Peta Rawan Bencana Sebagai Acuan Daerah Kembangkan Wilayah

Peta Rawan Bencana Sebagai Acuan Daerah Kembangkan Wilayah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya telah membuat peta kawasan rawan bencana (KRB) geologi sebagai acuan pemerintah daerah dalam mengembangkan wilayahnya.

“Perlu kami tekankan bahwa peta KRB ini sudah diinformasikan ke daerah. Peta KRB ini menjadi acuan dalam pengembangan suatu wilayah,” katanya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Potensi dan Mitigasi Kebencanaan” di Gedung Auditorium BMKG, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Menurutnya, secara umum pihak Badan Geologi ESDM dan instansi akan terus menggalakkan sosialisasi di daerah rawan seperti pantai barat Sumatera.

Hendra Gunawan menerangkan, pihak PVMBG Badan Geologi menerapkan strategi mitigasi secara umum, dengan mengidentifikasi potensi, menganalisis lalu dari situ dibuatkan peta kawasan rawan bencana.

“Kami membuat peta bencana, bisa dilihat dari website Badan Geologi, di sini bisa dilihat update data teknis dari longsor erupsi gunung berapi. Badan Geologi  juga bekerja sama dengan BMKG. Di samping web kami juga membuat juga network application dan bisa di-download di Google Play,” jelas Hendra.

Sejauh ini, Badan Geologi telah memetakan daerah rawan gempa bumi maupun gunung berapi di seluruh Indonesia. Secara statistik yang dihimpun oleh lembaga ini dari tahun 1990-an sampai 2004 ini banyak kegempaan melanda di wilayah timur, tapi setelah tahun 2004 jumlah kegempaan terbanyak bergeser ke barat.

Adapun, potensi rawan erupsi gunung berapi, pihak Badan Geologi terus menerus memonitor 70 dari 127 gunung api aktif yang terbentang dari barat hingga timur Indonesia.

Badan Geologi melakukan hal ini sebagai bagian dari mitigasi bencana geologi seperti gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Pemetaan kawasan rawan bencana untuk mengurangi jumlah korban dan kerusakan infrastruktur.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses