaza akan rusak.
Laporan ACLED ini dirilis pada Rabu (17/9) di tengah invasi Israel yang semakin brutal di Kota Gaza, yang disertai penghancuran sistematis wilayah permukiman penduduk. (Bahry)
Sumber: ACLED