Mantan Presiden AS Joe Biden Derita Kanker Prostat Agresif

Mantan Presiden AS Joe Biden Derita Kanker Prostat Agresif

WASHINGTON (jurnalislam.com)– Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat atas cinta dan dukungan yang diberikan usai dirinya didiagnosis menderita kanker prostat agresif. Pengumuman ini disampaikan Biden pada Senin (19/5) melalui akun media sosialnya, menyusul laporan dari kantornya akhir pekan lalu.

“Terima kasih telah mengangkat kami dengan cinta dan dukungan,” tulis Biden dalam unggahannya di platform X, seraya membagikan foto dirinya bersama sang istri, Jill Biden.

“Kanker menyentuh kita semua. Seperti banyak dari Anda, Jill dan saya telah belajar bahwa kita menjadi lebih kuat di tempat-tempat yang hancur,” tambahnya, mengenang kembali perjuangan keluarganya saat kehilangan putra mereka, Beau Biden, akibat kanker pada tahun 2015.

Menurut pernyataan resmi, Biden didiagnosis pada Jumat (16/5) setelah mengalami gejala pada saluran kemih. Pemeriksaan lebih lanjut menemukan adanya nodul di prostat. Dokter menyatakan bahwa meskipun jenis kanker ini tergolong agresif dan telah menyebar ke tulang, sel kanker tersebut masih merespons terhadap terapi hormon, sehingga pengobatan tetap bisa dijalankan secara efektif.

Presiden AS saat ini, Donald Trump, yang kerap mengkritik Biden dalam pernyataan politiknya, turut menyampaikan simpati.

“Kami menyampaikan harapan terbaik dan terhangat kami kepada Jill dan keluarga, dan kami mendoakan Joe agar cepat pulih dan sukses,” tulis Trump, 78 tahun, di platform Truth Social.

Kanker prostat merupakan jenis kanker paling umum di kalangan pria. Data dari American Cancer Society menunjukkan bahwa satu dari delapan pria di Amerika Serikat akan didiagnosis kanker prostat sepanjang hidup mereka. Meski bisa diobati jika terdeteksi dini, kanker ini merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor dua terbanyak pada pria di AS.

Pengobatan umum untuk kanker prostat meliputi terapi hormon yang bertujuan mengecilkan tumor dan memperlambat penyebaran sel kanker. Namun, terapi ini bukanlah metode penyembuhan total. (Bahry)

Sumber: Alarabiya

Bagikan