TEL AVIV (jurnalislam.com)– Angkatan Bersenjata Yaman (YAF), sayap militer dari kelompok Houthi. Dalam pernyataan resmi pada Jumat, 23 Mei 2025, YAF menyatakan bahwa mereka telah menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dengan rudal balistik hipersonik – serangan ketiga dalam waktu 24 jam terhadap bandara utama Israel itu.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas… Pasukan rudal melakukan operasi militer efektif yang menargetkan Bandara Lod, yang dikenal di Israel sebagai Bandara Ben Gurion, dengan rudal balistik hipersonik,” demikian bunyi pernyataan resmi YAF.
YAF menyatakan serangan tersebut berhasil mencapai target dan menyebabkan “jutaan kawanan Zionis perampas melarikan diri ke tempat perlindungan”, serta mengacaukan lalu lintas udara di bandara.
Pada Jumat pagi, sirene serangan udara meraung di seluruh Tel Aviv. Tentara Israel mengklaim rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara mereka. Dua serangan sebelumnya pada Kamis sore dan pagi hari juga diklaim berhasil digagalkan oleh Tel Aviv.
Namun, ketegangan yang terus meningkat ini telah berdampak besar pada aktivitas penerbangan internasional. Sejumlah maskapai besar dunia memutuskan menghentikan operasionalnya ke Israel karena alasan keamanan.
𝗕𝗮𝗻𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗗𝗶𝘁𝘂𝘁𝘂𝗽, 𝗠𝗮𝘀𝗸𝗮𝗽𝗮𝗶 𝗖𝗮𝗯𝘂𝘁
YAF diketahui mulai menyerang Bandara Ben Gurion secara intensif sejak awal Mei, bahkan sempat mengklaim telah mengenai fasilitas itu secara langsung. Mereka juga memperingatkan bahwa bandara tersebut tidak lagi aman untuk penerbangan internasional.
Akibatnya, beberapa maskapai besar dunia menghentikan layanan mereka:
– Lufthansa Group dan ITA Airways Italia memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv hingga 8 Juni.
– Air Seychelles membatalkan seluruh penerbangan ke Israel untuk bulan Juni dan Juli.
– CEO Ryanair, Michael O’Leary, menyatakan bahwa pihaknya mulai kehilangan kesabaran dan mempertimbangkan menarik pesawat dari rute Israel.
– Maskapai besar lainnya seperti Air India, Air Canada, United Airlines, dan British Airways juga menangguhkan penerbangan hingga akhir Juli.
𝗕𝗹𝗼𝗸𝗮𝗱𝗲 𝗣𝗲𝗹𝗮𝗯𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗶𝗳𝗮
Tidak hanya menyerang bandara, YAF pada 20 Mei juga mengumumkan pemblokadean terhadap pelabuhan Haifa, salah satu pelabuhan utama di Israel utara.
“Semua perusahaan dengan kapal di pelabuhan ini atau yang akan menuju ke sana diberitahu bahwa pelabuhan tersebut telah dimasukkan dalam bank target,” tegas pernyataan YAF.
Langkah Yaman ini disebut sebagai respons terhadap eskalasi kekerasan Israel di Jalur Gaza, dan menjadi bagian dari strategi mereka mendukung perjuangan Palestina di tengah agresi militer yang terus berlangsung.
Sumber: Cradle