Mesir dan Qatar Dorong Kesepakatan Gencatan Senjata, Amnesty Tuding Israel Sengaja Lapar­kan Gaza

Mesir dan Qatar Dorong Kesepakatan Gencatan Senjata, Amnesty Tuding Israel Sengaja Lapar­kan Gaza

KAIRO (jurnalislam.com)– Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, yang pada Senin (18/8/2025) meninjau perbatasan Rafah dengan Gaza, menegaskan bahwa kunjungan Perdana Menteri Qatar bertujuan untuk memperkuat upaya bersama menekan Israel dan Hamas agar segera mencapai kesepakatan gencatan senjata.

“Situasi lapangan saat ini di luar imajinasi,” kata Abdelatty, merujuk pada kondisi kemanusiaan lebih dari dua juta penduduk Gaza yang kian memburuk. Badan-badan PBB dan organisasi kemanusiaan telah berulang kali memperingatkan adanya krisis besar di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan resmi, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi bersama PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menegaskan penolakan terhadap pendudukan kembali Jalur Gaza maupun pengusiran warga Palestina. Keduanya juga menekankan pentingnya upaya diplomasi untuk segera mewujudkan gencatan senjata.

𝗞𝗿𝗶𝘁𝗶𝗸 𝗔𝗸𝗮𝗱𝗲𝗺𝗶𝘀𝗶

Abdullah Al-Arian, profesor sejarah Universitas Georgetown di Qatar, menilai kunjungan pejabat tinggi Qatar ke Mesir mencerminkan keseriusan upaya diplomatik. Namun, menurutnya, hambatan utama tetap pada “kurangnya kemauan politik Israel.”

“Israel terus melanjutkan genosida ini dan membawanya ke tingkat yang baru, mengerikan, dan belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya kepada Al Jazeera.

Al-Arian menambahkan, sejarah menunjukkan genosida jarang berakhir melalui negosiasi, melainkan melalui tekanan eksternal atau intervensi internasional. “Dan itu belum terjadi,” tegasnya.

𝗔𝗺𝗻𝗲𝘀𝘁𝘆 𝗜𝗻𝘁𝗲𝗿𝗻𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹: 𝗜𝘀𝗿𝗮𝗲𝗹 𝗦𝗲𝗻𝗴𝗮𝗷𝗮 𝗟𝗮𝗽𝗮𝗿­𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗮𝘇𝗮

Pada hari yang sama, Amnesty International menuding Israel memberlakukan “kebijakan yang disengaja” untuk membuat warga Gaza kelaparan. Tuduhan itu diperkuat dengan kesaksian warga Palestina yang mengungsi serta laporan tenaga medis yang merawat anak-anak kekurangan gizi.

“Israel sedang melakukan kampanye kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza yang diduduki,” demikian pernyataan Amnesty.

PBB dan komunitas internasional pun berulang kali mengecam Israel karena terus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda perang tersebut. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan