Rabu, 12 Rajab 1447 / 31 Desember 2025
Search for:
  • Beranda
  • Berita
    NasionalInternasionalFeature
  • Artikel
    AnalisaKolomOpini
  • Khazanah
    IslamasterIslamophobiaKomunitasMuallafPesantrenHikmah
  • Syariah
    AqidahEkonomiFiqhAkhlaqSiyasah
  • Jejak Islam
    Jejak Islam BangsaJejak Islam Dunia
  • Muslimah
  • Keluarga
  • Jurnalislam TV
  • InfoGrafik

Erdogan: Bashar Assad Teroris, Masa Depan Suriah Tidak Bisa Berlanjut Dengannya

28 Des 2017 07:38:45
Erdogan: Bashar Assad Teroris, Masa Depan Suriah Tidak Bisa Berlanjut Dengannya

TUNISIA (Jurnalislam.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu (27/12/2017) menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai seorang teroris dan mengatakan bahwa upaya perdamaian Suriah tidak mungkin berlanjut dengan adanya Assad.

Erdogan mengeluarkan komentarnya tersebut saat berada di Tunis untuk menandatangani perjanjian utama bersama dengan 10 menteri pemerintah dan lebih dari 150 pengusaha dalam perjalanan baru-baru ini yang juga membawanya ke Chad dan Sudan.

Kementerian luar negeri Suriah dengan cepat menanggapi dengan menuduh Erdogan sendiri mendukung kelompok-kelompok oposisi yang memerangi Assad dalam perang Suriah.

Pada awal perang, Turki menuntut penggulingan Assad dari kekuasaan dan mendukung oposisi yang berjuang untuk menggulingkan Assad. Namun Turki telah mengurangi tuntutannya sejak mulai bekerja dengan sekutu Assad, Rusia dan Iran, untuk sebuah resolusi politik.

Putaran Kedelapan Perundingan Damai Suriah, Oposisi: Hapus Assad dalam Daftar Pemilihan Baru

“Assad jelas merupakan teroris yang telah melakukan terorisme negara,” kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi bersama rekannya dari Tunisia Beji Caid Essebsi di Tunis, lansir Middle East Eye.

“Tidak mungkin untuk maju bersama Assad. Bagaimana kita bisa merangkul masa depan dengan seorang presiden Suriah yang telah membunuh hampir satu juta warganya?” katanya, dalam beberapa komentar terberatnya selama berpekan-pekan.

Meskipun Turki telah lama menuntut penghapusan Assad, saat ini perhatian Turki atas Suriah lebih terfokus pada ancaman dari pasukan Kurdi yang mereka anggap sebagai sekutu Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mereka katakan telah membentuk “koridor teror” di wilayah perbatasan selatan Turki.

Rezim Syiah Assad Bunuh 20.919 Perempuan dari 24.700 Wanita yang Tewas di Suriah

Turki mengatakan milisi YPG Kurdi Suriah, yang dinilai Ankara sebagai perpanjangan kelompok terlarang PKK yang telah beroperasi di Turki tenggara sejak tahun 80an, tidak dapat diundang ke perundingan damai Suriah di ibukota Kazakhstan, Astana.

YPG adalah elemen utama dalam sebuah kekuatan yang telah dibantu Washington dengan pelatihan, senjata, dukungan udara dan bantuan penasihat lapangan dalam pertempuran melawan kelompok Islamic State (IS). Dukungan AS telah membuat marah Ankara, sekutu NATO Washington.

Meskipun memiliki perbedaan dengan Rusia dan Iran, Turki telah bekerja dengan dua kekuatan tersebut dalam mencari solusi politik di Suriah.

Tiga kekuatan tersebut memperantarai kesepakatan untuk mengatur dan memantau “zona de-eskalasi” untuk mengurangi pertempuran antara kelompok oposisi dan pasukan rezim Suriah di provinsi Idlib yang dikuasai faksi-faksi jihad Suriah.

“Kami tidak dapat mengatakan bahwa Assad akan menangani hal ini. Tidak mungkin Turki menerima ini. Suriah Utara telah diserahkan sebagai koridor teror. Tidak ada perdamaian di Suriah dan perdamaian tidak akan datang bersama Assad,” kata Erdogan.

Kantor berita rezim Syiah Suriah SANA mengutip sebuah sumber kementerian luar negeri mengatakan bahwa Erdogan “terus menyesatkan opini publik Turki dengan bualan yang biasa ia katakan dalam usaha untuk membebaskan dirinya dari kejahatan yang telah dilakukannya terhadap warga Suriah melalui dukungan yang terus berlanjut kepada berbagai kelompok oposisi di Suriah.”

Selama kunjungannya ke Tunis, Erdogan juga menandatangani kesepakatan mengenai pertahanan, investasi dan lingkungan.

Bahas Yerusalem dengan Erdogan di Turki, Putin Perintahkan Pasukan Rusia Mundur dari Suriah

“Kami menegaskan keinginan kedua negara untuk memperkuat kerjasama … dengan mempertimbangkan keadaan yang mempengaruhi Tunisia,” kata Essebsi.

Pemimpin Tunisia itu kemudian memuji “pemahaman yang ditunjukkan oleh presiden Turki mengenai keadaan ini.”

Ketidakseimbangan perdagangan Tunisia telah meningkat pesat, mencapai $ 649 juta dalam 10 bulan pertama tahun 2017, dan negara tersebut telah mengembalikan bea cukai pada produk tertentu yang diimpor dari Turki.

Awal bulan ini, dalam sebuah langkah yang mengejutkan dan membuat marah banyak politisi Tunisia, Uni Eropa mencantumkan negara tersebut sebagai surga pajak.

“Turki mendukung Tunisia di masa-masa sulit,” kata Erdogan. “Perkembangan Tunisia adalah pengembangan Turki.”

Bagikan

BERITA TERKAIT:

  • Bashar al-Assad Melarikan Diri, HTS Kuasai Ibu Kota Suriah
  • Mantan Pemimpin Suriah Bashar al-Assad Diberi Suaka di Rusia
  • Suriah Resmi Tutup Kamp Rukban, Ribuan Pengungsi…
  • Menlu Turki: Israel dan AS Kompak Tolak Penggulingan…
  • Jaksa Prancis Ajukan Surat Perintah Penangkapan Baru…
  • Masa Depan Hamas setelah Wafatnya Ismail Haniyah
  • Hamas Perluas Kendali di Gaza di Tengah Mandegnya…
  • Masa Depan Gaza di Meja PBB: Draf AS vs Draf Rusia,…
  • Erdogan: Hamas adalah Pejuang Melindungi Palestina,…
  • Erdogan Bela Hamas: Mereka Pejuang Palestina, Bukan Teroris
  • AS Cabut Status Teroris Hayat Tahrir al-Sham,…
  • Operasi Badai Al Aqsha Berlanjut, Jumlah Tentara…
Dukung Kami
Kategori : Internasional

Tags : bashar al asaad Erdogan Konflik Suriah

Dukung Kami

Opini

Bencana Belum Usai, Kepada Siapa Rakyat Berharap

Bencana Belum Usai, Kepada Siapa Rakyat Berharap

29 Des 2025 22:51:05
Kemandirian dan Martabat Bangsa

Kemandirian dan Martabat Bangsa

19 Des 2025 14:45:39
Generasi di Tengah Puing: Potret Kegagalan Negara Pasca Bencana?

Generasi di Tengah Puing: Potret Kegagalan Negara Pasca Bencana?

19 Des 2025 14:43:09
Gen Z di Era Digital dan Urgensi Mengembalikan Paradigma Islam

Gen Z di Era Digital dan Urgensi Mengembalikan Paradigma Islam

15 Des 2025 09:01:11

Internasional

BREAKING NEWS: Hamas Konfirmasi Syahidnya Abu Ubaidah

BREAKING NEWS: Hamas Konfirmasi Syahidnya Abu Ubaidah

29 Des 2025 22:47:43
Israel Rampas Tanah Palestina di Nablus, Tebangi 150 Pohon Zaitun untuk Perluas Permukiman Ilegal

Israel Rampas Tanah Palestina di Nablus, Tebangi 150 Pohon Zaitun untuk Perluas Permukiman Ilegal

29 Des 2025 08:16:44
Ketegangan Meningkat antara Netanyahu dan Tim Inti Trump, AS Frustrasi atas Mandeknya Gencatan Senjata Gaza

Ketegangan Meningkat antara Netanyahu dan Tim Inti Trump, AS Frustrasi atas Mandeknya Gencatan Senjata Gaza

29 Des 2025 08:14:53
Pemimpin BJP Diduga Serang Wanita Kristen Tunanetra di Gereja, Natal di India Kian Dihantui Intoleransi

Pemimpin BJP Diduga Serang Wanita Kristen Tunanetra di Gereja, Natal di India Kian Dihantui Intoleransi

27 Des 2025 10:40:17

jurnalislam.com

  • Iklan
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Dukung Kami

INFOGRAFIK

 
 
 
 

Alamat Redaksi

Boulevard Raya No 16 Blok A 1 No 16 Taman Cilegon Indah (TCI), Cilegon, Banten
+62 813-1029-0583

Info Iklan :
+62 821-2000-0527
marketing@jurnalislam.com

Kirim tulisan :
redaksi.jurnalislam@gmail.com
newsroom@jurnalislam.com

COPYRIGHT © 2025 JURNALISLAM.COM, ALL RIGHT RESERVED