2 Kantor Kecamatan di Palu Dibakar Orang Tak Dikenal, Ratusan Kotak Suara Hangus Terbakar

Palu (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 164 dari 169 kotak suara hangus terbakar setelah 2 kantor camat di Sulawengi Tengah dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal, Rabu (16/04/2014) malam.

Sekitar pukul 19.05 WITA Kantor Kecamatan Sindue Tobata dan Sindue Tambusabora, Donggala, Sulawesi Tengah, dibakar orang tak dikenal setelah petugas PPK menyelesaikan penghitungan suara pileg.

“Dari 196 kotak suara, hanya 32 kotak suara yang berhasil diselamatkan, dan hanya 17 dalam keadaan mulus,” ujar Ketua PPK setempat, Sukma kepada detikcom di lokasi kejadian.

Menurut penuturan Sukma, mereka meninggalkan kantor sekitar pukul 18.50 WITA, tanpa penjagaan. Mereka mengambil jeda istirahat untuk menjalankan salat magrib. Mereka juga mengunci berkas penghitungan suara dan kotak suara.

Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah, Ratna Dewi Pettallolo membenarkan peristiwa tersebut. Namun ia belum bisa memastikan apakah peristiwa tersebut disengaja atau tidak.

“Saya belum bisa pastikan itu”, katanya seperti dilansir antarasulteng.com

Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu kelompok dan motif pelaku membakar kantor Kecamatan Sindue dan Sindue Tambusabora tersebut.

“Kita akan selidiki kasus ini. Kemungkinan besar ini sengaja dibakar,” ujar Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto saat meninjau lokasi kejadian

Pemilihan pemimpin melalui pemilu yang telah berkali-kali dilaksanakan di Indonesia memang belum dinilai efektif. Disamping sarat akan manipulasi suara dan besarnya anggaran, pemerintah juga ternyata belum mampu mengantisipasi  reaksi anarkis terkait hasil pemilu seperti yang terjadi di Sulteng. Meski belum ada kepastian terkait motif pembakaran tersebut, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa indikasinya kuat mengarah pada isu hasil pileg di Pemilu 2014. (amaif/detik/antara)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses