Bersembunyi di dalam Sekolah 16 Bocah Tewas oleh Serangan Udara Rezim Assad

Bersembunyi di dalam Sekolah 16 Bocah Tewas oleh Serangan Udara Rezim Assad

GHOUTA (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 56 warga tewas dalam serangan udara oleh pesawat tempur rezim Suriah dan agresor Rusia di Ghouta Timur, menurut kelompok pertahanan sipil Suriah yang dikenal sebagai the White Helmets.

Pada Senin malam, sedikitnya 16 anak-anak dan empat perempuan dilaporkan terbunuh saat berlindung di sebuah sekolah di kota Irbin, yang dilanda serangan udara.

Aktivis mengatakan kepada Al Jazeera, Selasa (20/3/2018) bahwa korban tewas ketika rezim Assad membombardir daerah kantong kembali setelah jeda singkat.

Sebaliknya, TV rezim Suriah melaporkan pada hari Selasa bahwa sedikitnya 35 orang tewas setelah roket ditembakkan ke arah pos militer yang dikendalikan pemerintah di ibukota, Damaskus.

Serangan Mematikan Pejuang Ghouta Targetkan Pos Militer Rezim Assad di Ibukota Suriah

Kantor berita SANA menyalahkan “oposisi bersenjata di Ghouta Timur” karena menembakkan roket, yang menargetkan pasar di lingkungan Kashkoul di Jaramana, pinggiran Damaskus tenggara.

Ghouta Timur, yang berada di bawah kendali oposisi sejak pertengahan 2013, berada di bawah serangan bom tanpa henti, yang diluncurkan oleh pasukan Suriah dengan dukungan Rusia sebulan yang lalu.

Menurut PBB, ratusan orang tewas ketika pasukan rezim Assad

dan sekutu Rusianya berusaha mengusir kelompok-kelompok oposisi bersenjata dari Ghouta Timur.

Namun aktivis dan pemantau mengatakan bahwa jumlah korban tewas jauh lebih tinggi, dengan beberapa melaporkan sebanyak 1.400 orang terbunuh.

Presiden Perancis: Kami akan Intervensi Militer ke Ghouta, Serang Suriah

Jaish al-Islam, salah satu kelompok oposisi bersenjata di daerah tersebut, melakukan serangan balik pada hari Senin, kata aktivis.

Pasukan Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad mengklaim berhasil menguasai 80 persen wilayah tersebut.

Reporter Al Jazeera Zeina Khodr, yang melaporkan dari Beirut di negara tetangga Lebanon, mengatakan bahwa telah terjadi pembicaraan antara Rusia dan pejuang oposisi, namun pemboman baru tersebut merupakan indikasi bahwa perundingan tidak berjalan dengan baik.

Aliansi pro-pemerintah menginginkan penyerahan penuh, sedangkan oposisi menginginkan kesepakatan gencatan senjata, kata wartawan kami.

“Oposisi sekarang berada dalam posisi lemah, dan menyusut di wilayah yang mereka kuasai di bawah serangan besar, terutama di kota Douma … dan Irbin,” katanya.

Terus Dibombardir Rezim, Gelombang Pengungsi Ghouta Capai Jumlah Tertinggi

Meskipun ribuan orang telah melarikan diri ke berbagai tempat perlindungan di wilayah yang dikuasai pemerintah, sekitar 340.000 orang masih terperangkap di dalam, menderita kekurangan makanan akut dan kekurangan pasokan medis, para aktivis mengatakan kepada Al Jazeera.

Warga di Ghouta Timur telah meminta dukungan internasional dan agar pemantau ditempatkan di lapangan untuk memastikan keselamatan dan perlindungan mereka jika pasukan rezim Syiah Nushairiyah menguasai lebih banyak wilayah di daerah tersebut.

Pada hari Senin, Assad mengunjungi pos-pos tentaranya di daerah tersebut.

Bagikan