NEW YORK (jurnalislam.com)– Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan kembali komitmennya untuk menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen dalam waktu satu tahun setelah berakhirnya genosida Israel di Gaza.
Berbicara secara daring melalui video pada sebuah konferensi internasional tentang Palestina di New York, Senin (22/9), Abbas menyampaikan bahwa rakyat Palestina menginginkan sebuah negara yang didasarkan pada pluralisme dan peralihan kekuasaan secara damai.
“Kami mendesak negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk mengambil langkah ini,” ujarnya, seraya menekankan pentingnya dukungan internasional terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Abbas sendiri termasuk di antara 80 pejabat Palestina yang visa AS-nya dicabut oleh Departemen Luar Negeri. Hal itu membuat mereka tidak dapat menghadiri langsung pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini.
Pidato Abbas datang di tengah menguatnya momentum pengakuan Palestina di forum internasional, setelah sejumlah negara Eropa dan sekutu Barat mengumumkan dukungan resmi bagi kemerdekaan Palestina meskipun mendapat tentangan keras dari Israel dan Amerika Serikat. (Bahry)
Sumber: TRT