26 Tewas Dibantai di Gereja, FBI: Penembakan Massal Bukan Kasus Terorisme

26 Tewas Dibantai di Gereja, FBI: Penembakan Massal Bukan Kasus Terorisme

TEXAS (Jurnalislam.com) – FBI mengatakan, penembakan massal pada acara kebaktian mingguan di negara bagian Texas tidak diselidiki sebagai terorisme dalam negeri, Anadolu Agency melaporkan, Senin (6/11/2017).

Devin Patrick Kelley, seorang Kristen, masuk ke gereja dan melepaskan tembakan pada kebaktian Mingguan.

Polisi belum secara resmi masih meraba motif penembakan, pejabat mengatakan 23 korban ditemukan tewas di dalam gereja, dua ditemukan di luar dan satu meninggal di sebuah rumah sakit. Dua puluh korban dirawat di rumah sakit setempat dengan kondisi kritis 10 orang.

Pelaku Pembantaian Massal di Gereja AS Seorang Kristen, Trump: Itu Gangguan Mental

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa penembakan tersebut adalah “masalah kesehatan mental di tingkat tertinggi,” dalam upaya untuk menunda pembahasan tentang pengendalian senjata karena anggota parlemen dituntut untuk memperketat undang-undang kurang dari 24 jam setelah penembakan massal terakhir di AS tersebut.

Turki adalah salah satu negara pertama yang mengutuk serangan tersebut dan memberikan bela sungkawa.

Inilah Laporan Lengkap Pembantaian Massal di Gereja AS, 14 dari 26 Tewas adalah Anak-anak

“Kami sangat mengutuk serangan ini dan berharap rahmat Allah pada orang-orang yang kehilangan nyawa mereka dan menyampaikan belasungkawa kepada warga di AS,” kata sebuah pernyataan dari kementerian luar negerinya.

Dan mantan Presiden Barack Obama, yang tidak berhasil dalam usaha untuk menerapkan undang-undang kontrol senjata yang masuk akal setelah sejumlah penembakan massal selama dua masa jabatannya, juga memberikan belasungkawa.

Bagikan