AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 17 tentara Afghanistan bentukan AS telah tewas dalam serangan Taliban di dua pos militer di Afghanistan barat, kata beberapa pejabat, Aljaeera melaporkan, Ahad (14/10/2018).
Taliban (Imarah Islam Afghanistan) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dimulai Sabtu malam di distrik Pusht Rod provinsi Farah dan berlanjut hingga Ahad. Serangan terjadi sepekan sebelum pemilih memberikan suara mereka dalam pemilihan parlemen di seluruh negara yang dilanda perang itu.
Serangan itu melibatkan “sejumlah besar pasukan Taliban”, menurut kepala dewan provinsi Farah, Farid Bakhtawar.
Sedikitnya 11 tentara Afghanistan ditangkap dan empat lainnya terluka dalam serangan semalam, kata pejabat setempat.
Baca juga: AS Mohon Taliban Hadiri Pembicaraan Damai Afghanistan
Juru bicara departemen pertahanan Ghafoor Ahmad Jawed mengatakan bala bantuan telah dikirim ke daerah itu.
“Taliban juga menderita kerugian,” tambah Jawed.
Para pejuang Taliban menyita senjata dan kendaraan lapis baja selama serangan itu, kata anggota dewan provinsi Dadullah Qaneh.
Di provinsi selatan Zabul, kepala polisi distrik Mizan tewas dalam bentrokan dengan pejuang Taliban pada Sabtu malam, gubernur provinsi, Rahmatullah Yarmal, mengatakan.
Kekerasan telah meningkat dalam bulan-bulan menjelang pemilihan parlemen 20 Oktober, dengan ratusan orang terbunuh atau terluka.
Baca juga: Taliban Serbu Distrik Sayyidabad, Tempat Dimana 38 Tentara AS Tewas
Pada hari Sabtu, sebuah sepeda motor yang membawa bahan peledak diledakkan di antara para pendukung Nazifa Yousefibek, seorang kandidat wanita untuk provinsi timur laut Takhar, menewaskan 22 orang dan melukai 36 orang – kebanyakan warga sipil.
Dan di provinsi barat Herat, dua pria bersenjata menyerang kantor kampanye seorang kandidat di distrik Injeel, menewaskan dua orang, kata juru bicara gubernur provinsi Jailani Farhad.
Sampai saat ini belum ada yang bertanggung jawab atas serangan jelang pemilu.
One thought on “Dua Pos Militer Diserang Taliban, 17 Pasukan Bentukan AS Tewas”