JABABEKA(Jurnalislam.com)– Di bawah naungan PT Jababeka Infrastruktur, FabLab Jababeka Correctio menyelenggarakan Startup Hackathon dengan tajuk Fab-Creation 2022, Coaching and Mentoring for Digital Fabrication Startup pada 16-18 November 2022 di President University Convention Center, Bekasi. Rangkaian Fab-Creation 2022 dimulai dari Fab-Webinar, Fab-Learning, Fab-Coaching, Fab-Hackathon, dan Fab-Incubator.
Sebagai penyelenggara Fab-Creation 2022, Agung Wicaksono selaku Managing Director PT Jababeka Infrastruktur menyampaikan “Rangkaian acara Fab-Creation 2022 sukses dilaksanakan dengan sangat baik, partisipasi ratusan anak muda dari penjuru tanah air menunjukkan antusiasme dalam menjawab persoalan industri saat ini, mulai dari pemerataan SDM, kestabilan rantai pasok, pemilahan sampah, keamanan siber, hingga efisiensi energi”, buka Agung.
Agung berharap inovasi startup di ajang ini tidak hanya menjadi narasi, namun dapat diaktualisasi dengan memanfaatkan ekosistem yang lengkap di Correctio.
Sementara itu, Sutedja Sidarta Darmono selaku Direktur PT Jababeka Tbk. menyampaikan “Penyelenggaraan Hackathon ini merupakan salah satu bagian dari upaya Jababeka untuk membangun ekosistem startup di Correctio yang diyakini akan menjadi The Next Indonesia Silicon Valley. Fab-Creation 2022 juga ditujukan untuk menjembatani solusi inovatif atau ide kreatif startup untuk mentransformasi 2000 industri di Kota Jababeka yang tidak hanya perusahaan lokal, namun juga multinasional”.
Head of Delivery PIDI 4.0 Kementerian Perindustrian, Ahmad Cahyo Nugroho mengatakan “Kita menginginkan revolusi industri 4.0 jadi penggerak bagi perkembangan industri nasional. Peranan industri terhadap PDB diharapkan bisa mencapai 26 persen pada 2045, ini perkembangan yang cukup signifikan. Fab-Creation 2022 menjadi sarana untuk mengakselerasi industri 4.0 dengan menerapkan solusi bisnis yang diluncurkan oleh tim startup di hackathon ini.”
Keberlangsungan Startup memiliki andil besar bagi transformasi ekonomi dan industri di Indonesia, tidak sedikit Startup yang telah menduduki level unicorn bahkan decacorn. Hal ini menandai potensi besar yang dapat diraih ribuan Startup rintisan di Indonesia untuk terus melahirkan solusi baru dan menjadi jawara di bidangnya.
Peserta Fab-Creation2022 disaring dari lima kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, Malang, Bandung dan Bekasi yang mencakup lebih dari 1000 mahasiswa dari sepuluh universitas besar. Submisi online dilakukan, yang menghasilkan 125 tim dengan ide terbaik untuk berpartisipasi di Fab-Creation 2022. Pada tahap kedua telah terpilih 30 tim yang lulus seleksi untuk menjalani pendampingan bersama sejumlah tutor diantaranya PIDI Kemenperin, Telkomsel, dan President University untuk membantu tim memperluas wawasan serta mengerucutkan idenya menjadi solusi industri yang mutakhir.
Pada seleksi terakhir, sebanyak 10 tim dipilih untuk mempresentasikan idenya di Demo Day pada 18 November 2022. Ide kreatif sejumlah tim dituangkan, salah satunya tim Solar Helmet dengan solusi helm yang dilengkapi partikel solar panel sebagai pengisi daya baterai. Ide ini dianggap menarik dan berpotensi sejalan dengan visi kota Jababeka yang berkomitmen menuju Net Zero Emission di 2050.
Tim yang telah diseleksi ditantang untuk menjawab permasalahan utama industri manufaktur di Kota Jababeka dengan IIoT (Industrial Internet of Things), Robotik dan Drone, Machine Learning, Artificial Intelligence, Maintenance & Service Technologies, Cyber Security, dan Additive Manufacturing.
Berangkat dari permasalahan driver ojek online yang kesulitan mencari stasiun pengisi daya smartphone, Solar Helmet diumumkan sebagai juara pertama atas solusi pemasangan solar panel pada helmet sebagai pengisi daya yang ramah lingkungan, sedangkan Waste AI menjadi juara kedua atas pembuatan tong sampah yang mampu mendeteksi sampah organik dan non-organik, serta ByLook.Stay menjadi juara ketiga sebagai penyedia dekorasi interior industri dan manufaktur yang mengambil bahan baku dari UMKM.
Acara ini ditutup dengan sejumlah penghargaan yang diberikan secara simbolis oleh Agung Wicaksono selaku Managing Director PT Jababeka Infrastruktur bersama para juri, diantaranya Kemal Hadid selaku Director of Manufacturing and Lean 4.0 Mattel Indonesia, Iman Firmansyah selaku CEO Fablab Jababeka, Octaviano Pratama selaku Director BISA AI, dan Hendro S Hadi, Business Director BISA AI.
Tiga tim teratas mendapat kesempatan mengikuti Fab Incubator untuk mengimplementasikan hasil produknya dengan fasilitas teknologi mutakhir di FabLab Jababeka Correctio dan secara eksklusif dilibatkan ke dalam ekosistem PIDI 4.0.
“Program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk dapat terlibat dalam menciptakan solusi bisnis revolusioner berbasis teknologi yang berkelanjutan, namun juga membuka wawasan baru dari berbagai mentor yang sukses di bidangnya. Tidak hanya kami dituntut untuk mampu menangani berbagai masalah dalam pembuatan ide, namun juga berkontribusi secara signifikan untuk mencapainya”, ujar salah satu peserta Fab-Creation 2022.
Kompetisi ini sekaligus menjadi forum bagi Startup founders untuk meraih eksposur produk atau ide bisnis di hadapan jejaring mitra Correctio, mulai dari modal ventura Indogen, lembaga riset pemerintah BRIN, hingga kanal pembelajaran digital BISA AI.
Para mitra industri Jababeka Correctio juga berperan dalam penjurian ini, Kemal Hadid selaku Director of Manufacturing and Lean 4.0 Mattel Indonesia sebagai salah satu juri menuturkan “Hackathon ini menjadi ajang kreativitas yang sangat bagus, saya bangga berkesempatan menjadi juri. Kami harap ide-ide di sini bisa berkelanjutan sehingga banyak Elon Musk atau Steve Jobs yang lain, mengingat anak muda akan menjadi tulang punggung Indonesia di tahun 2045.”
Ide diadakannya Fab-Creation 2022 dianggap menarik dan berpotensi sejalan dengan visi Kota Jababeka yang berkomitmen menuju Net Zero Emission di 2050, yang baru saja dideklarasikan dalam rangkaian B20 (Business 20) menjelang KTT G20 di Bali pada 17 November silam.
Kegiatan ini menandai upaya Jababeka Infrastruktur pada pemberdayaan startup dalam menciptakan solusi teknologi mutakhir. Sehingga dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang di lanskap perindustrian Indonesia menuju 2045.