28 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara di Idlib Semalam

28 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara di Idlib Semalam

SURIAH (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 28 warga sipil tewas dalam serangan udara di kubu oposisi provinsi Idlib di barat laut Suriah, menurut sebuah kelompok monitoring perang.

Empat anak termasuk di antara korban tewas dalam serangan udara semalam di kota Amanaz, beberapa mil dari perbatasan Turki, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (the Syrian Observatory for Human Rights-SOHR) yang berbasis di Inggris pada hari Sabtu (30/9/2017).

Seorang koresponden kantor berita AFP yang mengunjungi Armanaz pada hari Sabtu mengatakan seluruh blok apartemen telah rata akibat pemboman tersebut.

Tidak segera jelas apakah serangan tersebut dilakukan oleh pesawat tempur pemerintah Suriah atau pihak sekutunya Rusia.

Menurut SOHR – yang mengumpulkan informasinya dari jaringan sumber di Suriah – puluhan orang masih hilang setelah pemboman tersebut.

Serangan udara sekunder dilakukan saat operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan untuk korban, kata monitor tersebut.

Kantor berita Anadolu melaporkan sedikitnya 40 warga sipil terbunuh dan 70 lainnya luka-luka di Amanaz.

Militer Rusia dan Suriah mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan ‘gerilyawan’ dan menolak membunuh warga sipil.

Lonjakan serangan bom telah memaksa rumah sakit di provinsi tersebut ditutup, badan amal medis, Doctors Without Borders mengatakan pada hari Jumat.

Dokter Kesehatan dan HAM: Rezim Assad dan Rusia Lancarkan Serangan Terburuk di Idlib

Jet Suriah dan Rusia telah mengintensifkan serangan di Idlib. Meningkatnya pemboman udara dimulai setelah oposisi melancarkan serangan terhadap daerah yang dikuasai pemerintah di barat laut negara tersebut pada 19 September.

Bulan lalu, Rusia, Turki dan Iran sepakat untuk menciptakan “zona de-eskalasi” di provinsi tersebut, sebagai bagian dari usaha mereka untuk membangun gencatan senjata yang luas di Suriah yang dilanda perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekanan Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Kamis sepakat untuk meningkatkan upaya untuk membangun zona aman di Idlib.

Suriah mengatakan bahwa kesepakatan Idlib tidak mencakup kelompok oposisi garis keras seperti Hayet Tahrir al-Sham.

Suriah telah dikepung dalam sebuah perang sipil yang kejam sejak awal tahun 2011 ketika pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindak demonstrasi pro-demokrasi.

Sejak saat itu, ratusan ribu orang terbunuh dan lebih dari 10 juta orang mengungsi, menurut PBB.

Bagikan